Lompat ke isi

Detektif Chiu/Bab 9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Detektif Chiu  (1950)  oleh Amorinda
Kemenangan Berada Pada Fihak Bener

IX.

KEMENANGAN BERADA PADA FIHAK BENER.

K EADAAN GELAP-GULITA, ketjuali satu sinar lampu menjorot keluar dari sebuah rumah jang sekarang mendjadi sasarannja detective Chiu c.s.

Rumah itu sudah dikurung rapet dan bisa dipasti kan bahua pendjahat-pendjahatnja tida akan bisa terlolos dari ringkusannja itu orang-orang polisie jang lihay!

Detective Chiu bersama Inspectir Lim dan orang² sebawahannja,terutama Ibrahim tida mau ketinggalan, sudah atur stelling sebaek-baeknja buat grebek itu rumah di Tegal-wareng jang betul djuga begitu ditembak, dari dalem lantas membales dengan tembakan-tembakan gentjer.

Chiu c.s. bertreak-treak seperti betul-betul terkena tembakan² dan liwat sedikit tempo kemudian, keadaan djadi sirep. Itulah marika sengadja berbuat demikian supaja dikira oleh musuh-musuhnja bahua marika sudah kena dibinasakan......

Dan bener djuga tipu akalnja detective Chiu telah berhasil. Berselang kira-kira 5 menit, dari dalem rumah jang serem itu, tertampak beberapa bajangan bertindak keluar, satu antaranja berupa seperti orang perampuan, maka detective Chiu memastikan tentu itulah ada perampuan jang tjolong gelang gioknja nona Ching-hua.

Laennja lagi keliatan dituntun dalem keadaan tida leluasa dan kombali detective Chiu menetapkan bahua ini tentu bukan laen Sin-hock adanja......

Semua kawan-kawannja detective Chiu pasang matanja dengan betul-betul, bisa dibilang tida ada satu apa jang bisa terlolos dari intjeran marika.

Dalem saat jang tepat sekali, detective Chiu memberi tanda pada orang-orangnja buat lantas kepung marika. Dengan ambil djalan jang sudah diatur bermulah, marika merajap pelahan² dengan sedikit pun tida sampe menimbulkan suara, beruntung bisa deketi bajangan² jang rupanja sedang mau melarikan diri.

Tembakan pertama dari detective Chiu dilepas ke-udara, kemudian disusul oleh jang laennja. Begitupun dari fihak sana dilepaskan tembakan-tembakan jang betul², bukan ditudjukan ke-udara seperti detective Chiu.

Saling tembak-menembak achirnja tida dapat ditjegah lagi......

Biar bagimana pun djuga, pengurungan jang sangat rapet itu tida ada djalan buat marika bisa loloskan diri. Menampak keadaan jang demikian berbahaja, marika lantas nekat sekali, tembakan² terus ditudjukan kesana-sini!

Satu hal jang sangat dibuat kekwatiran oleh detective Chiu, adalah Sin-hock kalu-kalu nanti terkena pelor njasar, maka dengan tjeli dan tumpleki semua perhatiannja, ia awasi terus bajangan jang ia pastikan tentu Sin-hock adanja.

Dalem saat jang sangat berbahaja bagi djiwanja Sin-hock, jaitu selagi dengan tjara sangat pengetjut salah-seorang dari itu kawanan pendjahat mau menembak Sin-hock dari belakangnja, detective Chiu serentak menobros setjepet kilat dan dalem tempo sekedjapan ia sudah bisa bikin terdjungkal musuhnja. Perbuatan demikian lalu diturut oleh semua kawan-kawannja, detective Chiu dengan gunakan kepandean jiujitsu tertjampur kunthao, ia bisa „untjlang” begitu rupa musuh-musuhnja seperti tjaranja orang mempermaenkan bantal² dikasur......!

Betul djuga kawanan pendjahat tida dapat lakukan perlawanan terus, sebab selaennja keabisan peluru, djuga sumangatnja sudah kuntjup mendapat serangan dan untjlangan jang demikian heibatnja dari rombongannja detective Chiu.

