Rentjana Ekonomi/Bab 5

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Rentjana Ekonomi oleh Tan Malaka
Rentjana Ekonomi Oentoek Indonesia

V. RENTJANA EKONOMI OENTOEK INDONESIA.

Patjoel: Sekarang kita soedah sampai kelangkah penghabisan. Tibalah waktoenja boeat kita memeriksa semoea kemoengkinan oentoek, melaksanakan RENTJANA EKONOMI itoe dikepoelauan Indonesia ini.

Baiklah Mr. Apal sadja membentangkan SOEASANA politik, ekonomi dan sosial di Negara ini.

Toke: Tjoel Tadi akoe, kautoedoeh akoe terlampau giat. Memangnja Koe akoei sadja, bahwa semangatkoe masih meloeap. Semoeanja sjarat boeat meoeraikan soeasana itoe masih segar-boegar dalam peringatankoe. Izinkanlah akoe mentjoba membentangkannja.
Patjoel: Benarlah poela oesoelmoe itoe, Keh. Boekankah kita Ini tjalon goeroe kaoem proletar jang sebagian besar itoe belom sedan?
Toke: Tentangan soeasana itoe banjak koelihat persamaan ini dengan Russia. Pertama, Russia ta' mempoesakai SISTEM parlementer. Indonesia djoega tidak: Kedoea, Russia tidak mempoenjai klas-tengah jang koeat boeat menghalang-halangi tindakan sosialistis. Poe Indonesia tidak mempoenjai. Russia boleh dikatakan ta mempoenjai MESIN INDOEK. Demikianlah djoega Indonesia.

Mr. Apal: Memang semoea persamaan jang kauseboetkan itoe benar. Tetapi ada perbedaan besar, jang djoega berhoeboengan dengan soeasana itoe. Pada tahoen 1928 (?) ketika Russia mendjalankan rentjana 5 tahoen, dia soedah lebih koerang 10 tahoen mempoenjai Pemerintah jang Koministis. Semoea kekoeasaan ada ditangannja kaoem proletar.

Bagaimana Indonesia sekarang? (November 27-1945) Soerabaja, kota perindustrian terbesar di Indonesia sedang dihantjoerkan Inggris, Nica dengan pelor dan bom, dari darat, laoet, dan oedara. Kita sedang membela kemerdekaan kita dengan sendjata jang beloem sampai 1% dari sendjata moesoeh banjaknja dan kwaliteitnya.

Bagaimana bisa kita menjoesoen dan mendjalankan RENTJANA EKONOMI jang sempoerna boeat kita?

Mr. Apal: Moelanja akoe sendiri maoe mengoesoelkan RENTJANA dalam waktoe kita diserang dengan haibat itoe. Tetapi dibelakangnja akoe mengerti, bahwa akoe terlampau banjak dipengaroehi „boekoe”. Sesoedah akoe tjoba berhoeboengan dengan keadaan jang sebenarnja, maka baroelah akoe insjaf, bahwa akoe terlampau tinggi melajang diawang-awang.
Patjoel: Kalau koeingat peroendingan lampau tentangan dasar dan techniknja RENTJANA itoe, sebenarnjalah sesoeatoe maksoed mengadakan RENTJANA jang sempoerna ataupoen setengah sempoerna, adalah impian belaka. Kalau ada RENTJANA dan mestinja ada rentjana, maka rentjana itoe mestinja ta' koerang dan ta' lebih dari RENTJANA EKONOMI BERDJOANG.
Toke: Tepat, Tjoel! Seboetkan lagi sarinja dasar dan technik RENTJANA itoe!
Patjoel: Dasarnja RENTJANA itoe ialah mentjotjokan Prodoeksi dengan konsumsi. Techniknja ialah menindjau keadaan: 1e. indoestri, 2e. kemesinan, 3e. gadji, 4e. perdagangan loear Negara.

