Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/19

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Cina dan pribumi serta tokoh-tokoh pedalangan, karawitan dari kalangan kraton. Ternyata pertunjukan perdana itu, mendapat sambutan meriah dari kalangan masyarakat Cina dan pribumi serta memperoleh tanggapan positip dari para akhli pedalangan, karawitan.

Memasuki tahun 1925, pertunjukan-pertunjukan wayang Cina – Jawa ciptaan Gan Thwan Sing, kian bertambah populer. Mula-mula masih terbatas hanya dalam kalangan masyarakat Cina di Yogyakarta dan sekitarnya. Namun dalam waktu yang tidak terlalu lama, masyarakat Jawa dari berbagai lingkungan, mulai menunjukkan minatnya terhadap wayang Cina – Jawa. Dan datanglah permintaan-permintaan dari penduduk kepada Gan Thwan Sing, untuk mau menggelarkannya di kampung-kampung. Dengan segala senang hati, Gan Thwan Sing memenuhi permintaan-permintaan itu, meski imbalan yang diterimanya tak seberapa banyak. Maka wayang Cina – Jawa ciptaan Gan Thwan Sing itu, menjadi cepat dikenal, dimengerti dan dihargai oleh masyarakat Jawa. Hal itu mendorong penyebarluasan popularitas wayang Cina – Jawa di seluruh lingkungan serta golongan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Ideliasme, telah mendorong Gan Thwan Sing untuk mengabdikan seluruh hidupnya dalam seni pertunjukan. Menggalakkan daya ciptanya untuk terus berusaha mengembangkan bobot seni karya ciptanya. Maka tidaklah mengherankan, apabila demi pengabdiannya itu, seringkali mengalami kesulitan keuangan, untuk dapat melangsungkan hidup keluarganya secara layak. Kendati demikian, dengan ketabahan yang mengagumkan, ia terus mengabdikan diri dalam bidang seni pertunjukan. Pengabdiannya yang tulus berakhir pada saat ia sudah menjadi pikun, dan meninggal dunia dalam keadaan miskin pada tahun 1966, dalam usia delapanpuluh satu tahun.

Karya ciptanya dan pengabdian hidupnya dalam seni pedalangan, telah membuahkan suatu bentuk karya seni yang secara kutural berhasil mencerminkan wujud pembauran budaya Cina – Jawa untuk sepanjang masa. Gan Thwan Sing secara kreatif telah memberi sumbangan kultural dengan memperkaya corak dan warna baru serta memperluas cakrawala pewayangan Indonesia.

Maka tidaklah berlebihan apabila Dr. Th. C. Th. Pigeaud yang telah meneliti sejumlah buku lakon karya Gan Thwan Sing, pada tahun 1975, menilai tokoh tersebut sebagai:

12