Massa Actie/Bab 11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Massa Actie oleh Tan Malaka
Federasi Repoeblik Indonesia

XI. FEDERASI REPOEBLIK INDONESIA.

Meskipoen kiranja kita maoe sendiri, kita tidak akan menetapkan sebagai batas aksi kita „hanja” kemerdekaan bangsa Indonesia jg. tergentjet oleh Imperialisme Belanda. Pembatasan seperti itoe akan segera menjempitkan kita didalam arti ekonomi, strategie dan politik.

Kekoeasaan atas Semenandjoeng Tanah Malajoe dengan poesat armada Singapoera didalam 'tangan Imperialisme Inggeris, bagi kita sebagai satoe „strategisch Umfasung” senantiasa memaksa kita mendjaoehi medan perdjoeangan. Umfasung ini dilengkapi dengan Australia poetih,„ ,anti koellit berwarna disebelah Selatan.

Dalam arti ekonomi, Semenandjoeng bagi kita sangat penting sebab negeri itoe soedah mendjadi pasar terbesar bagi berbagai-matjam hasil boemi Indonesia ; tambahan poela banjak perhoeboengannja dengan seloeroeh doenia. Kedoedoekan kita diantara Malaya dengan Australia, dan kapital Inggeris jang sangat besar di Indonesia, membesarkan dan mengekalkan perhatian politik imperialisme Inggeris atas sekalian kedjadian di Indonesia. Kita tak akan dapat merampas kemerdekaan Indonesia dengan tidak riboet, dan bila riboet soldadoe Inggeris tentoelah akan siap dengan senapannja.

Tetapnja kedoedoekan Amerika di Indonesia-oetara (Philipina) bagi kita lebih bertahaja dari pada jang dapat disangkakan oleh seorang Indonesia biasa. Strategis kita tetap terantjam, baik dari oetara maoepoen dari Selatan oleh imperialisme modern. Ekonomis Philipina jang mengeloearkan hasil boemi sebagai Indonesia-Selatan mendjadi persaingan jang hebat. Pendeknja selama Indonseia politiknja masih terpetjah-petjah djadi beberapa bagian seperti sekarang (bagian Belanda, Inggeris, Amerika) tak akan dapat diadakan persatoean aksi ekonomi seperti menetapkan maximum harga dari hasil boemi negeri-negeri panas ini dipasar-pasar doenia. Kemerdekaan kita bagi Paman Sam jang moengkin sekali berniat oentoek selama-lamanja doedoek di Philipina, boekanlah satoe soal „filsafat” politik sadja.

Indonesia Merdeka jang sekarang meringkoek dibawah imperialisme Belanda akan dihormati oleh bangsa Indonesia Oetara dengan gembira dan akan menjebabkan timboelnja agitasi baroe oentoek kemerdekaan jang seloeas-loeasnja bagi mereka. Philipina didalam genggeman Djepang tidak bagoes bagi kita.

Sebaliknja lambat-laoen ia berarti „penakloekan kita bersama" kepada kawanan perampok Assiria modern. Satoe poesat persatoean antara seloeroeh bangsa Indonesia jakni Indonesia kita. Semenandjoeng dan Philipina-dengan tak oesah dibitjarakan doeloe kepoelauan Oceania dan Madagaskar jang djoemlahnja boekan sedikit adalah „sine qua non” sjarat oentoek merampas dan mendjaga kebebasan kita. Tjilaka soenggoeh, tak dapat bangsa Indonesia di Semenandjoeng Malaka mempertahankan diri dari kebandjiran bangsa India dan Tiongkok jang teroes mengalir kesana. Perniagaan indoestri boleh dikatakan semoeanja ada ditangan asing. Boemipoetera dikota-kota pesisir senantiasa didesak ke pinggir kota, dan jang tinggal didarat makin sehari makin djaoeh menjingkir kepoentjak-poentjak goenoeng.

