Undang-Undang Sultan Adam

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Undang-Undang  (1835) 
oleh Adam al-Watsiq Billah

Adam al-Watsiq Billah adalah sultan ke-18 dari Kesultanan Banjar. Naskah ini menggunakan Bahasa Banjar yang bercampur dengan Bahasa Melayu dan ejaan lama. Undang-undang ini ditetapkan pada kamis 15 al-Muharram 1251 Hijriah pukul 09.00 pagi.

Karya ini berada pada domain publik di Indonesia karena penciptanya telah meninggal dunia lebih dari 70 tahun yang lalu atau dipublikasikan pertama kali lebih dari 50 tahun yang lalu. Masa berlaku hak cipta atas karya ini telah berakhir. (Bab IX UU No. 28 Tahun 2014)

MUQADDIMAH

Pada hejrat sanat 1251 pada hari Chamis yang kelima belas hari bulan Almuharram djam pukul sembilan pada ketika itulah aku Sultan Adam memboeat Undang-undang pada sekalian ra’jatku supaya djadi sempurna agama rakjatku dan atikat mereka itu supaya djangan djadi banyak perbantahan mereka itoe dan soepaja djadi kamudahan segala hakim menghukumkan mereka itu aku harap djuga bahwa djadi baik sekalian hal mereka itu dengan sebab undang-undang ini maka adalah undang-undang ini maka undang-undangku beberapa perkara

PERKARA 1

Adapoen perkara jang pertama akoe soeroehkan sekalian ra’jatkoe laki-laki dan bini-bini beratikat dalam al soenat waldjoemaah dan djangan ada seorang baratikat dengan atikat ahal a’bidaah maka siapa-siapa jang tadangar orang jang beratikat lain daripada atikat soenat waldjoemaah koesoeroeh bapadah kapada hakimnja, lamoen banar salah atikatnya itoe koesoeroehkan hakim itoe menobatkan dan mengadjari atikat jang betoel lamon anggan inja dari pada toebat bapadah hakim itu kajah diakoe

PERKARA 2

Tiap-tiap tatoeha kampoeng koesoeroeh baoelah langgar soepaja didirikan mereka itoe sembahjang bardjoemaah pada tiap-tiap waktoe dengan sekalian anak boeahnja dan koesoeroeh mereka itoe membawai anak-anak boeahnja sembahjang berjoemaah dan sembahjang djoemaat pada tiap djoemaat lamoen ada njang anggan padahkan kajah diakoe

PERKARA 3

Tiap-tiap tatoeha kampung koesoroehkan memadahi anak boehnja dengan bermoefakat, astamiwah lagi antara berkarabat soepaja djangan djadi banjak bitjara dan pembantahan

PERKARA 4

Siapa-siapa jang hendak nikah kepada hakim koesoeroeh orang jang terlebih adil didalam kampoeng itoe membawanja kepada hakim sekoerang-sekoerangnja doea orang lamoen kadada seperti itoe djangan dinikahkan

PERKARA 5

Tiada koebarikan sekalian orang menikahkan perempoean dengan taklik kepada madjahab jang lain daripada jang madjahab Syafei maka siapa jang berhadjatkan bataklid pada menikahkan perempoean itoe bapadah kajah diakoe dahoeloe

PERKARA 6

Mana-mana perempuan jang hendak minta pasahkan nikahnja lawan lakinja maka hakim koesoeroeh mamariksa apa-apa ekral bini-bini itoe padahakan kajah diakoe

PERKARA 7

Tiada koebariakan moefti mambari pidatoe hendak berhoekoem atau orang jang dalam tangan berhoekoem dan tiada koebariakan orang itoe maminta pitoea hakim hanja djoea mamintakan pitoeanja

PERKARA 8

Siapa-siapa jang datang kepada mufti memadahakan soeroehankoe meminta pitoea, tiada koebariakan moefti memberi pitoea lamoen tiada lawan tjapkoe

PERKARA 11

Lamoen soedah djadi papoetoesan itoe, bawa kajah ading-ading dahoeloe mantjatjak tjap di dalam papoetoesan itoe

PERKARA 12

Siapa-siapa jang kalah bahoekoem maka anggan ia daripada kalahnja itoe, serahkan kajah ading papoetoesannya itoe jang mengoeroeskannya

PERKARA 16

Mana-mana segala perkara jang dahoeloe dari zamankoe tiada kubariakan dibabak lagi dan mana-mana segala perkara pada zamankoe njata salahnja boleh adja dibabak diboejoerkan oleh Hakim

PERKARA 20

Sakalian banoea tiap tiap tatoeha kam-poeng koesoeroehkan mendjaga malihat 1 boelan pada tiap tiap awal boelan Ramadan anachirnja dan tiap tiap awal boelan Hadji an awal boelan Moeloed maka siapa siapa jang malihat boelan lekas lekas bapadah kapada hakimnja soepaja hakimnja lekas lekas 2 bapadah kajah akoe maka mana mana banoea jang dilaloeinja ilir itoe ikam kabari semoeanja.

PERKARA 21

Tiap kampoeng kalau ada perbantahan isi kampungnja ija itoe tetoeha kampungnja koesoeroehkan membitjarakan mupaqat-mupaqat lawan jang toeha-toeha kampoengnja itoe lamoen tiada djuga dapat membitjarakan ikam bawa kepada hakim

PERKARA 31

... hakim hakim dan lalawangan loerah mantrinja kalau ada jang anggan dan tiada maasi hoekoem Allah jang dihoekoemkan oleh hakim jaitoe sekalian lalawangan dan loerahnja dan mantrinja koesoeroeh mangaraskan hoekoem itu