Lompat ke isi

Sedjarah Dosa dan Kedjahatan Inggeris dan Amerika

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Sedjarah Dosa dan Kedjahatan Inggeris dan Amerika  (1944) 
oleh Djawa Goenseikanboe

Sedjarah Dosa dan Kedjahatan Inggeris dan Amerika (sampul dalam)



Hak pengarang dilindoengi oléh Oendang-oendang.

Sebeloem abad ke-16 soeatoe negeri ketjil terpentjil
diseboeah soedoet Eropah .........

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]


 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]

300 tahoen kemoedian telah merampas daérah jang
loeasnja 100 kali negeri itoe.

SEDJARAH DOSA DAN KEDJAHATAN INGGERIS DAN AMERIKA.

Dalam tiga ratoes tahoen sadja moesoeh kita Inggeris dapat mena'loekkan daérah jang loeasnja 1/12 doenia, ialah kira-kira 40.000.000 km² dan meréka menindas dan memeras bangsa bermatjam-matjam, kira-kira 500 djoeta banjaknja.

Moesoeh kita Inggeris itoe memakai tipoe-moeslihat apakah oentoek mena'loekkan daérah jang sekian loeasnja dan merampas kekajaan jang ta' ternilai banjaknja itoe?

Ada oetjapan péndék jang boléh dikatakan mendjadi pepatah bagi orang Inggeris dan jang dahoeloe kerap kali ramai disiarkan oléh meréka.

Boenjinja begini:

„Oentoek daérah disebelah timoer Capetown ta' ada pengawasan Toehan.”

„Dibenoea Asia peri kemanoesiaan tidak perloe dihargai.”

Oleh karena dibenoea Asia tidak ada pengawasan Toehan, maka mereka berani berlakoe djahat terhadap kepada pendoedoeknja. Dan oléh karena anggapan orang Asia tentang peri kemanoesiaan tidak sesoeai dengan nafsoe mentjahari keoentoengan meréka, mereka memandang ta' perloe mengindahkan peri kemanoesiaan dan berani berboeat semaoe-maoenja sadja.

Sebetoelnja, sebeloem kita tahoe akan oetjapan jang menjatakan bahwa mereka tidak takoet kepada Toehan itoe, kita haroes mengetahoei, bahwa meréka soenggoeh berani berlakoe menoeroet oetjapan itoe.

Pada permoelaan abad ke-18 Inggeris mena'loekkan seloeroeh India, jang pada hakékatnja didjadikannja djadjahannja.

Dari tahoen 1826 sampai tahoen 1886 Inggeris mena'loekkan Birma, jang sedjak waktoe itoe mendjadi djadjahannja djoega.

Pada tahoen 1839 negeri Aden, jang letaknja dipintoe gerbang Laoet Mérah, dita'loekkannja djoega soepaja djalan ke India terdjaga dengan sempoerna dan pada tahoen 1857 poelau Perim djatoeh ketangannja poela.

Pada tahoen 1842 meréka melakoekan ,,Peperangan Apioen", laloe merampas Hongkong dari negeri Tiongkok. Setelah itoe meréka mendirikan bénténg pangkalan oentoek peperangan Asia Timoer Raja.

Di Laoetan Tengah meréka merampas poelau Kipulos (Cyprus) dari negeri Toerki. Di Laoetan Tedoch seloeroeh benoea Australia dan Nieuw-Zeeland dirampasnja poela dan ditaroehnja dibawah bendéra Inggeris.

Daérahnja dibenoea Afrika diloeaskannja selangkah demi selangkah dari selatan keoetara dan pada tahoen 1875 dalam témpoh jang singkat sekali meréka membeli andil Teroesan Suez hanja dengan harga 40 djoeta Yen.

Adapoen Teroesan Suez itoe diboeat orang Perantjis dibawah pimpinan Lesseps dengan kegiatan jang gagah perkasa dan semangat jang ta'dapat dipatahkan.

Ketika Teroesan itoe diboeat, Inggeris selaloe mengalang-alangi pekerdjaan itoe dengan segala daja-oepaja dan tipoe-moeslihat jang djahat, akan tetapi setelah pekerdjaan itoe selesai, meréka mereboet hak atasnja dengan gampang dan segera. Ketika pada tahoen 1882 dinegeri Masir (Egypte) timboel perselisihan dalam negeri, meréka memakai kesempatan itoe oentoek mena'loekkan negeri Masir. Moela-moela pelaboehan Alexandria dibom dan achirnja toedjoean meréka, jaïtoe merampas Masir tertjapai djoega dengan moedah.

Pada achirnja negeri kebangsaan Boer di Afrika Selatan dirampas meréka.

Setelah merampas negeri-negeri itoe sekarang meréka mempoenjaï daérah jang loeasnja 40.000.000 km2 dan jang kekajaannja sangat besar.

Meréka memeras bangsa lain, memakai tenaga orang lain dengan tipoe-daja kekerasan, memboenoeh dengan tjara djahat, merampas negeri lain, mengantjam negeri lain, dan mendjadjah negeri itoe, laloe memeras pendoedoeknja dengan tidak ada batasnja, bahkan djoega menjoeroeh berperang jang ta' berdasarkan peri kemanoesiaan.

Dimana-mana moesoeh kita Inggeris merampas daérah. Meréka melakoekan segala kedjahatan dan keboeroekan jang ta’ dapat diampoeni oléh Toehan dan oléh kita manoesia. Maksoed jang terdapat didalam oetjapan diatas itoe, jang memboektikan, bahwa meréka tidak takoet kepada Toehan, didjalankannja teroes-meneroes sampai sekarang.

Karena sifat perseorangan dan sifat kelobaan meréka, jang terboekti dengan oetjapan „Apa jang dikehendaki orang dapat dikedjar dengan semaoe-maoenja” meréka sedikitpoen tidak takoet kepada Toehan, dan mereka tidak merasa perloe memilih sjarat apa jang haroes meréka pakai oentoek mentjapai toedjoean nafsoenja jang tidak ada batasnja itoe.

Adapoen keinginan nafsoe meréka itoe tidak ada batasnja. Djika keinginan jang satoe dipenoehi, timboel lagi keinginan jang lain. Ini soeatoe sifat meréka jang amat kita sesalkan.

Djika orang bertindak menoeroet bisikan nafsoenja, toedjoean jang dikedjarnja ta’ ada batasnja. Djika tertjapai oléhnja sepoeloeh toedjoean, ia ingin seratoes, begitoe seteroesnja dan selama-lamanja.

Hati mereka selaloe tidak tenang, tidak poeas dan lagi ta’ ada padanja perasaan bébas jang sebenarnja. Meréka hanja merasa bosan, sebab itoe hatinja tidak tenang.

Orang Inggeris jang ta’ kenal poeas, dan jang hidoepnja berdasarkan perseorangan dan keoentoengan itoe, telah membongkar ketertiban rohani dibenoea Eropah jang dikoeasaï oléh Gerédja Roem, laloe meréka memerdékakan Gerédja Inggeris dengan pertolongan orang Jahoedi, jang sama toedjoeannja dengan orang Inggeris.

Adapoen dominé dan pendéta dinegeri itoe tidak mempoenjaï kesoetjian roh, sebab meréka hidoep dalam keméwahan. Meréka hanja bonéka jang mengedjar keoentoengan dan kekoeasaan dalam hidoep fana ini sadja.

Dengan begitoe bagi orang Inggeris agama mendjadi salah soeatoe sendjata oentoek mentjapai toedjoean jang boeroek, dan alat tipoe-moeslihat tjerdik serta djahat jang berdasarkan perseorangan.

Bahkan aliran filsafat Bacon jang menjatakan dan menjiarkan perseorangan dan kebendaan mengingkarkan segala kemanoesiaan tjara zaman pertengahan di Eropah. Meréka mendjoendjoeng djoega sandiwara Shakespeare seolah-olah kitab itoe kitab soetji, padahal sandiwara itoe mengadjarkan toedjoean boeroek dan tipoe-moeslihat oentoek mengoeasai seloeroeh doenia.

Dengan mendjoendjoeng kitab demikian sebagai kitab soetji Inggeris jang loba itoe sedjak achir abad ke-16 moelaï menggerakkan tangan sétannja oentoek merampas daérah diloear negeri dengan tidak mengindahkan apa-apa.