Begitulah, achirnja semua pendjahat jang terdiri dari ampat orang lelaki dan satu perampuan muda, telah kena dibekuk dan pada itu malem djuga marika diringkus kekantor polisie, sedangkan Sin-hock dalem keadaan lelah terus dibawa kerumahnja Dr. Tan buat dirawat. Pendjahat-pendjahatnja kemudian dapat diterangkan, jaitu precies seperti apa jang bermulah ditetepkan oleh detective Chiu dalem penjelidikan, jaitu jang mengepalai adalah Phang Kim-sek, dibantu oleh Kong-seng, perna sudara muda dari Heng-koey jang tempo hari kena diobrak-abrik oleh detective Chiu, satunja lagi jalah orang sewaan bersama seorang Indonesia dari golongan „tjabang-atas” jang pande lakukan penjaruan sebagi Ibrahim, sedangkan itu perampuan muda bener djuga ada isterinja Kong-seng, siapa memang bukan terdiri dari perampuan baek-baek hingga pandai sekali mendjalankan segala actie buat lakukan kedjahatan kedjahatan!

14 ANGUSTUS 1948......

Hari tahunnja nona Ching-hua dapat dilangsungkan dengan penuh kegembiraan.

Hudjan dateng, kambing lari;

Kekasih dateng, senang hati!

Nona Ching-hua dengan paras berseri-seri, hati penuh rasa beruntung, pikiran penuh pula dengan segala kegembiraan, hari itu telah merajakan iapunja hari tahun jang ka 19 dengan pakean jang paling baru dan tangan kanannja jang putih alus terhias dengan itu gelang-giok berwarna hidjo muda, bagusnja bukan buatan.......

Pesta berdjalan sampe malem. Tetamu² jang mengundjungi, kesemuanja merasa puas, terutama detective Chiu, Inspectir Lim, hoofdrechercheu Ibrahim dan beberapa kawannja, mendapat perhatian istimewa dari kaluarga Tan Su-kiu......

Kebetulan sekali, sang rembulan dengan remeng-remeng pada malem harinja perajaan itu, membikin suasana djadi indah-permai dalem halaman kebonnja gedong hartawan Tan Su-kiu.

Disana, diatas sebuah bangku pandjang jang letaknja dibawah puhun kemuning jang tertabur kembang-kembangnja menjerbakan harum jang sedap, siliran angin alus disertai pula bertjandanja balang² saling menjanji, membikin kebon itu seakan-akan sorga, terdapat sepasang merpati sedang...... menjulam hati, menggubah kasih......

Marikalah tak lain tak bukan: Sin-hock dan Ching-hua!

Dalem saat Sin-hock hendak memberi......„hadiah-istimewa” dengan perantaraan hidungnja diatas wadjah Ching-hua, sekunjung-kunjung terdengar suara berkresekan dan satelah mereka memandang, bukan lain detective Chiu sudah berada dibelakang marika......

„Selamat malem, dan...... selamat hari tahun, Miss Ching-hua! Eh, kau Sin-hock disini? Pardon, my friend, aku mengganggu kau, tetapi...... apa boleh buat, sudah ketelandjur, aku sekalian akan haturkan djuga pendoaan, moga-moga kau-orang berdua, hidup beruntung sampe dihari tua, djauh dari kachilafan djauh dari penggoda, seumur-hidup terus diberkahi Jang Maha Esa......” kata detective Chiu sembari bersenjum-senjum.

Sebelon marika, sepasang merpati dapat memberi djawaban, atawa dengan selont jat-kidang, detective Chiu sudah tida tertampak bajang-bajangannja.

„Dasar detective, segala-gala dibuat dengan tjaranja sendiri......” menggrendeng Sin-hock.

„Ja, tetapi dialah penulung kita......” menjambung Ching-hua jang sesaat kemudian berduduk pula, hal mana diturut djuga oleh Sin-hock.

T A M A T

}}