Tjerita-tjerita dari negeri Atjee/PERANG DI LANGOED.

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

PERANG DI LANGOED.

_______

29 Juni 1882.

_______

Di Tjerita ini nanti boleh lihat, bagimana soesah, kaloe di soewatoe balatantara ada banjak orang-orang soldadoe moedah, jang belom bijasa perang.

Hari 29 boelan Juni tahon 1882 pagi-pagi hari, dari benteng Toenkoep, keloewar satoe detasmèn, koewatnja doewa opsier dengan 70 orang. Soldadoe -soldadoe ini misti djaga doewa ratoes koeli orang tjina, jang kerdja di djalan dari Toenkoep ka Senelop.

Di Atjee ini, selamanja kompeni sendiri bikin djalan besar, dari apa djalan-djalan ketjil itoe, jang di pakej orang Atjee, koerang lebar boewat setablan dan hoesaran.

Kerdja djalan ini soedah tentoe soesah sekali di negerinja moesoh; kiri kanan banjak sawah-sawah, dan lagi kaloe di potong pohon-pohon ketjil atawa tanam-tanaman, moesoh itoe selamanja pasang sadja.

Ada soedah doewa boelan, saban hari detasmèn itoe keloewar dari Toenkoep, dan selamanja djoega pagi-pagi hari. Moesoh itoe belom satoe kali gangoe sama kita; itoe hejran sekali, dari apa itoe moesoh selamanja bijasa pasang kaloe dija lihat kita kerdja djalan. Tetapi kita orang ini tida pertjaja kelakoean bagitoe roepa, djadi kita djaga betoel.

Kerdja-an itoe soedah sampej di Tjot-Bang; dan hari 29 ini, djalan itoe maoe di bikin teroes ka pasarnja kampong itoe, lantas di belakang maoe di bikin sampej Bong-djala, tempat berkoempoelannja si Toekoe Nja Hassan.

Sebelomnja djalan, detasmèn itoe soedah di bagi dengan patoet oleh kommandannja, toewan littenan Everts. Di moeka ada djalan spits tiga orang, lantas voorhoede. Voorhoede ini di kommandeer littenan doewa, namanja Luske. Hoofdkolonne itoe di kommandeer littenan Everts, lantas di belakang ini ada itoe orang koeli, dan die belakang sekali ada achterhoede. Dengan koeli-koeli itoe ada mandoer-mandoer, akan djaga djalan rapat betoel. Di kiri kanan ada patroeli djoega.

Bagini roepa orang soedah djalan setengah djam, lantas patroeli sebelah kiri kasih kabar kelihatan moesoh banjak sekali, dekat kampong Langoed.

Moesoh ini soedah lihat djoega pada kita orang; lantas dija pasang. Toewan littenan Luske itoe lantas soeroh semboeni badan, voorspits dan patroeli sebelah kanan kiri di soeroh rapat lagi.

Hoofdtroep, itoe djoega lantas bikin halt, boewat soeroh koempoel koeli-koeli itoe. Ini soesah sekali, sebab orang tjina itoe, kaloe baroe moelai pasang sedikit sadja, lantas beterajak seperti soedah di boenoh.

Voortroep itoe djoega soedah pasang tadinja. Toewan littenan Luske sebentar sadja soedah kena loeka; doeloe tangan kirinja kena loeka, lantas ketejak kanannja.

Tetapi littenan itoe tinggal kommandeer sadja orang-orangnja; sampej kena pelor di atas pahanja; baroe sekarang dija djatoh.

Tempo orang-orang Atjee lihat itoe, lantas dija soerak. Dengan tjepat sekali dija madjoe, sampej kira-kira lima poeloeh pas dari soldadoe-soldadoe itoe. Tetapi sekarang di tarima dengan salvovuur dari hoofdtroep, jang datang toeloeng voortroep itoe. Moesoh itoe djadi tida brani madjoe.

Toewan littenan Everts itoe lihat djatoh temannja. Lantas dengan satoe selompret dija di bawa ka belakang. Tetapi sekarang ini moesoh madjoe lagi, maoe toebroek dengan klewang. Soldadoe-soldadoe baroe, jang lihat itoe, moelai djadi takoet sedikit. Orang-orang lama itoe tjoba tahan, tetapi sebab koeli-koeli tjina itoe moelai lari, sekarang djadi kalang kaboet; semoewa orang lari: Ini mendjadi tjilaka besar. Tjoba dengar.

Orang-orang lama itoe moendoer, tetapi orang-orang baroe lari, tida pedoeli lagi larangan dan perentah-perentah opsier-opsiernja.

Toewan littenan Everts itoe tjoba koempoel lagi soldadoe-soldadoe itoe, dan dengan pedangnja dija tahan orang-orang jang lari.