Soeatoe negeri ketjil, jang sebeloem abad ke-16 terpentjil diseboeah soedoet Eropah, hanja dalam 300 tahoen telah merampas daérah, jang loeasnja 100 kali negeri itoe, laloe berkata dengan tjongkak: „Didaérah negeri Inggeris matahari tidak pernah terbenam”.

Sedjarah perampasan Inggeris itoe moelaï dengan pekerdjaan badjak laoet. Hal itoe kita semoea ma‘loem.

Badjak laoet Inggeris moelaï bergerak kira-kira pada abad ke-15, laloe dalam abad ke-16 meréka mendapat kemadjoean jang pesat dan mereka mendapat bantoean dari agama atau filsafat. Kapal-kapal orang Portoegis, jang negerinja pada zaman itoe lebih madjoe dan lebih ramai dari pada Inggeris, dirampas oléh badjak laoet Inggeris, dan begitoe djoega oemoemnja kapal-kapal pengangkoet dari Asia Timoer Raja. Lain dari pada itoe meréka merampas djoega emas dan pérak dan harta-harta lain jang diangkoet dengan kapal Sepanjol dari Amérika. Péndék kata, merampas itoe dianggap sebagai pekerdjaan biasa sadja oléh orang Inggeris.

Kelakoean badjak laoet jang demikian itoe diandjoer-andjoerkan, malahan mendapat poedjian Ratoe Elisabeth, jang mengambil sebahagian dari pendapatan badjak laoet itoe. Baginda memoedji pekerdjaan badjak laoet itoe, sebab katanja, menandakan bahwa mereka sangat tjinta kepada negerinja sendiri.

Ratoe Elisabeth mendatangkan kemakmoeran dan memberi dasar kepada keradjaan Inggeris oentoek menempoeh zaman baharoe, tetapi kemakmoeran itoe pada hakékatnja terdapat dari tenaga Hawkins, Drake, Howard, Frobisher, Cumberland, Grenville dan badjak laoet.

lain-lainnja, ialah „iboe” jang melahirkan angkatan laoet, Inggeris, boléh dikatakan hampir semoea badjak laoet.

Badjak Hawkins itoe anak seorang anak kapal dikota Plymouth. Setelah mendjadi badjak, sekali ia menjeberang kadjadjahan Sepanjol di Amérika. Sepoelangnja keroemah ia mendjadi orang jang paling hartawan, di Plymouth dan setelah menjeberang kedoea kalinja, boléh dikatakan ia paling kaja diseloeroeh negeri Inggeris.

Badjak laoet Drake dari negeri Inggeris menjeberangi laoetan pada tahoen 1557 dan sesampainja ditempat jang ditoedjoenja ia merampas. Sambil merampas demikian ia mengelilingi seloeroeh doenia dan sesoedah kembali di Inggeris pada tahoen 1580, harta jang dirampasnja selama perdjalanannja itoe, kata orang, harganja kira-kira 200.000.000 frane.

Setelah kabar itoe tersiar di Sepanjol, Radja Sepanjol sangat moerka, dan oléh karena itoe Baginda menitahkan kepada doeta Sepanjol di London soepaja memadjoekan perotés tentang hal itoe, dan bermohon soepaja Drake dihoekoem mati.

Dengan tenang Ratoe Inggeris laloe toeroen kesoengai Thames dengan naik kapal ketjil, akan tetapi Doeta Sepanjol tidak toeroet. Sampai kekapal-kapal jang penoeh dengan barang rampasan, Baginda naik keatas geladak kapal „Golden Hind” oentoek memberikan poedjian kepada Drake atas kelakoeannja membadjak itoe. Sesoedah itoe baroe barang tjoerian itoe dirampas sebagai denda.

Begitoelah, ada beberapa orang badjak laoet jang boeas itoe diangkat mendjadi pemoeka angkatan laoet Inggeris.

Walaupoen begitoe perotés dari negeri lain terhadap kepada badjak laoet Inggeris itoe makin lama makin keras. Oléh karena itoe Ratoe Inggeris terpaksa memendjarakan badjak laoet jang ternjata dosanja, dalam seboeah kamar diistana beberapa tahoen lamanja. Ada djoega jang mendapat titah oentoek dihoekoem lebih dari 10 tahoen, bahkan ada lagi jang kedjatochan hoekoeman seoemoer hidoep atau dihoekoem mati. Baginda mengakoei dosa jang njata dan sangat djahat itoe. Kemoedian badjak-badjak itoe dititahkan masoek kedalam kamar Baginda. Disana badjak-badjak itoe mendapat poedjian tinggi atas kelakoeannja membadjak itoe. Sesoedah itoe meréka diberi kesempatan meninggalkan soengai Thames dengan tidak diketahoei orang.

Djika dikemoedian hari oemoem mengetahoei hal itoe, Baginda memberi keterangan bahwa badjak-badjak itoe lari sendiri dari pendjara.

Milton pernah berkata: „Hai saudara-saudara, kamoe sekalian adalah bangsa jang soeka berperang dan gagah berani!” Orang Inggerispoen berkata dengan menepoek dada: „Lebih baik berkoeasa dinaraka dari pada mendjadi boedak disoerga”. Sebab itoe meréka menoeroeti nafsoen ja dengan tidak ada batasnja,mendjalani djalan jang ta' ada peri kemanoesiaannja dan sangat soeka berperang teroes-meneroes.

Demikianlah, dasar kekoeasaan negeri Inggeris didirikan oléh pekerdjaan badjak laoet.

Masih ada lagi pekerdjaan meréka jang sangat djahat, ialah „perdagangan boedak belian”. Perdagangan boedak belian itoe mendapat sokongan wang dari Déwan Perwakilan Rakjat Inggeris jang dibantoe oléh keloearga Radja, djadi boléh dikatakan negerilah jang mendjalankan perdagangan itoe.

Oleh karena pada masa itoe negeri djadjahan dimana-mana kekoerangan tenaga perboeroehan, maka boedak koelit hitam (Negro) diperdagangkan orang dari benoea Afrika kebenoea Amérika dan djadjahan jang lain.

Jang mendjalankan pekerdjaan jang kedjam itoe sebetoelnja badjak laoet Inggeris. Boedak koelit hitam itoe dimasoekkan kedalam roeangan kapal, laloe diikat dengan rantai besi. Kapal boedak sematjam itoe sebagian besar kepoenjaan orang Inggeris. Achirnja meréka mendapat oentoeng banjak, tetapi oentoengnja itoe oentoeng haram.

Boedak koelit hitam jang tjelaka itoe mendjadi koerban orang Inggeris jang djahat lagi boeas dan bertabi'at seperti binatang itoe. Banjaknja orang koelit hitam jang telah didjoealnja kebenoea Amérika dan djadjahan jang lain dalam témpoh 300 tahoen malahan sampai lebih dari 10 djoeta.

„TOEGOE PERINGATAN AIR MATA".

Sedjak peperangan Asia Timoer Raja, pelaboehan Lourenzo Marquez mendjadi kenamaan sebagai pelaboehan kapal penoekaran tawanan préman. Tidak djaoeh dari pelaboehan itoe terdapat seboeah kota, bekas iboe negeri Oranje Vrijstaat, ialah Bloemfontein. Dikota itoe ada seboeah toegoe, jang sangat mashoer, namanja ialah „Toegoe peringatan air mata”. Toegoe itoe beroepa seorang perempoean mendoekoeng anaknja jang sangat koeroes, seperti rangka. Disampingnja berdiri seorang perempoean lain, menghiboerkan anak itoe.

Pada dasar toegoe itoe ada tertoelis: „Dipersembahkan kepada wanita jang berani dan anak jang disajanginja”. Lain dari pada itoe ditoegoe itoe ada tertoelis djoega: „Toegoe ini didirikan dengan wang sokongan bangsa Boer oentoek menghiboerkan roh wanita-wanita dan anak-anak jang meninggal doenia ditempat tawanan Inggeris, jang selama peperangan dari 1900 sampai 1902 Maséhi, banjaknja 26.663 orang”.

Djika dihitoeng dari 1902, peristiwa itoe terdjadi hanja ± 40 tahoen jang laloe.

Oepatjara pemboekaan lajar toegoe air mata itoe dilakoekan pada tahoen 1913 dalam soeasana jang sangat menjedihkan oentoek bangsa Boer.

