Lompat ke isi

Mohamed Ali Pacha/Bab 23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

XXIII.
TIADA DAPET BANTOEAN.


 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Samentara ini pintoe bangsal dari Serdar Ekrim telah terboeka dan doea orang lelaki berdjalan masoek, doea-doea ada pake pakean generaal. Jang satoe ferik atawa generaal Tahir pacha, ada saorang Arab, moeka dan tjambangnja item, matanja djeli, moekanja tjakep serta badannja tegep, sedang generaal jang laen ada Rifaat pacha, chef dari generale staf.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Rifaat pacha ada saorang Toerki, badannja gemoek, adatnja kasar, kendatipoen ia dapet pladjaran Europa dan pande bitjara bahasa Frans dan bebrapa bahasa laen dari bangsa koelit poeti, djoega ia ada males, soeka minoem-minoeman kras dan lebi soeka perloeken kaperloeannja

sendiri dari pada segala oeroesan negri.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Salam aleikoem!” kata Tahir pacha sambil peloek tangan dan manggoet pada Serdar Ekrim sebagimana adatnja orang Moslim membri hormat.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Rifaat pacha poen toeroet manggoet pada Mohamed Ali pacha dan bitjara dalem bahasa Frans:


Bonsoir, mon cher maréchal! Je suis ravi de vous revoir en si bonne santé.[1]  <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Silaken doedoek, toean-toean," menjaoet Mohamed Ali pacha jang djoega lepas dirinja di satoe korsi.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Sekarang boekan waktoe aken oendjoek hormat satoe pada laen, hanja kita orang moesti doedoek bermoefaketan dalem perkara-perkara jang penting. Tjobalah kau bilang, Rifaat pacha, begimana pikiran toean tentang hal madjoeken balatentara di djoeroesan Plewna aken menoeloeng pada sobat

kita orang, Osman pacha, jang maoe menerdjang Pesanggrahan besar dari orang Rus, sebagaimana baroe ini ia soeda kirim kabar pada kita orang."

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Biarlah Osman pacha oeroes perkaranja sendiri," menjaoet Rifaat pacha, sambil soeloet satoe tjeroetoe Havana dan sapoe moekanja dengen sapoetangan jang wangi baoenja, kamoedian ia pake katja-mata djepit dan memandang pada peta negri dari medan prang. „Osman pacha ada niempoenjai tjoekoep balatentara boeat labrak orang Rus. Lebi back kita orang menoeloeng pada Soleiman pacha di goenoeng Balkan jang moesti pegat djalannja moesoe di djalanan-djalanan goenoeng.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Djikaloe kita orang dapet menoeloeng pada Soleiman pacha, negri kita orang poen ketoeloengan djoega. Begitoelah saja rasa, baek Osman pacha
dibiarken sadja melawan sendiri pada barisan moesoe jang mengadep padanja, dan sasoedanja kita orang oesir angkatan prang Rus jang ada di hadepan kita dengen lekas kita orang moesti madjoeiken balatentara ka djalanan goenoeng Schipka."  <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Tetapi boeat menjampeken itoe maksoed besar, balatentara jang ada di sini terlaloe sedikit djoemblanja dan lagi blon tjoekoep pladjarannja dalem

ilmoe prang,” menjaoet Mohamed Ali pacha sambil tarik napas dan gojang kapala. „Poen saja memang ada ingetan geraken balatentara aken oesir pasoekan prang moesoe dari tepi soengi Donau, tetapi saja moesti menoenggoe doeloe datengnja soldadoe bantoean dari Stamboel. Sekarang djoemblanja laskar di sini tjoema ada kira-kira 35.000 orang, antara mana ada banjak tentara dari barisan tiada tetep dan satoe barisan dari Egypte, tapi ini barisan Egypte tiada bisa dimadjoeken dan digoenaken boeat di medan prang, sebagimana jang kita orang ingin berboeat, sebab iaorang sakedar toeroet sadja prentanja prins Hasan.[2] Ingetlah, toean-toean, itoe barisan Egypte ada barisan pembantoe jang Khedive kirim, menoeroet kewadjibannja sebagi satoe hamba dari Baginda Sultan, aken membri bantoean, apabila karadja‘an Toerki ada dalem prang. Tapi Khedive lebi soeka balatentaranja tiada dimadjoeken di tempat oedjan pelor, hingga barisan Egypte jang sekarang ada pada pasoekan prang kita orang sakedar ada sebagi perhiasan sadja.”