Baik dalam hal indoestri BERAT, ataupoen dalam indoestri ringan kita banjak sekali kekoerangan mesin. Barang bahan kita benar poela lebih dari tjoekoep boeat didjoeal diloear Negara. Djoealan itoe bisa dibelikan kemesin jang koerang Tetapi perdagangan dengan loear Negara sama sekali terpoetoes. Lagi poela perindoestrian Indonesia, sebagai poesaka dari Imperialisme Belanda amat pintjang. Pabrik boeat barang dipakai seperti kain dan lain2 baroe pada tingkat permoelaan. Tetapi tambang, pabrik dan kebon boeat menghasilkan barang jang didjoeal diloear Negara, seperti teh, kopi, goela, minjak, timah, mas, dan lain2 lebih dari pada tjoekoep. Dibawah telapak serdadoe Djepang banjak poela mesin jang diroesak atau diangkoet keloear Indoenesia.

Indonesia dan doenia loear seolah-olah dipisahkan oleh djoerang jang dalam dan lebar. Indonesia kekoerangan mesin dan kain tetapi kebanjakan barang bahan. Doenia loear sanggoep mendjoealkan mesin pada kita dan memboetoehkan bahan dari kita. Tetapi perniagaan sama sekali terhenti. Djoerang tadi ta' bisa atau beloem bisa di-djembatan-i, selama Inggeris-Nisa menjerang Indonesia dan menghantjoer-leboerkan kota Indonesia.
Denmas: Nah, sekarang „Djeroek Bali” jang kaugidangkan, Tjoel! Segar-boegar! Soedah pandai poela engkau memakai perkataan seolah-olah dan gambaran. Tetapi engkau djangan memikirkan RENTJANA EKONOMI jang moderen, jang sempoerna sadja, Toel! Boekankah dimasa perang inipoen kita mesti mengadakan RENTJANA? Dalam arti istimewalah dalam soeasana perang inilah kita mesti mengadakan RENTJANA.
Toke: Djadi, rentjana itoe mestinja, seperti soedah kita seboetkan diatas, ialah RENTJANA EKONOMI BERDJOEANG.
Godam: Benarlah, begitoe. Kita mesti toenda rentjana besar-besaran, dan rentjana bertoedjoean djaoeh. Rentjana jang akan membawa kita kezaman sentosa ialah apabila kita soedah mempoenjai MESIN PEMBIKIN MESIN, ialah MESIN pembikin lokomotip, pembikin mesinnja oto, kapal air dan kapal terbang, baroelah boleh kita tidoer dengan perasaan lebih aman dan meninggalkan anak tjoetjoe dan Negara kita dengan hati-aman-tentram. Sebeloemnja keadaan itoe tertjapai, beloemlah berapa artinja sesoeatoe kemerdekaan 100% jang kita toentoet itoe.
Patjoel: Tetapi kemerdekaan 100% itoelah poela jang sanggoep memberi kesempatan kepada Negara kita boeat mendirikan MESIN IBOE dan INDOESTRI BERAT NASIONAL boekan?
Goedam: Benar, Tjoel! Sebab itoe rentjana kita sekarang ialah rentjana ekonomi berdjoeang boeat mentjapai kemerdekaan 100% itoe lebih dahoeloe. Bermoela baiklah diperingatkan soeasana sekarang ini, tergasnja ialah soeasana dalam perdjoeangan.
Denmas: Apa perkara jang penting jang tampak dimatamoe dalam soeasana berdjoeang ini, Dam?
Godam: Banjak perkara jang bisa mendjadi sebab kemenangan atau kekalahan kita dalam perdjoangan jang maha-dahsjat ini. Maha-dahsjat ialah berhoeboeng dengan banjak kekoerangan kita dalam perdjoeangan. Kekoerangan ini kelak akan koe oeraikan lebih djelas dalam BROSIRE bernama MUSLIHAT. Disini koekemoekakan beberapa perkara jg. mengoentoengkan kita sadja. Karena perkara ini langsoeng bersangkoetan dengan fatsal ini ialah RENTJANA EKONOMI BERDJOEANG.
Patjoel: Djadi berhoeboeng dengan rentjana ekonomi berdjoang ini menoeroet pikiranmoe ada berapa perkara jang mengoentoengkan kita. Tjobalah seboetkan atau oeraikan poela perkara itoe pandjang lebar.