Orang Inggeris insaf akan pentingnja daérah Cape di Afrika-Selatan, sebagai pelaboehan perhentian ditengah-tengah djalan pelajaran ke India. Sebenarnja daérah itoe moela-moela diambil orang tani Belanda. Sesoedah orang tani Belanda, orang Djérman dan Jahoedi sedikit demi sedikit pindah kesana dan memboeka tanah disitoe jang sebenarnja amat soeboer. Sesoedah itoe orang Inggeris datang merampas daérah itoe.

Achirnja pada tahoen 1836 bangsa Boer terpaksa pindah dari djadjahan Cape kedaérah jang letaknja lebih dalam dengan hati soesah sebab disana tanahnja sangat boeroek.

Salah seorang pemimpin meréka, Piet Retief namanja, berkata seperti berikoet: ,,Harapan kita akan menerima kembali negeri kita dari penindasan Inggeris dan Cavier jang telah menggentjét kita itoe, soedah poetoes. Toeroenan kita ta' akan mengalami keamanan dan bahagia. Kita merasa menjesal bahwa Inggeris telah meroesak dan merampas. Kita merasa sajang, bahwa meréka mendjalankan tipoe-dajanja atas nama Toehan. Kita akan pindah ketempat lain oentoek mentjahari penghidoepan jang sentosa. Moedah-moedahan kita ta' akan mengalang-alangi siapapoen djoega.


Kita sekarang tidak berhoeboengan apa-apa dengan Pemerintah Inggeris dan kita pertjaja, djika kita kini pindah ketempat lain, meréka ta' akan mengalang-alangi kita. Tempat kita dilahirkan, dan tempat jang kita diami sampai sekarang jang amat soeboer ini, akan kita tinggalkan.


Demikianlah orang Boer dipaksa menjerahkan Tanah Cape, laloe pindah kedaérah dalam oentoek memboeka daérah baroe.


Kemoedian meréka jang pindah itoe mendirikan soeatoe negeri kebangsaan (repoeblik) bernama Transvaal-Oranje.


Pada tahoen 1867 boelan empat dinegeri Oranje terdapat goenoeng jang mengandoeng batoe berlian. Orang Inggeris jang doerdjana itoe moelaï lagi merampas negeri jang aman, jang baroe didirikan bangsa Boer itoe.


Moela-moela meréka memakai tipoe-moeslihat jang biasa dipakainja. Meréka mengirimkan anggota jang tjerdik dari perserikatan dominé di London kedaérah itoe. Setelah mengirimkan dominé-dominé itoe pada waktoe jang tidak diketahoei orang, pendoedoek asli disana diberinja senapan ketjil. Sesoedah itoe bangsa Boer digentjét.


Pada waktoe itoe senapan jang diberikan Inggeris kepada pendoedoek disitoe banjaknja 400.000 bocah, begitoelah keterangan Djendral Cunningham dinegeri Inggeris. Oléh karena itoe didaérah itoe seringkali timboel perselisihan. Keamanan dan ketenteraman ta' ada lagi, dan lama-lama daérah itoepoen diserahkan kepada Inggeris, jang memakai tipoe-moeslihat bermatjam-matjam dan ta' mempoenjai peri kemanoesiaan itoe.


Dinegeri Transvaal pada tahoen 1886 dikota Witwatersrand (dekat kota Johannesburg sekarang) didapati tambang emas, jang hasilnja pada masa itoe paling banjak diseloeroeh doenia.

Kedoedoekan negeri itoe pada hakékatnja soedah beroebah sama sekali oléh emas jang terdapat digoenoeng itoe.

Ketika terdengar kabar tentang emas jang terdapat digoenoeng itoe, Panglima Besar daérah itoe, Piet Schubert, berkata kepada orang jang memberitahoekan kabar baik itoe: „Barangkali engkau haroes menangis dari pada senang, sebab emas akan meloemoeri darah badan rakjat kami."

Orang Inggeris jang agaknja takoet kalau-kalau didahoeloei orang lain memiliki goenoeng itoe berichtiar merampas daérah itoe dengan memakai daja-oepaja dan tipoe-moeslihat bermatjam-matjam, serta dengan tjara jang tidak mengindahkan peri kemanoesiaan. Maka timboellah perang antara bangsa Boer dan Inggeris.

Banjaknja serdadoe Inggeris beberapa kali banjaknja pasoekan Boer, tetapi laskar Inggeris menderita kekalahan besar. Ketika itoe Panglima Besar Inggeris memakai siasat peperangan seperti berikoet: Karena hampir semoea orang laki-laki bangsa Boer ikoet kemédan perang, maka serdadoe Inggeris laloe menjerang keboen-keboen dan kampoeng-kampoeng orang Boer dengan setjara teratoer. Disitoe hanja tinggal orang toea, kaoem perempoean dan anak-anak sadja jang tentoe sadja tidak dapat menolak serangan itoe. Kesempatan jang baik itoe dipakai oléh serdadoe Inggeris oentoek membakar segala roemah dan makanan jang disimpan. Setelah itoe orang perempoean dan anak-anak itoe ditahan oléh serdadoe Inggeris dalam tempat tawanan. Ditempat itoe serdadoe Inggeris melakoekan pemboenoehan setjara besar-besaran. Dengan teratoer meréka berichtiar soepaja orang perempoean dan anak-anak itoe kelaparan dan dihinggapi penjakit. Banjaknja anak-anak jang mati didalam pangkoean iboenja 22.057.

Banjaknja anak-anak jang mati ada empat kali banjaknja serdadoe Boer jang téwas didalam peperangan itoe.

Toegoe jang sekarang masih ada di Bloemfontein, ialah toegoe „Peringatan air mata" menjatakan dan mengatakan betapa kekedjaman orang Inggeris, jang dilakoekanja 40 tahoen jang soedah laloe. Setelah Afrika-Selatan mendjadi kepoenjaan orang Inggeris semoeanja, timboel lagi bahaja dan antjaman jang besar bagi orang Boer. Orang Jahoedi jang tangkas sekali didalam oesahanja mentjahari keoentoengan datang menindas kedaérah itoe setjara besar-besaran.

Tidak lama kemoedian, hal ini sebetoelnja ta' oesah kita katakan, semoea jang disoesoen dan dioesahakan bangsa Boer dengan giat, mendjadi milik orang Inggeris dan Jahoedi.

Sekarang kekoeasaan ékonomi di Afrika-Selatan hampir semoea ada ditangan orang Jahoedi dan Inggeris: sekolah-sekolah, persoerat-kabaran, bank-bank, paberik-paberik dan lainnja, boléh dikatakan hampir semoeanja kepoenjaan orang Jahoedi. Orang Boer, jang dahoeloe berkoeasa dan berbahagia, sekarang mendjadi soesah hidoepnja.

Orang Inggeris hampir tidak menghiraukan kemiskinan orang Boer itoe, bahkan sebaliknja, kelemahan orang Boer dipergoenakan orang Inggeris dan Jahoedi centoek memperoléh keoentoengan. Dengan tjara demikian maka persekoetoean orang Inggeris dengan orang Jahoedi itoe makin lama makin berkoeasa dinegeri itoe, sedang orang Boer jang miskin, makin lama makin bertambah banjak.

Sedjak orang Boer dirampas harta dan kebahagiaannja oléh orang Inggeris dan Jahoedi jang bertabi'at binatang boeas itoe, meréka selaloe mengoeto eki orang Inggeris dan Jahoedi sebagai moesoehnja. Didaérah itoe senantiasa timboel pemberontakan besar dan gerakan anti-Inggeris dan anti-Jahoedi. Kita semoea telah makloem.

Boekan di Afrika-Selatan sadja gerakan anti-Inggeris tertanam dengan koekoeh, dimana-mana sadja, di Masir, India dan djadjahan lainnja begitoe djoega.

Orang Inggeris semata-mata senantiasa menoentoet kebahagiaan dan kemakmoeran bentoek diri sendiri dengan berichtiar soepaja negeri dan bangsa lain tinggal hidoep sengsara.

Inggeris jang loeas itoe boléh dikatakan semoea hasil tipoe-moeslihat merampas, menjerang, memboenoeh, menindas dan kekedjaman dan keboeasan jang ta' mengenai peri kemanoesiaan. Perampasan djadjahan jang tersemboenji dalam sedjarah Inggeris, meroepakan soeatoe toempoekan dosa dan keboeroekan jang djahat sekali dan ta' ada bandingannja didalam sedjarah manoesia.