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Toch laskar prang kita orang ada tjoekoep kekoeatan aken oesir balatentara Rus jang ada di hadepan kita orang," kata poêla Rifaat pacha. „Djikaloe ini waktoe perloe diminta bantoean soldadoe dari Stamboel, bantoean ini poen perloe dikirim ka goenoeng Balkan aken menoeloeng pada Soleiman pacha."
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Barisan moesoe jang maoe tjoba menoblos di goenoeng Balkan," djawab Mohamed Ali pacha, "tiada sebrapa besar djoemblanja dan tempat jang didoedoeken oleh barisannja Soleiman pacha ada lebi bagoes pemanja dari pada koeboe-koeboe moesoe, hingga boleh dibilang, dengen balatentara lebi sedikit poen barisan kita orang di sana bisa pegat pada orang Rus, soepaja ini moesoe tiada bisa liwat di djalanan djalanan goenoeng-goenoeng."
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tapi begimana besar berbedanja keada'an kita orang di sini. Balatentara kita orang tjoema ada separo banjaknja dari apa jang ditjatet dalem daftar dan antara ini masi ada banjak balatentara dari barisan-barisan tiada tetep jang tiada bisa dipake di medan prang besar. Sedeng begitoe,

pasoekan prang Rus jang ada di hadepan kita orang ada banjak lebi besar dari angkatan prang kita orang dengen tjoekoep segala kalengkepannja serta dapet pladjaran tjoekoep. Maski begimana perloe kita orang moendoerken ini moesoe dari tepi soengi Donau, toch saja moesti mengakoe, seperti sringkali saja soeda bilang: dengen laskar prang begitoe sedikit jang sekarang kita orang bisa pake dan dengen bantoean barisan bashi bozouk, saja tiada brani madjoeken balatentara saja aken bertempoer pada moesoe jang banjak lebi tegoe. Djika kita orang paksa menerdjangdjoegadengen kekoeatan tiada tjoekoep, nistjaja kita orang sendiri nanti djadi binasa, apapoela sebab doeloean pasoekan prang Toerki soeda sringkali dikalaken oleh orang Rus, hingga goembiranja aken berprang telah mendjadi koerangan separo."

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sekarang kita orang rnoesti kaloear preksa tempat-tempat; moesoe kita moesti ditipoe. Baek besok kita orang madjoeken tentara ka Jaila, di

mana tentara moesoe tiada ada sebrapa banjak. Djikaloe kita orang dapet ambil itoe tempat, nistjaja hatinja soldadoe soldadoe kita orang djadi goembira kombali. Dan apabila kita orang dapet soldadoe bantoean dari Stamboel, baroelah kita orang boleh madjoe aken menjerang moesoe di Tirnowa."

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Allah ! Semoea perkara Serdar Ekrim soeda timbang dengen betoel dan dengen pikiran jang tadjem," kata Tahir pacha jang memang ada sobat dari Mohamed Ali pacha dan banjak satoedjoe pikiran dengen ini panglima prang.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kamoedian ini tiga generaal bitjaraken perkara menjerang di Jaila, hal barisan officier-officier dan tentara jang moesti menjerang di itoe tempatdan dari laen-laen perkara.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dalem ini pembitjara'an ada njata, maski Rifaat pacha bitjara dengen manis serta hormat, ia senantiasa lawan omongannja Mohamed Ali pacha, jang sabole-boleh menahan napsoe maranja, soepaja tiada membikin Rifaat pacha mendjadi tiada enak hati. Rifaat pacha, jang maski tiada tjakep pegang djsbatan chef dari generale staf, satoe djabatan jang sabenernja besar tanggoengannja, ada mempoenjai banjak senderan di antara pembesar-pembesar di Konstantinopel,