Godam: Beloemlah sampai temponja boeat mengoeraikan perkara itoe pandjang lebar. Baiklah diseboetkan sadja semoeanja itoe. Kalau perloe disana sini koetambah sedikit penerangan.
Toke: Moelailah, Dam!
Godam: Semoeanja adalah empat perkara jang njata mengoentoengkan kita itoe. Makin tahan lama kita berdjoang, makin njata poela keoentoengannja. Perkara itoe:
1e. Iklim. Lantaran ta' ada moesim dingin di Indonesia, tanaman toemboeh 12 boelan setahoen, sedangkan dinegara dingin tjoema 6 boelan. Makanan moedah disiapkan, direntjanakan dan pakaian tjoema sedikit jang kita perloekan. Dipinggir-pinggir atau pinggang goenoeng kita bisa hidoep dalam pondok ketjil meneroeskan perdjoangan, menghindarkan pesawat oedara.
2e. Pendoedoek Indonesia amat banjak. Boeat dibelakang dan didepan medan-peperangan lebih dari tjoekoep banjaknja pradjoerit. Kalau dari Rakjat jang 70 djoeta itoe diambil 7 djoeta pradjoerit boeat garis depan. Jang 7 djoeta lagi boeat garis belakang. Beloem lagi terhitoeng kaoem wanita jang amat penting boeat perdjoangan ini.
3e. Moral Pradjoerit amat menggembirakan. Semangat boeat membela kemerdekaan dan keiclasan berkorban boeat kemerdekaan beloem pernah ternjata dan oemoem seperti sekarang. Lebih soesah boeat seseorang pemimpin perang menahan pradjoeritnja bertaroeng daripada menjoeroehnja bertaroeng. Bereboet-reboet pradjoerit jang maoe kegaris depan, walapoen sendjatanja dalam serba kekoerangan.
4e. Keadaan internasional amat memoeskan. Beloem pernah doenia internasional menaroh sebegitoe banjak perhatian kepada persoalan kemerdekaan Indoensia daripada sekarang ini. Soeara oemoem sehari demi terdengar keras demi keras. Sebagian besar kaoem boeroeh dan sebagian dari kaoem liberal doenia semakin menantang imperialisme Inggeris-Belanda dengan perkataan dan perboeatan. Semangkin lama rakjat Indonesia berdjoang semangkin besar kemoengkinan soeara oemoem akan memaksa imperialisme Inggeris-Belanda memperhentikan penjembelihan besar-besaran di Indonesia.
Toke: Djadi berhoeboeng dengan 4 perkara itoe moeslihat aoakah jang mesti didjalankan dan RENTJANA EKONOMI BERDJOANG manakah jang baik dipakai?
Godam: Terang moeslihat berdjoeang jang baik ialah moendoer madjoe, moeslihat gorilla. Moendoer kalau berdjoempa dengan jang koerang koeat. Madjoe dan terkam kalau moesoeh lengah dan koerang koeat. EKONOMI BERDJOEANG ialah menghasilkan dan mengatoer hasil boeat perang-lama. Ingatlah makin tahan lama perdjoangan ini, makin baik boeat kita. Boeat moesoeh makin silau matanja menantang obor-kebenaran, makin lemah oerat-sarafnja mendengarkan protest eomoem didoenia dan makin kosong kasnja boeat melanjdoetkan penjerangan biadab ini. Achirnja pemerintah tjeroboh-imperialistis itoe akan didjatoehkan oleh protes dan aksi-oemoem, jang ingin damai didoenia ini!
Toke: Apakah perkara ekonomi jang penting boeat perang lama?
Godam: Boeat RENTJANA jang lebih landjoet periksalah semoea sjaratnja RENTJANA EKONOMI dalam fatsal jang baroe kita oeraikan, ialah „RENTJANA EKONOMI SOSIALISTIS"! Perkara jang menjolok mata dimasa berdjoang ini, ialah:
1e. menambah makanan dan pembagian makanan.
2e. mendirikan peroesahaan tenoen dan membagikan hasilnja.
3e. mendirikan pondok ditempat aman sebagai persiapan boeat pendoedoek kota.
4e. mengatoer pertoekaran barang.
5e. mempersiapkan perhoeboengan dengan loear Negara.
Toke: Apakah tindakan jang pertama mesti diambil?
Patjoel: Saja pikir mengadakan, le. Panitya menaksir, 2e. Djabatan mendjalankan taksiran atau Rentjana, dan 3e. Badan Penjelidik.