Sekarang rahasia itoe dibongkar sedikit demi sedikit. Dan hoekoeman penghabisan jang mesti diterima oléh meréka itoe sedang didjatoehkan dalam peperangan membaharoei doenia.


―――――――――――――――

SÉTAN KELIHATAN DI INDIA.

Bangsa Asia diperboedak dan disengsarakan oléh Amérika dan Inggeris, dengan djalan memeras jang tidak tahoe kepoeasan, dan menimboen kekajaan jang sangat besar dengan setjara kapitalisme pada zaman baroe di Barat.

Pada zaman poerbakala dinegeri Masir radja-radja memakai boedak beberapa poeloeh laksa banjaknja. Dengan setjara kekerasan meréka itoe disoeroeh mendirikan Piramide dan dibawah kekoeasaan jang sangat keras dari Keradjaan Roem Raja boedak2 dari berbagai-bagai negeri itoe dipaksa bekerdja dengan setjara tidak bersifat peri kemanoesiaan. Akan tetapi djika tjara Inggeris memperboedak seloeroeh Asia, jang sedjak abad ke-18 didjadikannja djadjahan, di bandingkan dengan perboedakan zaman poerbakala itoe, perboedakan setjara Inggeris itoe djaoeh lebih kedjam.

Bahkan, boekan hanja dibenoea Asia sadja, akan tetapi di Afrika dan di Laoetan Tedoch, dengan kemaoean keras, meréka menjerang dan merampas, mendjadjah negeri-negeri dengan kelakoean begitoe, dan meréka memakai pendoedoeknja sebagai binatang ternak, atau alat-alat dan mesin-mesin, dan achirnja dibinasakannjalah bangsa-bangsa itoe.

Lebih dahoeloe, keboedajaan zaman koeno, jang tjemerlang dan deradjatnja sangat tinggi, dibongkar oléh perampas Amérika dan Inggeris jang beloem poenja sifat peri kemanoesiaan jang benar dan jang beloem terpeladjar, dengan boeas dan memakai tipoe-moeslihat.

Pada zaman poerbakala meréka hidoep dan madjoe didalam soeasana bahagia karena keboedajaan jang asalnja dari Timoer bahkan sekarangpoen masih demikian pokok dan dasar keboedajaan pada zaman baroe di Eropah Barat; semocanja itoe landjoetan dan rampasan dari keboedajaan warisan Asia, akan tetapi disemboenjikan dan digoebah dengan setjara menipoe, dan keboedajaan jang dirampasnja itoe dipakainja sebagai sendjata jang tadjam, laloe dilakoekannja penjerangan dan perampasan dimana-mana dibenoea Asia dan Laoetan Tedoeh; meréka membalas boedi itoe dengan tipoe-daja jang dilakoekannja dengan ta' mempoenjaï sifat peri kemanoesiaan.

Bahwasanja Inggeris pada tahoen 1600 mendirikan Maskapai India Timoer jang mendjadi alat oentoek menjerang dan merampas di India dengan titah Ratoe Elizabeth.

Lebih dahoeloe dari meréka, Portoegis dan Belanda jang mengoeasaï India. Portoegis dan Belanda menentang keadaan itoe, akan tetapi pada tahoen 1615 dengan peperangan laoet dilaoetan Swally dekat Surat tenaga pasoekan laoet Portoegis sama sekali dilenjapkan.

Keadaan pada masa itoe di India ialah, tenaga kekoeasaan keradjaan Moghul, telah lemah dan moendoer; daérah-daérah itoe masing-masing berpisah-pisah pada waktoe itoe; oléh Inggeris digoenakan tipoe-moeslihat jang istiméwa oentoek kepentingan diri sendiri ialah „memisahkan dan mengoeasai”, laloe Inggeris mengadoe keradjaan-keradjaan itoe dengan keradjaan lain. Fihak jang satoe berichtiar mengoerangkan tenaga moesoehnja, dan fihak jang lain berdjandji berdagang dengan Inggeris jang selaloe mentjari oentoeng. Djika soeatoe negeri dapat keoenggoelan dengan persahabatan Inggeris, laloe memboeang negeri lain dengan ta' merasa menjesal.

Inggeris berdjandji akan menjerang keradjaan-keradjaan jang menentang keradjaan Moghul, tetapi dari pada itoe Inggeris menolong keradjaan-keradjaan jang menentangnja, laloe dimerdékakannjalah negeri-negeri itoe dari keradjaan Moghul, serta dikoeranginjalah kekoeatan persatoean dinegeri itoe selangkah demi selangkah.

Dengan demikian mereka membongkar soesoenan negeri di India, dan membinasakan semangat negeri itoe dengan sedikit demi sedikit. Pada waktoe itoelah telah terbentoek azas jang membinasakan negeri negeri di India.

Pada masa itoe, walaupoen keradjaan Moghul telah lenjap kekoeasaannja masih mempoenjaï pasoekan besar banjaknja 10 laksa, dan radja daérah Benggala sadja dengan segera mengoempoelkan pendjoerit banjaknja 4 laksa. Maka Inggeris jang pintar-boesoek itoe tidak dapat mena'loekkan hanja dengan tenaga angkatannja jang koerang dari 1000 orang banjaknja. Meréka memakai tipoe-moeslihat jang sangat kedjam, daja-oepaja jang sangat djahat. Meréka berichtiar, soepaja kaoem agama Hindoe dan Kaoem Moeslimin bertjéktjok. Meréka mengadoe radja ini dengan radja lain; mengadoe orang Djatoh dengan orang Rajput; mengadoe Bhonsla dengan Rohira dengan mengikoetkan orang Mahratta. Demikianlah meréka berichtiar dengan bermatjam-matjam daja-oepaja, serta mendapat oentoeng dengan tjara gampang, dan pintar-djahat.

Akan tetapi meréka beloem poeas benar, masih merasa kekoerangan; meréka moelaï memperlihatkan tabi'at binatang boeas. Sebetoelnja tabi'at itoelah jang menjebabkan pasoekan Inggeris menjeberangi Teloek Parsi, laloe merampas dan menenggelamkan kapal Moeslimin jang poelang/pergi dari India ke Mekah. Radja Moghul jang mendjadi Moeslim jang giat, memboengkoekkan dirinja dihadapan Inggeris dengan hati sedih.

Demikianlah pada tahoen 1765 Inggeris mena'loekkan tiga negeri jang sebenarnja lebih besar dari negeri Perantjis, ialah Benggala, Orissa dan Bihar. Warren Hastings dikirimkan dari negeri Inggeris sebagai wakil jang tertinggi Pemerintah jang pertama. Ia melakoekan politik jang sangat kedjam dengan siasat politik jang tidak bisa diloekiskan.

Lain dari pada itoe meréka memerangi bangsa Rohira, laloe merampas daerah jang sangat loeas disebelah soengai Ganges. Nasib penghabisan bangsa Rohira sangat sengsara. Beberapa poeloeh laksa pendoedoek meninggalkan tempatnja laloe menjemboenjikan dirinja dalam hoetan, dan achirnja oléh sebab kelaparan dan sakit panas semoeanja meréka meninggal doenia.

Ketika itoe didaérah jang paling soeboer di India tidak ada pendoedoek dan keboedajaan jang tjemerlang dan tinggi. Warisan Asia dilenjapkan dan dirampas oléh Inggeris.

Walaupoen begitoe Hastings masih bersikap kedjam kepada salah seorang Radja Ratna dinegeri keradjaan Oudh, ja'ni meréka merampas emas dari padanja. Ia mengirimkan satoe pasoekan serdadoe keistana radja itoe, laloe dihantjoerkannjalah pintoe gerbangnja, dan ditangkapnjalah Radja Ratna oentoek ditoetoep didalam soeatoe kamar, akan tetapi Radja Ratna tidak maoe memberikan emas dan hartanja kepadanja; karena itoe maka ditangkapnjalah doea orang toea jang sangat berbakti dan dipertjajai dan ditjintaï oléh Radja Ratna itoe. Kedoea orang itoe ditoetoepnja dalam koeroengan, dan oléh sebab tidak diberi makan, meréka itoe hampir mati kelaparan. Tetapi beloem tertjapai djoega toedjoeannja. Maka kedoea orang itoe dikirimkan ke Lucknow. Walaupoen meréka sangat lemah, meréka dipaksa dengan setjara kedjam.