di mana soeda kedjadian berbagi-bagi perkara jang tiada halal. Lagipoen itoe pacha jang g e moek ada iparnja minister van oorlog di Stamboel, jang mempoenjai kekwasa'an besar atas pasoekan prang Toerki.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Soeda djaoe malern baroelah itoe doea generaal brangkat poelang kamasing-masing tempatnja. Sabagian dari soldadoe-soldadoe Toerki seabisnja

makan, telah tidoer di atas roempoet atawa di daon kring. Di sana sini ada soldadoe djaga, sedeng patroli-patroli soeda djalan di sapoeternja pasanggrahan soldadoe Toerki jang sabagian ada di dalem oetan, di mana ada bebrapa banjak laskar prang bangsa Circassie, Koerdi, Albanie, Arab dan

Zeibok; pakean dan sendjatanja ini berbagi-bagi tentara poen ada roepa roepa matjem. Marika itoe moesti djaga di depan pasanggrahan, tetapi sringkali iaorang pergi menjarang doesoennja orang Bulgaar menoeroet soekanja sendiri. Mohamed Ali pacha tiada sanggoep tjega ini perboeatan, kerna ia haroes djaga, soepaja sabagian laskar prangnja tiada djadi berklai pada kawan-kawannja sendiri, djoestroe pada masa semoea balatentara dari pasoekan prang Toerki perloe di pake aken toelak moesoe jang tegoe.  <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Di antara soldadoe djaga dan soldadoe-soldadoe laen Rifaat pacha soeda berdjalan dengen pelahan aken boeang napas, sebab kepanasan dan saben-saben ia manggoet aken membales hormatnja soldadoe-soldadoe jang berdjoempa padanja. Tiada lama ia sampe di bangsalnja sendiri jang ada amat inda dan didjaga oleh tiga orang kebiri di depan pintoe. Ini orang-orang kebiri telah bersalaman dengen hormat koetika Rifaat pacha masoek dalem satoe kamar jang amat terang, inda serta haroem baoenja, sebagi djoega boekan satoe bangsal

di medan prang, hanja lebi banjak mirip dengen satoe harim di Stamboel atawa di Bransan.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Rifaat pacha sigra boeka kopia dan pedangnja, ia boeka djoega badjoenja jang panas, kamoediania lepas badannja di satoe divan boeat ilangken tjape. Sambil reba ia boenjiken genta dan saorang kebiri masoek ka dalem dengen bawa sigaret dan satoe flesch champagne jang soeda direndam di ijs. Ia bikin basa kapala dengen eau de cologne dan kipas badannja sama satoe kipas jang bagoes, dan sasoedanja prenta ambil kertas serta prabot toelis, ia prenta itoe orang kebiri kaloear kombali.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„ Bah!" kata itoe pacha jang gemoek, „tiada enak soenggoe di tempat peprangan, lebi senang saja reba dalem astana saja di Stamboel. Kaloe

sadja kita orang dapet satoe panglima prang tjakep jang bisa bikin brenti ini prang dengen sigra! Tetapi baek Mohamed Ali, baek Soleiman pacha, tentoe tiada bisa bikin lekas brenti ini prang jang terkoetoek. Tjoema saja poenja ipar nanti soenggoep melakoeicen ini pakerdja'an besar! . . . .
Hola, baeklah kita orang roba doedoeknja hal jang sekarang.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Rifaat pacha isi glasnja dengen anggoer champagne, laloe diminoem sampe kring. Kamoedian ia garoek kapalanja dengen mendongak ka atas, ia pegang pena dan kertas dan toelis satoe soerat, seperti jang berikoet:

„Dalem pasanggrahan besar, 25 Juli 1877.