Godam: Tepat Tjoel! Sebenernja ta' perloe saja oeraikan lagi apa tindakan sesoedahnja mengadakan Badan itoe mesti diambil. Semoeanja itoe soedah terkandoeng dalam fatsal rentjana ekonomi sosialistis tadi. Tjoekoeplah disini kalau diseboetkan, bahwa sesoedahnja Badan Kekoeasaan tadi dibentoek, maka hendaklah diadakan penaksiran itoe selekas moengkin.
Toke: Sebenarnjalah mesti ditjotjokkan semoea hasil makanan, pakaian dan perkakas peroemahan (diloear kota) dengan keperloean boeat Djawa seloeroehnja dengan keperloean dan permintaan. Kalau ada kekoerangan tjobalah tjari akal boeat menambahnja. Barangkali kebon ini mesti ditanami ini dan pabrik ini mesti ditoekar dengan pabrik itoe. Sesoedahnja, seperti pekerdja besi, kain, kereta, tambang dan lain2. Tiap-tiap djenis pekerdja itoe mesti dibadi poela menoeroet
kepandaiannja. Diantara pekerdja besi oempamanja berapa banjak toekang leboer, toekang las dan sebagainja.Baroe kita mendapat pemandangan tentang banjak dan kesanggoepannja kaoem pekerdja kita, apabila kita soedah mempoenjai Daftar jang sempoerna, Baroe poela kita bisa mengerahkan pradjoerit-pekerdja kita ketempat jang perloe, kalau kita soedah mempoenjai pendaftaran jang sempoerna itoe.
Godam: Kalau tindakan terseboet diatas soedah didjalankan di Djawa, soedahlah tentoe Sumatra, Soenda Ketjil akan mengikoet. Sebab itoe semoea tindakan di Djawa itoe mestinja tepat tjepat.
Toke: Memang begitoe, Dam! Indonesia ini boekannja Djawa sadja. Memangnja perhoeboengan kita dengan Seberang kini amat terganggoe. Tetapi kalau maksoed dan toedjoean itoe sama, persatoean dalam mengambil tindakan bisa didapat. Seberang seperti biasa siap setia akan mengikoeti Djawa.
Denmas: Kalau kita dari semoelanja REPOEBLIK didirikan sedikit sadja bisa memandang kedepan dan pegang tegoeh makna danakibatnja KEMERDEKAAN itoe, kita tentoe soedah mempoenjai RENTJANA EKONOMI BERDJOANG itoe. Dengan itoe kita akan djaja menangkis serangan Inggeris-Nica jang mesti datang menjerang kita. Saja bilang mesti, karena mengingat keboetoehan imperialisme Inggeris-Belanda sesoedah Perang-Doenia ini dan mengingat poela sedjarahnja imperialisme Inggeris-Belanda dalam 350 tahoen dibelakang ini, diseloeroeh pelosok doenia.
Patjoel: Memang penggarapan kosong itoe terlampau banjak terselit dalam hati sanoebarinja para pemimpin kita. Ta' perloelah namanja pemimpin kita seboet. Kita tjoekoep mengerti artinja persatoean dimasa perang ini. Tetapi ingatlah sadja perdjandjian Inggeris dengan para pemimpin kita di Soerabaja dan Magelang. Berapa banjaknja korban mesti diberikan sesoedah perdjandjian itoe, karena kita pertjaja pada soeara merdoe dan djandji-molek para pendjahat jang terdesak itoe.
Mr. Apal: Memang akoe setoedjoe penoeh dengan perkataanmoe. Tetapi engkau sedikit sesat kepada simpang diplomasi. Baiklah kita kembali kebagian ekonomi. Seandainja kita soedah mempoenjai RENTJANA EKONOMI BERDJOANG itoe, tiadalah akan begitoe besar penderitaan mereka jang mesti meninggalkan roemahnja dikota-kota dan lari tergesa-gesa kedesa-desa. Mereka akan bisa disamboet dengan persediaan makanan dan pemondokan, walaupoen amat sederhana sekali. Rakjat ta' akan begitoe katjau, kaloet dan pradjoerit kita ta' akan begitoe terganggoe hatinja melihatkan Rakjat dalam kesoesahan itoe. Lagi poela djika ada persiapan diloear kita, maka Rakjat dalam kota ta'kan begitoe berat hatinja meninggalkan roemah