Keadaan ketika itoe diloekiskan didalam kitab jang diterbitkan oléh Macaulay (salah seorang ahli sedjarah, jang mendjadi penasihat hoekoem dalam sidang tertinggi di India pada tahoen 1834), seperti berikoet:

„Di Lucknow dilakoekannja soeatoe perboeatan jang boeas, dan ketika itoepoen Ratna ditoetoepnja lebih keras. Oléh sebab makanan jang diberikannja hanja sedikit, doea pengiringnja meninggal doenia sebab kelaparan. Segala kekedjaman dilakoekannja habis-habisan dan setelah itoe Goebernoer Djenderal itoe memeras oeang banjaknja 120 djoeta pond (± f 1440 djoeta).”

Akan tetapi Goebernoer Djenderal jang menggantikannja, namanja Dalhousie poen melakoekan perboeatan jang kedjam seroepa itoe djoega. Sifatnja seperti sétan jang berkata dengan bangga „saja mendjadi radja naraka dengan tidak takoet akan Toehan”. Kemarahan ra'jat terhadap politik orang Inggeris jang kedjam itoe tidak dapat disabarkan lagi, sehingga meletoeslah soeatoe pemberontakan pendjoerit India jang hébat pada tahoen 1857.

Selama pemberontakan dan setelah menindas pemberontakan itoe orang Inggeris melakoekan kekedjaman jang sangat djahat, akan tetapi hal itoe beloem diketahoei oléh oemoem. Padahal hal itoe menerangkan sikap orang Inggeris jang ternjata kepada ra'jat India. Disini akan diterangkan doea-tiga tjontoh dari kitab orang Inggeris sendiri, ialah kitab K. A. Manson, namanja „Sedjarah pemberontakan dinegeri India”. Dalam fasal satoe, kitab keenam, tertoelis: Perintah negeri „terdjaga keras” telah diperintahkan. Peratoeran jang menakoetkan telah ditetapkan didalam Sidang Hoekoem pada tg. 5 dan tg. 6 dan dilakoekan ramai-ramai. Pegawai sipil dan opsir memboeka Mahkamat Berkeliling jang berbaoe darah. Pemeriksaan dilakoekan bersama-sama, bahkan dengan tidak diperiksa lebih dahoeloe hoekoeman didjatoehkan kepada pendoedoek asli toea, moeda dan kanak-kanak.

Napsoenja jang telah haoes darah, semangkin bertambah keras. Boekan sadja orang jang ikoet dalam pemberontakan soetji itoe, akan tetapi orang toea, perempoean dan anak-anak ketjilpoen dihoekoem mati.

Hal itoe tertoelis didalam soerat lapoeran jang dikirimkan oléh Wali tertinggi di India kepada negeri Inggeris, dan disahkan oléh sidang Inggeris. Orang India tidak sadja dihoekoem mati dengan digantoeng, akan tetapi meréka djoega dibakar atau diboenoeh dengan senapan dikampoeng-kampoeng. Orang Inggeris mendjalankan kekedjaman itoe dengan bangga dan moeka tebal. Meréka berkata: „Kami akan memboenoeh sampai ta' ketinggalan seorangpoen”. Ada tertoelis djoega: „Kami merasa sangat girang melihat kelakoean kedjam itoe”. Atau: „Ketika kami membinasakan satoe rombongan ra'jat dengan meriam, kami merasa sangat poeas”. Demikianlah tertoelis didalam kitab itoe.

Didalam kitab jang disahkan oléh orang ahli jang agak ternama, tertoelis demikian: „Didalam témpoh tiga boelan delapan keréta besar siboek poelang pergi siang malam oentoek memindahkan majat orang jang diboenoeh dipekan dan didjalan simpangan dan tempat lain-lain”. Atau: „Opsir angkatan kita telah menangkap orang hoekoeman bermatjam-matjam dan telah menghoekoem mati mereka dengan hoekoeman gantoeng dan pantjoeng seperti memotong binatang. Pegantoengan didirikan berbaris-baris. Baik orang toea maoepoen orang moeda digantoeng dengan sangat kedjam jang tidak dapat dikatakan dengan perkataan. Pada satoe waktoe, anak-anak jang bermain dengan bendéra jang dipakai pendjoerit jang berontak ditangkapnja, laloe semoeanja dihoekoem mati. Salah seorang opsir jang mendjalankan kewadjiban hakim, melihat keadaan ini, laloe pergi kepembesarnja, dan mohon dengan air mata bertjoetjoeran soepaja hoekoeman berat jang didjatoehkan kepada anak-anak itoe diringankan, tetapi tidak diperkenankan.

Selandjoetnja dalam kitab jang disoesoen Bell „Sedjarah pemberontakan di India” dalam fasal satoe kitab kesatoe tertoelis seperti berikoet: „Saja soedah pernah berdjalan-djalan dengan sangat girang. Kami naik kapal jang memoeat satoe meriam. Kami berlajar sambil membom tepi soengai kanan dan kiri. Setelah sampai ketempat pemberontakan, kami mendarat laloe segera melepaskan peloeroe dengan senapan ramai-ramai. Doea orang hitam (India) terboenoeh dengan senapan saja jang doea laras dengan segera. Kami sangat ingin membalas. Kami melepaskan peloeroe kekanan dan kekiri. Api peloeroe jang dilepaskan kearah langit dan dibawa angin melajang menjatakan kedatangan hari pembalasan atas pemberontakan itoe.

Tiap-tiap hari kami pergi kekampoeng-kampoeng tempat pemberontakan oentoek membongkar dan membakar roemah-roemah itoe. Saja diangkat mendjadi ketoea Komisi pengadilan jang menghoekoem orang-orang jang berontak kepada semoea orang Inggeris dan pemerintahan.

Tiap-tiap hari kami memboenoeh toedjoeh atau delapan orang. Kekoeasaan atas djiwa meréka ada didalam tangan kami. Dan saja menjatakan dengan soenggoch, bahwa saja melakoekan hak saja itoe dengan keras sampai tidak ada kelonggaran sedikitpoen.

Orang jang dihoekoem mati diikat dengan tali léhérnja laloe ditaroeh dibawah pohon besar, setelah itoe dinaikkan kekendaraan sambil berdiri. Djikalau kendaraan itoe berdjalan, orang hoekoeman itoe tergantoenglah dan iapoen mati.

Demikianlah tanah India pindah dari tangan orang Asia ketangan orang Inggeris jang bertabi'at sétan.

Lain dari itoe, orang Inggeris membongkar soesoenan pertanian di India dan warisannja, oentoek mengambil keoentoengan dan kema'moeran itoe oentoek dirinja sendiri. Oléh karena itoe sesoedah itoe dinegeri itoe seringkali timboel kelaparan jang hébat. Selama 140 tahoen moelaï tahoen 1800 sampai sekarang dinegeri India telah timboel kelaparan 31 kali, dan orang-orang jang meninggal doenia karena kelaparan, djoemlahnja 33 djoeta.

Teristimewa selama 70 tahoen moelai tahoen 1769 telah timboel kelaparan jang sangat besar. Pada masa itoe orang Inggeris mengoempoelkan beras dengan ta' berkemanoesiaan, laloe didjoealnja dengan mengambil keoentoengan sangat besar. Achirnja timboel soeatoe peristiwa jang sangat sengsara, ialah orang-orang jang tinggal didaérah Benggala telah meninggal doenia lebih dari 1/3 djoemlahnja pendoedoek disitoe. Sampai ketika itoe moeka soengai Ganges penoeh dengan majat-majat jang sangat banjak.

Akan tetapi pada masa jang sangat sengsara demikian djoega, hasil boemi sematjam padi masih sangat banjak jang dikoempoelkannja dan ditimboennja dipelaboehan oentoek dimoeat kenegeri lain dan oemoemnja, oentoek memenoehi napsoe keoentoengan orang inggeris jang bertabi'at binatang sétan.