Toewan littenan Luske masi boleh koempoel tiga orang, dan dija tjoba tahan moesoh. Tetapi pertjoema ini, maski brapa braninja. Tempo dija orang moendoer, dija tinggal pasang; tetapi orang Atjee itoe, kiranja sekarang gampang menang, toebroek dengan klewang.

Toewan littenan Luske itoe, jang soedah kena loeka, dan soedah lemas badannja sebab hilang dara banjak, pengikoet djalan, tetapi soesah sekali. Djadi bagitoe dija di tangkep moesoh. Dija di poekoel doewa kali dengan klewang di kepalanja; tetapi sebab dija pakej helmhoed, djadi tida teroes klewang itoe; kelengar sadja.

Dija djatoh di sebelah kirinja, di soewatoe pagar dari bamboe doeri.

Tempo orang Atjee jang lajin boeroe itoe soldadoe soldadoe, ada jang tinggal sama littenan itoe. Dija ini sekarang di tjintjang. Dija bangoen sebentar sadja, maoe ambil pistolnja, tetapi tangannja koerang koewat akan tjaboet. Dija masi tjoba djoega poekoel dengan pedangnja, tetapi tangannja di batjok sampej pedang itoe djatoh.

Orang Atjee tida berhenti batjok dan poekoel littenan itoe. Djadi bagitoe, melajinkan tiga loeka jang kena di pasang, dija dapat 23 loeka dari klewang. Loeka-loeka dari pelor itoe bagini terbagi di badannja: Satoe loeka di ketejak kanan, satoe di tangan kiri, satoe di atas paha; loeka dari klewang: doewa di kepala; ampat di tangan kanan, sampej poetoes djari manis, dan djari tjintjin dan separoh dari tangan kanan; satoe di tangan atas, loeka itoe pandjangnja sedjenkal (sekilan); satoe di peroet, sampej keloewar isi peroet; anam di paha kanan dan pangkal paha; sembilan di dengkoel dan betis.

Bagini roepa orang Atjee itoe kasih tinggal dengan dija, kiranja soedah mati.

Bajiknja dija di kira mati, tjoba tida dija di bikin seperti littenan Nijenhuis.

Opsier ini, djoega tempo kena loeka, di tangkap moesoh. Lantas dija di potong hidoeng dan koepingnja, dan di tjolok matanja. Lantas delapan orang Atjee doedoek berdjongkok koelilingnja, lantas dija di batjok dengan klewang. Soepaja dija djangan terlaloe lekas mati, loeka-loeka itoe sengadja tida di bikin dalam.

Tempo dija di ketemoe patroeli, dija masi idoep; tiga hari lagi dija mati.

Toewan littenan Luske itoe djoega di dapat oleh patroeli.

Tjoba pikir, orang-orang jang batja ini, apa tida terlaloe orang Atjee itoe? Boekan tentoe kita misti bentji pada dija? Toewan littenan Luske itoe, bagini roepa di dapat: Toewan kaptin Bendien itoe, tempo dengar pasang; lantas madjoe maoe toeloeng. Di tengah djalan dija ketemoe orang-orang soldadoe dan koeli jang lari kiri kanan. Soldadoe itoe di tahan, lantas moesoh di toebroek sampej dija lari, soedah bagitoe orang pegi tjari orang-orang mati dan orang-orang jang kena loeka. Toewan littenan Luske di ketemoe di pagar bamboe doeri, dan sebab dija tida bergerak lagi, dan oesoesnja keloewar, orang kira dija soedah mati.

Soesah sekali dija di toeloeng, sebab soedah tentoe sakit sekali kaloe begerak jang sedikit sadja. Sebelah kanannja roepanja di iris-iris. Kasian betoel, orang masi moedah itoe, bagitoe roepa di lihat. Soldadoe-soldadoe itoe ada jang sampej nangis. Pelahan-pelahan lantas dija di angkat, soepaja boleh tidor lebeh gampang, dan boleh di boengkoes loeka-loekanja.

Oesoesnja di tjoetji dahoeloe sebab kotor kena tanah, lantas di bawa ka-Toenkoep.

Sebelas boelan dija tinggal sakit, dan tiga boelan lamanja dija tida tahoe apa-apa.

Tempo dija bajik sedikit, dija pegi ka negeri blanda, dan di sini dija di obati sampej doewa tahon lagi dija boleh djalan tida pakej toengket, tetapi djari tengahnja tinggal bengkok, djari oendjoeknja tida berasa apa-apa dan djempolnja tinggal kakoe.


PERANG DI TJOT-RANG.

7 Augustus 1882.

Pagi-pagi hari tanggal toedjoe boelan Augustus tahon 1882, djam poekoel setengah ampat, di tempat antree di benteng Lambaroe, ada bediri satoe patroeli. Patroeli ini koewatnja doewa littenan, ampat selompret, doewa poeloeh anam soldadoe belanda dan anam poeloeh toedjoe soldadoe djawa. Kommandannja toewan kaptin Bode.