Iparkoe jang terhormat!

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Menjnesoel soeratkoe jang kemaren, dengen ini saja membri kabar, itoe orang Duits (Mohamed Ali pacha) senantiasa soeda tinggal diam, ia tiada maoe geraken balatentara, tapi ia mengadoe serta membilang, angkatan prangnja tiada tjoekoep pladjaran dan tiada sampe tegoe aken bertempoer pada moesoe. En toch bebrapa banjak balatentara kita orang amat ingin berlaroeng pada moesoe dan lantaran dikasi tinggal mengaso dengen tiada berboeat satpe apa, iaorang soeda ilangken tempo dengen pergi menjerang doesoennja orang Bulgaar, di mana iaorang berboeat segala perboeatan kedjem serta kedji, hingga Radjaradja besar di Europa nanti mendjadi lebi mara pada kita orang. Tetapi Serdar Ekrim tiada bisa pake balatentara jang ada tjoekoep serta lengkep dengen alat prang dan saben-
==198  <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  • CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tiada dapet bantoean.==
  • saben ia minta dikirim soldadoe bantoean, pada hal soidadoe-soldadoe jang soeda sedia aken berprang ia kasi tinggal menganggoer.

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Saja harep ini panglima prang jang tiada

    tjakep dan tiada ada kemampoean satoe apa nanti lekas dilepas dari djabatconja dan di­ ganti oleh Ahmed*) Jang terkenal ketjakepannja di medan prang. Ahmed Ejoeb pacha nanti bisa oesir kita orang poenja moesoe semoea.

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dari itoe orang Duits kita orang tiada bisa

    harp ia nanti bisa moendoerken pasoekan prang moesoe. Djoega ada banjak officier jang tiada senang hati pada Serdar Ekrim jang sekarang dan iaorang nanti trima Ahmed dengen soeka tjita serta girang aken mendjadi kapala dari angkatan prang.

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Manakala saja dapet resia laen, saja nanti

    toelis lebi banjak pada kau. Besok Mohamed Ali maoe preksa tempat-tempat dengen bawa barisan balatentara dan saja nanti liat begimana kasoedahannja ini perkara.

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sekarang trimalah hormatnja Ahmed dan

    pertjaia pada

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]

    Ipar kau jang tertjinta,

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]] RIFAAT.

    "•) Aliiiied Ejoeb pacha commandant di Eustsclioek, ada iparnja Rifaat pacha djoega. Poen Ahmed Ejoeb ingin bikin djato pada Mohamed Ali pacha dengen goenaken roepa-roepa tipoe. Ini soerat Rifaat pacha batja lagi sekali kamoedian ia masoeken dalem envelope, di mana ia toelis alamat ini:

    „Kapala Sri padoeka Mustapha pacha, mantri prang di Konstantinopel".


    „Aha!" kata Rifaat pacha, sasoedanja ia taro tjap di boengkoesan itoe soerat. Pakerdjaänkoe moesti ada asilnja dan tiada lama poela itoe orang Duits moeti djato dari kabesarannja. Ahmed moesti bersoekoer pada saja boeat ini pertoeloengan dan ia nanti kasi oepahan satoe anak prempoean tjantik dari Circassie, apabila ia diangkat djadi panglima prang. Inilah ia soeda djandji pada saja."