Pada tahoen 1928 ialah limabelas tahoen jang laloe, djika dihitoeng dari tahoen ini, pengoeroes bagian kesehatan dikerésidénan Benggala melapoerkan seperti berikoet: ,,Disemoea daérah pertanian di Benggala, orang-orang disitoe keadaan makanannja sangat boeroek, sekalipoen oentoek dimakan tikoes; makanan itoe tentoe tidak tahan satoe, boelanpoen.

Lain dari itoe keradjinan tangan di India djoega telah dibongkar. Pada achir abad 18 sampai permoelaan abad 19, Inggeris mengalami masa percebahan dalam tjara peroesahaannja. Tetapi peroebahan peroesahaan itoe diperlekas dengan tenaga emas jang telah dirampas dari negeri India.

Sedjak zaman poerbakala sebetoelnja negeri India adalah soeatoe negeri jang menghasilkan barang-barang dari kapas, akan tetapi sedjak negeri Inggeris mena'loekkan negeri itoe, dan barang-barang dari kapas dan benang kapas bikinan Inggeris membandjiri seloeroeh negeri India, maka banjak orang India kehilangan pekerdjaannja, dan bergelandangan dengan kebingoengan.

Demikianlah, dahoeloekala dikatakan orang, kekajaan negeri India 1/4 dari djoemlahnja kekajaan keradjaan negeri Inggeris, dan tiap-tiap tahoen dari negeri India oeang emas sadja jang, dikeloearkan kenegeri Inggeris banjaknja antara 250 djoeta dan 300 djoeta.

Soenggoehpoen begitoe Inggeris berichtiar soepaja dinegeri India antara Moeslimin dan orang Hindoe atau pemeloek agama lain timboel perselisihan dan pertentangan, dan ra'jat seoemoemnja tidak diberi pengadjaran, dan mereka beroesaha soepaja, semangat India dilenjapkan sama sekali dengan memakai tipoe-daja sedapat-dapatnja.

Demikianlah, orang India jang mémang mempoenjai keboedajaan dan kesoesasteraan tinggi dan sangat indah, seperti kesoesasteraan besar Rig Véda jang dikatakan orang soeatoe kesoesasteraan jang tertinggi dalam zaman koeno, aliran pikiran jang sangat besar dan dalam dari Upanisjad, kitab soetji jang sangat besar dari Boeda, dan soeatoe sandiwara pantoen Sjakoentala jang sangat dipoedji oléh Goethe, sedjak orang Inggeris masoek kenegerinja, negeri itoe soedah dibandjiri boeta hoeroef; hal ini sangat menjedihkan.

Negeri India mesti dilepaskan dari penindasan Inggeris jang kedjam sekali itoe. Hal ini, selama beberapa poeloeh tahoen ini soedah diseroekan selakoe soeatoe seroean jang sangat menjedihkan oléh pemoeka-pemoeka di India, dan meréka berichtiar djoega dengan segala tenaganja.

Akan tetapi hasilnja hanjalah tindasan jang keras sekali dan pertoempahan darah dan achirnja meréka dipaksa memilih djalan perlawanan dengan tidak bersendjata. Tetapi sekarang awan gelap jang melipoeti India itoe, sedang dihapoeskan dengan petjahnja perang Asia Timoer Raja.

Boelan sebelas jang laloe, di Tokio dilangsoengkan soeatoe permoesjawaratan jang sangat besar jang menjatakan tjita-tjita Asia Timoer Raja jang baroe, ialah permoesjawaratan Ra'jat seloeroeh Dai Too A (Asia Timoer Raja). Hal ini boléh diloekiskan didalam sedjarah abad; ketika itoe ditempat itoe, wakil raʻjat India Bose djoega hadir, dan beliau menjatakan kekedjaman Inggeris dinegeri India. Djoega dikoepas perboeatan orang Inggeris jang sangat boeas dan kedjam jang mengoerbankan ra'jat sangat banjak dari dahoeloe kala, atau politik jang ta' menoeroet peri-kemanoesiaan dan memeras sangat keras atau keadaan jang sengsara dan kelaparan jang sekarang diderita orang diseloeroeh negeri India. Ditengah-tengah pidatonja beliau terpaksa berhenti lamanja kira-kira 30 detik oléh sebab hatinja sangat sedih dan soesah, laloe memoekoel médja dengan keras, begitoelah dibarkan soerat kabar di Tokio. Kabar itoe menjatakan kesoesahan dan kesengsaraan ra'jat India, dan mengandjoerkan kebangkitan seloeroeh ra’jat Asia dengan soenggoeh-soenggoeh. Tolonglah India kita! Marilah kita bersoempah, akan menolong Ra’jat India seloeroehnja dari tangan sétan jang selama 400 tahoen menindas kita dengan sangat kedjam dan boeas itoe.





PEMBOENOEHAN JANG LEBIH BESAR.


Perseorangan orang koelit poetih (bangsa Anglo Sakson) di Australi djika dikatakan dengan 100 persén dan péndék, ialah niatan jang sombong dan tidak menoeroet kemanoesiaan, ialah niatan bermaksoed soepaja bangsa Asia Timoer Raja seloeroehnja tidak boléh masoek kebenoea Australi. Selain dari itoe meréka berichtiar soepaja bangsa pendoedoek asli dibenoea Australi jang mendiaminja dari zaman poerbakala dihabiskan dengan pemboenoehan.


Benoea Australi lebih dahoeloe diantjam oléh bangsa Portoegis, Belanda dan Perantjis sedjak abad 16, akan tetapi setelah orang Inggeris memboeka benoea itoe, segeralah meréka mengoemoemkan, bahwa Australi tanah meréka sendiri, laloe meréka mengirimkan orang hoekoeman banjak-banjak dengan dinamaï orang pindahan. Sebetoelnja bangsa jang lebih dahoeloe diam dibenoea Australi ja’ni bangsa aslinja (aborigines), boléh dikatakan bangsa jang paling toea didoenia. Orang Inggeris memakai tjara apakah oentoek menindas bangsa asli Australi?


Orang hoekoeman Inggeris dilepaskan dibenoea jang sangat loeas itoe. Meréka dengan segera melakoekan kedjahatan atas bangsa asli dengan perasaan bentji dan kedjam, sampai terdjadi pemboenoehan oemoem.


Dalam beberapa poeloeh tahoen sadja, pendoedoek asli disitoe tinggal 50 riboe sadja dari djoemlah asalnja satoe setengah djoeta. Maka dengan ini teranglah kepada kita, betapa meréka diboenoeh setjara besar-besaran oléh orang Inggeris hoekoeman itoe.


Orang hoekoeman jang dikirim dari negeri Inggeris beroesaha oentoek menjiarkan betapa djahat dan kedjamnja bangsa Spanjol dan Portoegts, sebab bangsa itoe beragama Katolik, dan kedoea negeri itoe dianggap lawan meréka, akan tetapi kedjahatan dan kekedjaman meréka sendiri lebih hébat dari kedoea negeri itoe.


Ditjeriterakan bahwa ada seorang-orang dapat membeli tanah loeasnja 800 mil² dengan membajar satoe lembar selimoet sadja. Ini menjatakan dengan djelas, apakah artinja jang sebenarnja. Tetapi pemboenoehan djahat jang lebih dari itoe, ialah pemboenoehan besar atas bangsa Maori dipoelau New-Zealand. Orang Inggeris membandjiri kepoelauan jang sangat aman dan bersoeasana tenang itoe. Moela-moela bangsa Maori menjamboetnja dengan girang, oléh karena gandjil, tetapi setelah meréka tahoe bahwa orang Inggeris mengambil tanah-tanah warisan dari nénék mojangnja, bangsa Maori moelaï menentangnja dengan keras, dan kadang-kadang orang Inggeris diserangnja. Orang Inggeris jang senang memboenoeh orang itoe, laloe mendjalankan siasat jang palsoe.


Mereka mengirimkan pendéta ke New-Zealand. Pendéta itoe laloe memberikan senapan dan peloeroe kepada bangsa Maori. Setelah itoe meréka berichtiar soepaja antara bangsa Maori timboel pertjéktjokan.


Bangsa Maori tidak mengetahoei tipoe-moeslihat orang Inggeris jang djahat itoe. Meréka tidak tahoe bahwa meréka ditipoe dengan moeslihat jang sangat kedjam laloe memboenoeh, hingga dalam hanja sepoeloeh tahoen sadja bangsa itoe kehilangan 30 laksa anggotanja. Pendoedoek jang banjaknja 40 laksa itoe sekarang tinggal hanja 4 laksa sadja.