tangganja, tempat bernaoeng berboelan-boelan barangkali soedah bertahoen-tahoen.
Denmas: Ta' poela koerang pentingnja perkara rentjana pakaian. Akoe menjaksikan sendiri seorang pemoeda remadja jang mendesak mengikoet rombongan pergi menjerang. Pertama koesaksikan di Bantam. Disana koelihat seorang pemoeda pergi menjerang ke Kebajoran. Kedoea pemoeda lain jang „menjerboe” ke Soerabaja. Mereka berangkat dengan tombak bamboe dan golok sadja. Ta' poela mereka tadi memakai pakaian militer. Bahkan badjoepoen ta'ada dipakainja. Tetapi mereka kembali kedesanja membawa beberapa pistol dipinggangnja dan tommy-gun dibahoenja!
Patjoel: Bagaimana perasaan Denmas melihat pemoeda sematjam itoe? Mereka itoe satria oenggoel, boekan?
Denmas: Tetapi akoe soeka dan sedih! Soeka karena beloem pernah akoe seoemoer hidoep menjaksikan boekti ke-satria-an bangsa Indonesia, seperti sekarang. Sedih, melihat pradjoerit moeda, gagah perkasa itoe tjoema memakai tjelana boentoeng ta' bersepatoe dan berbadjoe. Alangkah baiknja kalau diberi uniform, pakaian militer. Alangkah senang dan girang hatinja sendiri. Alangkah poela besarnja minat dan keinginan bertaroeng diantara teman sedesanja mereka itoe, apalagi sesoedah melihat temannja poelang membawa oleh-oleh perang, tanda kemenangan.
Godam: Baiklah kita toetoep peroendingan kita ini. Rasanja BROSIRE ini soedah terlampau djaoeh melebihi BROSIRE jang lain2.
Patjoel: Sebagai penoetoep oetjapkanlah beberapa kalimat, Dam, sebagai simpoelan jang penting.
Godam: Kita dimasa penjerangan moesoeh sekarang dan dihari depan perloe mengadakan RENTJANA. Boekan boeat mengadakan perekonomian jang koeat-kokoh. Boeat ini kita ta' diberi kesempatan. RENTJANA EKONOMI kita ialah boeat berdjoang semata-mata, Berdjoang mati-matian, karena maksoed moesoeh soedah terang seperti tjahaja Matahari. Hendaknjalah lengan tjepat-tangkas kita mengadakan Badan boeat mengatoer penghasilan dan pemakaian boeat berdjoang. Hasil itoe mesti ditjotjokkan dengan permintaan. Dalam pembagian hasil itoe, sekarang wang Djepang itoe masih dipakai. Tetapi tjetakan wang itoe soedah direboet Nica. Wang Djepang itoe sangat mengaloetkan perekonomian Rakjat. Soedahlah sampai tempohnja sekarang boeat Pemerintah Repoeblik mengambil tindakan mentjegah merosotnja wang Djepang jang menaikkan harga barang itoe dan memoetoes-asakan Rakjat Djelata.
Ada beberapa tindakan jang bisa diambil. Pertama Pemerintah Repoeblik bisa mentjetak wang baroe, Kedoea, pradjoerit pekerdja dan perang bisa dikasi kartjis sesoedah mendjalankan kewadjibannja. Kartjis itoe dibolehkan dipakai dipasar
dan ditoko. Ketiga, pakai sistem Rakjat Djelata dizaman Djepang. Karena wang Djepang amat merosot, maka banjak rakjat didesa jang ta' maoe lagi menerima wang. Mereka toekarkan telor, ajam atau kerbaunja dengan kain. Salah satoe, doea atau ketiganja sistem itoe boleh dipakai. Tetapi boleh atau tidaknja dipakai, perkara sepenting itoe, karena mengenai seloeroehnja Rakjat ta' bisa dipoetoeskan begitoe sadja. Lebih dahoeloe mesti diadakan peroendingan jang masak diantara para wakilnja Rakjat Djelata. Disini tjoema bisa dimadjoekan dasarnja tindakan itoe sadja seperti diatas. Tetapi tindakan keoewangan itoe mesti lekas diambil, soepaja semoea pentjeroboh itoe mati koetoe. Perloelah poela selekas moengkin diadakan perhoeboengan dengan loear Negara! Makloemlah saudara artinja tindakan ini!

