Lompat ke isi

Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan/Bagum

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

8. B A G U M


1. Nama Permainan

Bagum berasal dari akar kata gum dan mendapat awalan ba yang dalam bahasa Indonesia sama dengan ber. Bagum = bergum yang berarti bermain gum.

Kata gum ini kemungkinan merupakan perubahan bunyi Bum yang maksudnya seolah-olah bunyi tembakan. Kata gum (bum) ini kita dapati dalam jalannya permainan yaitu apabila salah seorang pemain dari kelimpok B misalnya yang datang ke tempat pimpinan permainan sama dengan nama yang dibisikkan oleh salah seorang pemain dalam kelompok A maka secara serentak pemain dari kelompok A berteriak gum, seolah-olah menembak pemain lawan tersebut.

Ini berarti pula pemain lawan tersebut kena tembak dan pemain ini dinyatakan mati tidak boleh mengikuti permainan selanjutnya. Dari teriakan pemain gum inilah asal mula dari nama permainan bagum.

2. P e r i s t i w a / w a k t u

Permainan ini adalah permainan anak-anak yang lebih banyak bersifat rekreatif, yang dapat dimainkan dalam segala waktu tidak terikat pada peristiwa sosial tertentu.

Pelaksanaan permainan ini pada dasarnya dapat dimainkan pada siang hari (pagi, siang maupun sore hari ) dan dapat pula dimainkan pada malam hari pada waktu bulan purnama. Hanya biasanya permainan ini lebih banyak dimainkan pada sore hari, sambil menikmati malam bulan purnama.

Permainan ini memang cocok sekali dimainkan pada malam hari sambil menungu larut malam untuk tidur, karena dalam permainan ini tidak banyak memerlukan gerak dan mengeluarkan keringat.

3. Latar belakang sosial budaya

Permainan ini merupakan permainan yang berkembang di seluruh wilayah Kalimantan Selatan, terutama di masyarakat pedesaan yang belum banyak terjangkau oleh hiburan modern seperti TV dan film.

Anak-anak dari segala lapisan masyarakat dapat mengikuti dan

memainkan permainan ini, tidak terbatas bagi golongan masyarakat tertentu saja.

Justru dalam permainan ini akan terlihat adanya kerja sama dan usaha pembinaan kepercayaan antar pemain dari segala lapisan masyarakat.

  1. Latar belakang sejarah perkembangannya

    Berdasarkan informasi yang dapat dikumpulkan dari informan dinyatakan bahwa pada waktu mereka masih kecil permainan ini sudah ada dan merupakan salah satu jenis permainan yang sangat digemari oleh anak-anak. Dari keterangan para informan ini dapat disimpulkan bahwa permainan ini sudah ada sebelum masa kemerdekaan.

  2. P e s e r t a / p e l a k u
  1. Jumlah

    Peserta dari permainan ini terdiri dari dua kelompok dan dibantu oleh seorang pimpinan permainan. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang anak.

    Jumlah pemain setiap kelompok minimal 4 orang karena apabila dalam satu kelompok hanya terdiri dari tiga orang anak atau kurang maka permainan itu sendiri kurang ramai dan cepat berakhir.
  2. U s i a
    Permainan ini biasanya diikuti oleh anak anak usia antara 6 sampai dengan 14 tahun.
  3. Jenis kelamin
    Permainan ini adalah jenis permainan yang dapat dilaksanakan oleh anak laki-laki, perempuan maupun campuran antara anak laki - laki dan perempuan.
  4. Kelompok sosialnya

    Peserta permainan ini tidak terbatas dari anak - anak kelompok/lapisan masyarakat tertentu.

    Anak - anak dari golongan petani, pegawai negeri, pedagang dan sebagainya mengikuti dan memainkan bersama - sama permainan ini tanpa membedakan dari lapisan masyarakat tertentu.
6. Peralatan / perlengkapan permainan
Dalam permainan ini tidak diperlukan adanya peralatan / perlengkapan khusus. Yang diperlukan hanyalah halaman tempat untuk bermain. Apabila ada halaman seluas lk. 3 x 10 meter sudah cukup untuk dipakai sebagai tempat bermain.

7. I r i n g a n m u s i k

Dalam permainan ini tidak diperlukan adanya iringan musik, baik musik vokalia maupun instrumentalia

8. Jalannya permainan

a. Persiapan
Pada waktu sore hari atau malam hari sewaktu bulan purnama, dalam suasana yang sejuk anak - anak cenderung untuk berkumpul bersuka ria sambil bermain bersama - sama. Apabila telah ada kesepakatan antar beberapa anak untuk bermain bagum, maka mulailah mereka memanggil dan mengumpulkan teman - temannya sehingga jumlahnya dapat mencukupi. Apabila jumlah anak telah cukup untuk bermain maka kemudian ditetapkanlah anggota untuk masing-masing kelompok. Penetapan anggota ini hanyalah berdasarkan kesepakatan mereka bersama.
Di samping itu ditetapkan pula salah seorang anak yang bersedia bertindak sebagai pimpinan permainan. Selain itu perlu dicari halaman yang dapat dipakai sebagai tempat bermain.
b. Aturan permainan
Dalam permainan ini terdapat beberapa aturan permainan yang harus ditaati oleh setiap pemain.
Aturan tersebut adalah :
  1. Setiap pemain apabila mendapat giliran untuk membisikkan salah sala' nama pemain dari kelompok lainnya mukanya harus menghadap kearah kelompok musuh, namun mulutnya boleh ditutupi dengan telapak tangannya.
  2. Bagi setiap pemain yang maju ke tempat pimpinan permainan, apabila kakinya telah melangkah melewati garis batas yang telah ditetapkan tidak boleh dibatalkan atau diganti oleh pemain yang lain.
  3. Pimpinan permainan harus bertindak jujur tidak boleh memihak kepada salah satu kelompok.
c. Tahap-tahap permainan