Achirnja bangsa itoe ta’loek semoeanja dibawah kaki orang Inggeris.


Disegala daérah ta’loekan, jang tadinja aman sentosa, orang Inggeris melakoekan pemboenoehan jang sangat djahat atas rakjat, jang tak salah apa-apa. Keboeasan pemboenoehan itoe tak ada bandingnja hingga tak terlihat oléh kita. Dari tingkah-lakoe meréka dapat kita mengambil kesimpoelan bagaimana sebenarnja tabi’at orang Inggeris jang membanggakan dirinja sebagai „gentleman” sambil menipoe Toehan itoe.


Inggeris jang telah merampas India dan Australi itoe, menoedjoe dengan tangan sétannja jang perampas dan dengan berniat akan mendapat keoentoengan besar kenegeri Birma dan semenandjoeng Malaya. Pada tahoen 1886 pemerintahan Birma mendjatoehkan hoekoem denda kepada maskapé Birma/Bombay jang didirikan oléh orang Inggeris, sebah melanggar peratoeran. Inggeris memakai kesempatan jang amat baik itoe oentoek mengoemoemkan perang. Angkatan laoet badjak laoet menjerang seperti bandjir kenegeri Birma. Achirnja keradjaan Birma jang mempoenjaï sedjarah lamanja lebih dari 830 tahoen sedjak pendiriannja itoe dileboer dengan gampang dan menjedihkan.

Selandjoetnja di Semenandjoeng Malaya sétan Inggeris merampas Malaka kepoenjaan Portoegis, laloe menipoe radja Kedah dan memaksanja soepaja menjerahkan Penang. Dan pada tahoen 1819 setelah membeli Singapoer dengan harga sangat moerah dengan memakai tipoe-moeslihat serta memboedjoek radja Djohor, daérah kekedjaman orang Inggeris selangkah demi selangkah telah sampai ke Tiongkok.

Inggeris membeli soetera, bahan minjak wangi dan téh dan oentoek pembajarnja orang Tionghoa dipaksa membeli barang-barang dari kapas boeatan Inggeris, tetapi Tiongkok tidak maoe, minta bajaran dengan pérak sadja.

Oléh karena pekerdjaan keradjinan tangan jang dikerdjakan oléh petani-petani Tiongkok jang banjaknja beberapa poeloeh laksa menghasilkan barang-barang dari kapas jang banjaknja moengkin tjoekoep oentoek keperloean seloeroeh negeri Tiongkok, Inggeris berkehendak membongkar pekerdjaan keradjinan tangan dan pekerdjaan dalam roemah di Tiongkok, sebab kalau tidak demikian tidak moengkin memasoekkan barang-barang dari kapas boeatan Inggeris.

Oentoek mentjapai toedjoean djahat itoe, djalan jang paling baik ialah mendjoeal ratjoen Apioen. Dengan begitoe meréka berniat soepaja ra'jat negeri Tiongkok mendjadi selama-lamanja orang bodoh. Hal itoe diichtiarkannja dan dilakoekannja dengan tipoe-moeslihat jang kedjam dan dahsjat.

,,Soeatoe obat bagoes jang membawa Toehan kedalam Soerga", demikianlah propaganda meréka. Kebanjakan orang Tionghoa terdjerat oléh tipoe-moeslihat Inggeris, sebab meréka tidak mengetahoei bahwa apioen itoe soeatoe ratjoen jang akan mendjatoehkan negeri Tiongkok kedalam lembah kehinaan.

Pada tahoen 1729 apioen jang dimasoekkan kedalam negeri Tiongkok hanja 200 peti, akan tetapi pada tahoen 1784 apioen dari India jang dimasoekkan dengan perantaraan orang Tionghoa. djoemlahnja 2.000 peti. Pada tahoen 1790 djoemlahnja soedah sangat besar ja'ni 34.000 peti. Kebiasaan boeroek mengisap apioen itoe mendjalar keseloeroeh Tiongkok. Keoentoengan jang diperoleh orang Inggeris dari perdagangan apioen itoe besar sekali.

Menanam apioen dinegeri India, peroebahan pengangkoetan dipelaboehan India, pengangkoetan didalam negeri India, pengangkoetan laoet dari India kepantai Tiongkok, hal itoe semoeanja mengandoeng keoentoengan besar sekali.

Mengisap apioen itoe mendatangkan kesengsaraan kekal kepada bangsa Tionghoa. Lain dari itoe, akibatnja jang boeroek terhadap kepada keséhatan ditoeroenkan kepada anak tjoetjoenja. Djika soedah kemasoekan ratjoen itoe, orang tidak dapat séhat betoel. Begitoelah apioen itoe berisi ratjoen jang sangat djahat, jang dapat meroesak kesoesilaan dan hidoep kemanoesiaan kita. Selama 2 abad, orang Inggeris memasoekkan obat sétan itoe, negeri Tiongkok djatoeh mendjadi negeri jang paling tidak sempoerna didalam doenia, akan tetapi orang Inggeris itoe, berkata dengan sombong pekerdjaan ini dilakoekannja menoeroet peratoeran perdagangan bébas.

Hal itoe menjatakan bahwa orang Inggeris tidak mempoenjaï air-mata kemanoesiaan setétéspoen, dan bahwa didalam sanoebari meréka meradjaléla sifat djahat jang berdasar imperialisme dan nafsoe memeras jang berakar kapitalisme.

Seorang pemoeka namanja Lin Chuo Chu jang dilantik mendjadi Goebernoer Djenderal di Kanton menentang pemasoekan apioen itoe, berseroe dengan soeara keras: ,,Djika tidak dilarang apioen ini, negeri kita makin lama akan makin miskin. Djika keadaan ini dibiarkan sadja, tentoe achirnja tak ada oeang masoek kedalam kas negeri. Lain dari itoe keséhatan orang Tionghoa semoea roesak, achirnja tidak akan ada seorang pemoeda djoega jang dapat dilatih mendjadi pendjoerit!" Beliau menentang kekedjaman orang Inggeris dengan mati-matian.

Pada tahoen 1834 hak memasoekkan apioen dengan monopoli oentoek Inggeris soedah habis. Tetapi meréka memberikan oeang soeap kepada pedagang dan sebagian pegawai negeri jang meloepakan saudara dan negerinja oentoek mentjari kesenangan napsoenja dan keoentoengannja sendiri. Dengan demikian Inggeris dapat meneroeskan pemasoekan apioen dengan rahasia, karena itoe pemasoekan apioen makin lama makin banjak, dan keoentoengan orang Inggeris djoega bertambah banjak.

Sebab itoe kesateria jang sangat tjinta kepada negerinja Lin Chuo Chu menjoeroeh soepaja semoea apioen jang dimasoekkan oléh orang Inggeris dibakar, dan soepaja orang Inggeris jang melanggar peratoeran disoeroeh keloear dari negeri Tiongkok. Atoeran itoe soedah sepantasnja, akan tetapi Inggeris jang djahat itoe memakai kesempatan itoe oentoek memoelaï peperangan jang sangat djahat dan dahsjat lagi tidak sesoeai dengan peri-kemanoesiaan. Meréka melepaskan peloeroe meriam semaoe-maoenja sadja, ialah „Peperangan Apioen” jang masjhoer itoe.

Pada tahoen 1840 boelan enam, dari pelaboehan Singapoera jang mendjadi pangkalan merampas tanah Asia, enambelas kapal-kapal perang badjak laoet jang memoeat meriam banjaknja 540 boeah, 4 boeah kapal dagang jang diberi bersendjata, 30 boeah kapal pengangkoet jang memoeat 4000 serdadoe Inggeris, dikirim kepelaboehan Kanton. Walaupoen pendjoerit Tiongkok melawan dan menolak dengan keras tetapi semoeanja itoe pertjoema, laloe dengan segera Kota Kanton, Hongkong, Kongliong dan poelau-poelau Senzan dan daérah-daérah didekat kota itoe semoeanja diroesakkan oléh serdadoe Inggeris, sétan binatang itoe, dan orang préman jang tidak berdosapoen dibinasakannja djoega.