Andaikan kita soedah siap dengan rentjana ekonomi berdjoang. MAKANAN tjoekoep boeat Rakjat dan pradjoerit. Pakaianpoen soedah moelai ditenoen. Wanita soedah ichlas mengerahkan tenaganja boeat mengoeroes dapoer-oemoem dan palang merah. Perkakas tenoen dengan ta' berhentinja berpoetar oleh tangan wanita jang ingin menang ingin merdeka. Pembagian makanan dan pakaian berlakoe dengan tetap teratoer diselenggarakan oleh laki perempoean toea dan moeda dalam Negara. Dikaki dan pinggang Goenoeng ratoesan, malah riboean pondok siap sedia boeat menerima pendoedoek kota jang terpaksa menjingkirkan diri. Biarlah kaoem imperialis membabi boeta. Dioedara dan laoet mereka bisa menang. Semoea kota besar moengkin mereka bisa doedoeki. Tetapi selama lembah, dataran dan lereng goenoeng teroes ditanami menoeroet rentjana ekonomi jang teratoer rapi, selama semangat rakjat seloeroehnja masih boelat pertjaja pada Hak Kemerdekaannja, selamanja Tentara Rakjat masih pegang semangatnja jang menjala-njala itoe, saudara sekalian, achirnja moesoeh mesti akan bertekoek loetoet dengan tiada perdjandjian soeatoe apa. Sebeloemnja kaoem imperialis itoe meninggalkan pesisir kita beloemlah akan kita saroengkan belati kita kesaroengnja. Kembali kita ke alam kita ke penghidoepan jang sederhana. Kita bisa dan kita terpaksa berlakoe begitoe! Dengan hidoep sederhana dan sendjata sederhana kita bisa bertahan bertahoen-tahoen. Tjamkanlah, bahwa kekajaan Indonesia jang teristimewa itoe mengizinkan kita bertaroeng lama dengan hidoep miskin. Semoea kekajaan itoe, kelak akan djatoeh kembali ketangan kita apabila kita soedah menang! Sembojan kita!

RENTJANA EKONOMI BERDJOANG!

MERDEKA 100%!

RENTJANA EKONOMI SOSIALISTIS!