Setelah segala persiapan untuk bermain telah rampung maka dimulailah kegiatan tahap pertama. Salah seorang wakil dari masing - masing kelompok kemudian melakukan basiun ( pinsut ). Pihak yang menang dalam basiun berarti kelompoknya yang akan memulai permainan. Setelah itu masing masing kelompok menempati tempat yang telah ditetapkan. Anggota masing - masing kelompok berjajar dan berhadap - hadapan antara kelompok pertama ( A ) dengan kelompok ke dua (B). Sedang pimpinan permainan menempati tempat di tengah - tengah antara kelompok A dan B.

Jarak antara tiap kelompok dengan pimpinan permainan antara 4 sampai dengan 5 meter. Posisi pemain dalam permainan ini adalah sebagai berikut :

Tahap ke dua : setelah kegiatan tahap pertama selesai maka dilanjutkan dengan kegiatan tahap ke dua.

Salah seorang pemain dari kelompok yang menang basiun ( misalnya kelompok A ) maju ke tengah dan membisikkan nama salah seorang pemain kelompok B kepada pimpinan permainan.

Untuk mengelabui pemain lawan sering pemain tersebut misalnya membisikkan nama Ali tetapi matanya melihat ke arah pemain Sudin.

Setelah itu pemain tersebut kembali ke tempat kelompoknya semula dan membisikkan pula kepada teman - temannya siapa nama lawan yang dituju.

Pimpinan permainan kemudian memberi tahukan kepada kelompok B untuk mengirimkan salah seorang pemainnya maju ke depan. Kelompok B mengadakan musyawarah bersama siapa yang akan maju ke depan agar jangan sampai nantinya kena tembak kelompok lawan. Setelah pemain kelompok B hampir sampai ke tempat pimpinan permainan dan ternyata anak yang datang tersebut sama dengan nama yaitu Ali yang dibisikkan oleh pemain kelompok A maka secara serentak kelompok A berteriak gum seolah olah menembak pemain lawan.

Dengan demikian pemain dari kelompok B tersebut kena tembak, mati dan tidak boleh mengikuti permainan berikutnya. Ini berarti kelom

pok A menang satu kali dan berhak maju lagi untuk membisikkan nama dari salah seorang pemain kelompok B.

Di samping itu untuk kelompok B berarti kalah dan anggota kelompoknya berkurang satu orang.
ke depan. Namun apabila ternyata pemain kelmnpok B yang maju bukan nama pemain Yang dibisikkan oleh pemain kelompok A misalnya Sudin, maka oleh pimpinan permainan dinyatakan dengan ucapan "lus" yang maksudnya " lulus" atau " lolos" dari tembakan lawan. Pemain ini sekarang ganti berhak untuk membisikkan nama salah seorang pemain kelompok A harus pula maju ke depan.

Demikianlah permainan ini berlangsung sampai salah satu kelompok tinggal satu orang pemain lagi. Bagi kelompok yang pemainnya tinggal satu orang berarti kelompok kalah, sedangkan kelompok musuhnya berarti menang satu babak. Ini berarti pula pelaksanaan permainan telah selesai dan perlu dimulai lagi dari permulaan.

Biasanya permainan ini berakhir apabila mereka telah merasa lelah dan sepakat untuk mengakhiri permainan.

d. Konsekuensi kalah menang

Sebenarnya dalam permainan ini tidak ada sanksi bagi pemain atau kelompok yang kalah maupun yang menang, karena sifat dari permainan ini hanyalah sebagai permainan hiburan. Salah satu kelompok dinyatakan menang satu babak apabila pemain dari kelompok lawannya tinggal satu orang dan sebaliknya apabila ada kelompok yang pemainnya tinggal satu orang langsung dinyatakan kalah karena tidak ada pilihan lain yang harus maju ke depan.

Kemenangan yang dicapai oleh suatu kelompok hanyalah menimbulkan rasa kepuasaan bagi anggota pemainnya dan menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi setiap pemain.

9. Peranannya masa kini

Permainan ini sampai sekarang masih berkembang dan merupakan salah satu jenis permainan yang digemari oleh anak - anak terutama di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh jenis hiburan modern misal nya TV dan film.

Dari pelaksanaan permainan ini sebenarnya terdapat unsur - unsur positif misalnya merupakan pembinaan kerja sama dan pembinaan kepercayaan sertaa musyawarah bersama antar pemain.

Di samping itu terdapat pula unsur pembinaan kejujuran terutama bagi pimpinan permainan.

10. Tanggapan masyarakat

77

Berdasarkan keterangan para informan dinyatakan bahwa masyarakat khususnya orang-orang tua tetap menerima baik perkembangan ini. Pada waktu malam bulan purnama orang - orang tua lebih senang anaknya berrmain bagum ini sejauh tidak mengganggu pelajaran sekolah dari pada bermain dengan jenis permainan lainnya.


____________________



BAGUM

Seorang pemain sedang membisikkan nama salah seorang pemain lawan kepada pimpinan permainan

Seorang pemain sedang maju ke depan menemui pimpinan permainan setelah salah seorang pemain lawan selesai membisikkan nama kepada pimpinan permainan.