Fabrik2, kereta api, kantor2 goebernemen dann pernigaan sama sekali ditangan bangsa asing. Orang perantauan dari Djawa, Soematra Borneo dan Soelawesi terlampau sedikit dan terlampau lemah kekoeatannja oentoek mengadakan perdjoeangan ekonomi melawan bangsa Benoea Asia jang biasanja pandai bekerdja tangan. hidoep sederhana dan sepakat Proces pendesakan bangsa Indonesia dalam kediaman ekonomi, politik dan negeri menjebabkan lahirnja satoe pergerakan baro disana. Satoe perkoempoelan orang-orang Indonesia jang bernama „Kesatoean-Malajoe” mengoentoengkan dan mesti kita perhatikan dengan perhatian jang segala tenaga orang Indonesia di Semenandjoeng oentoek pertahanan dan politik. Meskipoen masih soeram dalam perkataan dan ragoe2 dalam aksi, satoe badan politik seperti itoe haroeslah dianggap sebagai kedjadian mengoentoengkan dan mesti kita perhatikan dengan perhtaian jang sepenoe-penoehnja. Sekalian daja-oepaja ngembang-ngembangkan penoeh dan mentjiptakan satoe persatoean Indonesia Raya di seloeroeh kepoelauan Indonesia, „mesti dan perloe” ada dan didirikan. Tambahan lagi boleh diharapkan, bahwa besok atau loesa bangsa Indonesia Semenandjoeng akan berichtiar melahirkan satoe pergerakan, jang maksoednja akan memindahkan bangsa Indonesia Selatan kesana. Dengan djalan seroepa itoe dapatlah dibatasinja proces pendesakan itoe dan ditjiptakannja satoe dasar, tempat Indonesia Merdeka „bersandar" dan achirnja akan mewoedjocdkan Kemerdekaan Semesta Indonesia.

Philipina jang terletak diantara Scijlla, Amerika dan Charybdi Djepang, strategis „sepenting-pentingnja di Pacifik”, bagi 12.000.000 orang Indonesia disana soenggoeh mendjadi satoe soal jang memoetoeskan pengharapan oentoek mereboet kemerdekaan nasional. Kedoedoekan Philipina terlaloe penting, sedang djoemlah pendoedoeknja terlaloe sedikit jang dapat mengoesir moesoeh oentoek selama-lamanja. Karena itoe memang soedah pada tempatnja djika mereka berasa sangat bersjoekoer oleh immigrasi dari Indonesia Selatan kesana sebab dalam sedikit waktoe sadja dididik dan bergaoelan nistjaja adan djadi satoelah dengan mereka. Sebagai bangsa jang mempoenjai ketoeroenan sama,

Philipina dengan Indonesia Selatan tentoelah tidak akan berselisih roepa, moeka, hidoeng, ketjakapan, kesoekaan, dan kemaoeannja bekerdja Djoega mempoenjai perhoeboengan bahasa jang tak dapat disangka.[1]

Immigrasi dari Indonesia Selatan sekali-kali tidaklah akan berarti „pendjadjahan” atas bangsa Philipina, baik dalam hal ekonomi, keboedajaan politik atau apapoen djoega. Sebaliknja, berarti mengoeatkan bangsa itoe.

Hanja sadja immigrasi tentoe tidak akan diloeloeskan oleh imperialisme Belanda. Pergaoelan antara bangsa Indonesia Selatan jang berabad-abad lamanja didjadjah dan diaboei matanja dengan bangsa Indonesia Oetara jang mempoenjai lebih banjak kemerdekaan dalam perkonomian politik dan keboedajaan, boekanlah dalam sedikit waktoe memboekakan mata mereka dan membangoenkan semangat revoloesioner? Meskipoen bangsa Philipina berhoeboeng dengan pertimbangan ekonomi (tingkatan penghidoepan jang lebih tinggi) menentang immigrasi kaoem boeroeh dari benoea Timoer tetapi mereka setoedjoe denan immigrasi dari Indonesia Selatan, biarpoen besar djoemlahnja. Bangsa Philipina sangat soelit memoengkiri riwajatnja sendiri, sebab mereka poen bangsa Indonesia Selatan (Djawa, Soematera, Semenandjoeng dll). jg. pindah kesana.