    Pembatja liat, begimana Rifaat pacha soeda ambil djalan boesoek, aken torloeng ia poenja ipar. Dengen djaian boesoek ia maoe bikin djato pada satoe panglima prang jang tjakep serta gaga perkasa, tjoema sebab ini panglima prang boekan teritoeng ia poenja kawan dan sebab maoe angkat deradjatnja ia poenja sanak sendiri jang blon tentoe ad a itoe kepandean serta ketjakepan boeat kapalaken pasoekan prang Toerki jang sedeng moesti diadoe tenaganja pada satoe moesoe jang tanggoe, satoe djago dari Europa. Apa dengen perboeatan begini negri Toerki boleh djadi kepiran, malahan boleh djadi dapet soesa serta binasa, itoelah tiada diambil poesing oleh Rifaat pacha, jang tjoema inget sadja boeat kaperloean serta keoentoengannja sendiri, samentara oeroesan negri jang penting telah diboeang ka samping. Biarpoen angkatan prang Toerki boleh djadi binasa inilah ia tiada perdoeli, asal sadja ia poenja ipar, Ahmed Ejoeb pacha, bisa djadi Serdar Ekrim dan dari ini ipar ia nanti dapet oepahan satoe anak prempoean Circassie jang tjantik!

    Bagoes soenggoe pri lakoenja ini satoe pacha jang dapet kapertjajaän besar dari Sultan, hingga bisa mendjabat pangkat chef dari generale staf. Ja, di Stamboel ada banjak pacha dan pembesarpembesar jang adatnja seperti Rifaat pacha, mala­ han banjak jang lebi boesoek serta temaha. Ini­ lah djoega ada satoe di antara lantaran lantaran jang membikin Toerki kala prang di taon 1877-1878, hingga koetika ini prang dibikin dami, Toerki moesti ilang bebrapa banjak ia poenja daera, hak serta kekwasa'an.

    Rifaat pacha prenta satoe boedak aken panggi satoe officier Circassie, jang sigra djoega dateng merigadep padanja dengeri niembri hormat. „Hasan, kau moesti prenta saorang hamba kau toenggang koeda aken bawa ini soerat," kata Kitaat pacha sambil seraken itoe soerat jang ia baroe toelis pada itoe officie C-rcassie. „Ini soerat ada boeat oeroesan perloe sekali dan moesti ditnmaken pada Seraskier (mantri prang) di Stamboel, djoega moesti lekas dibawa ka sana. Kau mengarti.

    „Baek, toean," menjaoet Hasan.

    Itoe soldadoe moesti trimaken ini soerat di tangan mantri prang sendiri," kata poela itoe chef ==Tiada dapet bantoean  <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]201==

    dari generale 5taf. Kaloe soeda slese ia djalanlten ini prerta dengen rapi, ia nanti dapet oepahan besar.

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Baek, toeankoe," menjaoet itoe officier jang

    lantes membri hcrmat dan berdjalan kaloear.

    Rifaat pacha sàkoetika lamanja awasin itoe offi­cier dengen merat a senang di dalem hati, kerna ia pikir ini sekali maksoednja moesti bisa kedjadian. la minoem lagi anggoer champagne, jang ditjitjipken dengen bibirnja jang tebel, seraja berkata;

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Lesat betoel ! Ini anggoer boleh dinamaken

    saroepa minoeman jang paling njaman di dalem doenia. Saja rasa, djika ini tempo Nabi Mohamed jang sanget bentji pada anggoer ada doedoek di sini bersama saja, tentoe djoega ia nanti djadi mengiler dan nanti soeka toeroet minoem cham­pagne, tiada inget lagi pada segala pladjaran jang ia oetaraken. Ajo ! lagi satoe glas boeat djatonja itoe orang Duits !"

     <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

    1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sasoedanja bitjara begitoe, ia isi kombali glasnja

    dengen anggoer jang toeroen di tenggorokannja ini chef dari generale staf dengen tiada mandek­ mandek lagi, seperti djoega bebrapa glas doeloean, betoel seperti aer jang toeroen dari pantjoran.

    1. Slamet raalem, toean maarschalk jang terhormat! Hati saja amat senang, sebab bisa berdjoempa pada toean dalem keada‘an waras.”
    2. Prins Hasan ada poetranja Khedive (Radja moeda) dari Egypte (Mitsir) Ismael pacha. Ini prins ada kapalaken satoe barisan dari Egypte, jang Khedive, seperti Radja moeda jang taloek pada Sultan Toerki, wajib kirim aken bantoe pada Toerki dalem prang.