Inggeris jang soedah dapat kemenangan lagi mendjadi sombong dan memaksa dengan bangga sebagai berikoet: „Pemerintahan Peiping haroes menjerahkan atau memberikan pelaboehan dan daérah-daérah didekatnja ditepi laoet, jang akan ditentoekan oléh Ratoe Inggeris”. Walaupoen begitoe meréka menjerang Sjanghai laloe dirampasnja, dan menoetoep kali Jantze dan Hwang Ho (Kali Koening) dan berichtiar akan menjerang kota Peking.

Demikianlah negeri Tiongkok menjerahkan diri kepadanja, laloe dipaksa menanda-tangani perdjandjian Nanking perdjandjian Nanking jang berat dan kedjam itoe.

Dalam perdjandjian ini „penjerahan Hongkong barangkali dianggap orang tidak sangat meroegikan, atau oeang bajaran ganti keroegian djoega tidak seberapa, akan tetapi, pada hakékatnja sjarat-sjarat didalam perdjandjian itoe berarti socatoe perampasan kekoeasaan keradjaan Tiongkok. Itoelah arti perdjandjian jang dinamai orang: „soeatoe perdjandjian jang sangat hina”.

Akan tetapi peperangan ini ditimboelkan oléh pemasoekan barang gelap (apioen) oléh orang Inggeris, dan hal itoe oléh orang Tiongkok dianggap sangat boeroek oentoek keséhatan rakjat Tionghoa, sebab itoe pemasoekan apioen itoe dilarangnja. Tetapi perdjandjian Nanking itoe, tidak sedikitpoen mengenai soäl apioen.

Dalam peperangan apioen tampaklah kepada Inggeris kelemahan negeri Tiongkok dalam persendjataannja. Meréka bertambah sombong dan membanggakan dirinja sekeras-kerasnja. Senantiasa djika ada kesempatan meréka menindas dan bersikap kedjam kepada Tiongkok, dan melandjoetkan pemerasannja jang ta' berperi-kemanoesiaan teroes-meneroes.

Setelah kebiasaan oentoek mengisap apioen telah tersebar diseloeroeh Tiongkok, oeang pérakpoen banjak mengalir keloear negeri, sehingga rakjat mendjadi miskin. Pekerdjaan keradjingan tangan diroemah dan pekerdjaan paberik makin lama makin koerang. Dan lagi penganggoer dan pemadat jang seperti majat bertambah banjaknja dengan tjepat dimana-mana. Dan pemadat itoe walaupoen diobati doktor jang termasjhoer dan terpandai seloeroch doenia tidak ada harapan semboeh penjakitnja.

Demikianlah ketertiban dinegeri Tiongkok teroes-meneroes berdjalan kearah keroentoehan. Berhoeboeng dengan politik boeroek memasoekkan apioen itoe, patoet dikemoekakan disini, ada lagi soeatoe pekerdjaan jang lebih djahat dan menjengsarakan, jaïtoe djoeal/beli dan pengeloearan boedak belian Tionghoa oléh orang Inggeris jang bertabi'at sétan binatang itoe.

Oleh karena kekedjaman orang Inggeris, pemerintah Tiongkok, achirnja bagaimanapoen djoega tidak bisa melarang pengeloearan boedak belian Tionghoa itoe. Boedak belian Tionghoa telah mendjadi soeatoe barang perniagaan jang sangat mengoentoengkan dikirimkan Amérika jang mendjadi djadjahan Inggeris.

Boedak belian Tionghoa, ditangkap dengan tipoe atau kekedjaman, laloe dimoeatkan didalam kapal boedak, dan badannja ditjap dengan besi terbakar, diikat dengan rantai besi, dipoekoel dengan tjamboek, sehingga ditengah perdjalanannja keseberang, diantaranja ada jang mendjadi gila, laloe melompat sendiri kedalam laoet, sebab terlampau sengsara hidoepnja. Ada lagi 10% diantaranja jang kena penjakit keras laloe téwas. Begitoelah dikatakan orang.

Ketika singgah kepelaboehan Nippon ditengah perdjalanannja ke Amérika, boedak itoe banjak jang lari sendiri dari kapal itoe, laloe minta pertolongan kepada polisi negeri Nippon. Dalam hal jang demikian nachoda kapal itoe dan Konsol Amérika dan Inggeris memaksa soepaja boedak jang lari itoe diserahkan kepadanja, tetapi polisi negeri Nippon menolak permintaan itoe dengan keras. Dan kadang-kadang oeang ongkos poelang kenegeri Tiongkok, diberikan kepada boedak jang dikasihinja itoe, laloe dipoelangkan ketanah airnja.

Nasib boedak-boedak jang dikirimkan ke Amérika oléh orang Inggeris dan Amérika boeroek sekali, sebab dipaksa mengerdjakan pekerdjaan boeroeh jang sangat berat. Meréka tidak dapat menahan penderitaan itoe. Tambah lagi meréka tidak diberi hari liboer. Ada djoega jang mendjadi roesak anggotanja, dan banjak sekali jang mati lantaran kena penjakit. Walaupoen soedah léwat témpoh perdjandjian, djika menolak perdjandjian oentoek kedoea-kalinja, meréka tidak dapat makanan, sebab itoe terpaksa ikoet bekerdja lagi, atau ditoetoep dalam boei sampai didjoeal ketempat lain.

Boedak belian Tiongkok dipakai oentoek pekerdjaan jang sangat berat, ialah pendirian djalan sepoer jang melintasi benoea Amérika. Banjak boedak jang dikoerbankan. Kata orang, banjaknja koerban itoe, hampir sama dengan kajoe dasar jang terletak dibawah djalan sepoer jang pandjang sekali itoe.

Dikota pelaboehan Amoi kekedjaman orang Inggeris berhoeboeng dengan pekerdjaan beli boedak itoe tak terkira. Moela-moela jang dikeloearkan hanjalah boedak laki-laki sadja, akan tetapi achirnja boedak perempoean dan anak-anak djoega dikirim kebenoea Amérika.

Hal itoe menjebabkan di Tiongkok timboel kemarahan besar terhadap kepada kekedjaman Inggeris, laloe gerakan anti-Inggeris dihidoepkan diseloeroeh Tiongkok, akan tetapi senantiasa gerakan itoe beroelang-oelang ditindas dengan keras, sehingga terdjadi pemboenoehan jang sangat djahat.

Kota Hongkong didjadikan soeatoe pangkalan oentoek memeras Tiongkok. Dan bahwa meréka mengalirkan darah orang Tionghoa banjak, itoelah dinjatakan dengan terang diatas banjak gedoeng-gedoeng didalam kota itoe. Dan hal itoe djoega meloekiskan sifat memeras setjara kebendaan meréka jang digoenakan oentoek bertindak kedjam, jang djoega dinjatakan oléh sifat kota, jang kelihatan dingin lagi kosong seperti ta' senang didjadjahnja.

Diloear kota itoe dihiasi oentoek menjemboenjikan keboeroekan dan dosa jang melipoetinja didalam.

Djika ada orang Tionghoa merasaï keindahan kota jang menjemboenjikan keboeroekan didalamnja itoe, orang itoe mesti insaf dengan soenggoeh-soenggoeh dan haroes ingat djoega akan arwah perwira Lin Chuo Chu jang sangat tjinta kepada negerinja dan kepada orang-orang jang dikoerbankan oentoek kepentingan negerinja.

Keadaan ini boekan hanja di Hongkong, di Sjanghai atau dinegeri India kota Kalkoeta, Bombay dan lain-lain begitoe djoega.

Daérah mana sadja djika satoe kali digenggam oléh sétan jang mengisap darah itoe, semoeanja mendjadi daérah jang sangat sengsara, dan dikoerbankan kepada politik memeras meréka. Keboedajaan dan peroesahaan jang asli diroesaknja dengan tipoe-moeslihat, sehingga roentoeh sama sekali.

Jang dibangoenkan diatas kekedjaman, tipoean dan penindasan itoe ialah, kekajaan jang meroepakan perhiasan boeroek dan sombong belaka.



Karya ini berada pada domain publik di Indonesia karena penciptanya telah meninggal dunia lebih dari 70 tahun yang lalu atau dipublikasikan pertama kali lebih dari 50 tahun yang lalu. Masa berlaku hak cipta atas karya ini telah berakhir. (Bab IX UU No. 28 Tahun 2014)