Kedjadian ini bagi kita sekarang dan seteroesnja sangat penting, karena itoe salah satoe sendi persatoean dan kerdja bersama dimasa jang datang. Selain dari itoe boekan poela ketjil artinja politik Philipina jang kerdja bersama dengan kita. Kebanjakan pemimpin politik jang besar pengaroehnja pernah berkata kepada kita bahwa mereka sangat menanti-nantikan „All Indonesian Conference" jang pertama. Tapi sajang kita sekarang tidak sempat, kawan2 dan waktoe jang baik oentoek meletakkan batoe pertama diatas goenoeng „Persatoean seloeroeh bangsa Indonesia".

Marilah kita moelai, dari menit ini dengan soenggoeh2 dan gembira kerdja boeat mendjadikan sebagai toedjoean kita jang penghabisan: pendirian „Federasi Repoeblik Indonesia" .F.R.I. didalam arti jang sebenarnja persatoean dari djoemlah 100.000.000. jang tergentjet lagi mendiami poesat strategi dan perhoeboengan seloeroeh benoea Asia dan Samoedera, Selain dari itoe ia berarti poela pemoesatan semoea hasil boemi negeri-negeri panas dan bersamaan dengan itoe pembangoenan keboredajaana baroe, jakni kebangoenan satoe bangsa da kekoeasaan baroe di Timoer. Karena itoe akan mendjadi pokok semangat baroe jang tak tertahan-tahan bagi bangsa Asia jang djoemlahnja lebih dari 1000.000.000, jang haoes kemerdekaan, dan berarti poela keroegian jang tak dapat diperbaiki oleh pendjadjahan poetih.

Bangsa Indonesia Selatan jang ingin kepada kemerdekaan, mesti mengerti benar toegas dan akibat dari perboeatan serta kemenangannja, Moelai sekarang ia mesti mengandoeng perasaan berdjoeang dengan imperialisme Barat politik perdagangan atau militer. Tetapi kita djangan sekali-kali mengoendoerkan diri atau meninggalkan perdjalanan jang ditjita-tjitakan.

Singsingkanlah lengan badjoe dengan segera boeat menghidoepkan serta menjatoekan sekalian tenaga nasional dan seteroesnja mentjiptakan satoe pertalian dengan bangsa Indonesia lain2 jang maksoednja anti-imperialistis Barat atau Timoer.

Tetapi djangan kita menggantoengkan diri semata-mata kepada pertolongan loear negeri. Kita berkejakinan hendaknja kepada tenaga sendiri dari awal sampai achir.

  1. Sebeloem bangsa Spanjol datang di Philipina bahasa Melajoe mendjadi bahasa politik jang resmi diseloeroeh Philipina, dan djadi leugua framca dipoelau-poelau jang tak koerang dari 2000 disana. Tetapi politik divideet impera bangsa Spanjol memboenoeh bahasa itoe, dan disebabkan „Oetoesan Toehan” itoe memadjoekan sekalian dialekt pada tiap2 poelau dandaerah dan menghapoeskan bahasa Melajoe, maka lenjaplah bahasa politik jang resmi tadi itoe. Setelah mati bahasa pergaoelan itoe, maka mati poelalah lama-kelamaan rasa persatoean diantara sekalian pendoedoedk beberapa poelau dan daerah, hingga kesoedahannja dapatlah Spanjol mengadoe-dombakan mereka. Itoe doegalah sebabnja, maka sampai pada waktoe jang belakangan ini sangat soesah memadjoekan persatoean nasional. Meskipoen soedah 350 tahoen dialekt Philipina diroesak-roesak, tapi hingga sekarang masih terdapat dialekt Indonesia Selatan.