Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/84

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

71

belum diketahui sepenuhnya betapa banyak kosa kata bahasa itu yang terdapat dalam bahasa Sunda dan bahasa-bahasa daerah lain di nusantara.

Akte kelahiran istilah Sunda bertahun 458 Saka (536 M) tertera dalam prasasti Juru-Pangambat yang ditemukan dari daerah Bogor. Inilah sebenarnya yang menjadi pangkal pemikiran untuk berperiodesasi karya Sastra Sunda, meskipun teks kuno dalam bahasa Sanskerta tidak terpelihara di Sunda sampai sekarang. Akan tetapi, sisanya masih banyak tersimpan di dalam karya Sastra Sunda Kuno, seperti Sewaka Darma, Kawih Paningkes, Jatiniskala, dan Sanghiyang Siksa Kandang Karesian. Bentuk-bentuk karya sastra yang memiliki corak khas India adalah Ramayana dan Mahabarata yang diabadikan dalam bentuk lakon wayang. Terutama dari seri Mahabarata yang riwayatnya dimulai dari tokoh Paracara—Abiyasa hingga terjadi tragedi besar Barata—Yudha antara Pandawa dengan Kurawa, kemudian berlanjut sampai keturunan Arjuna, yaitu Abimanyu dan Parikesit, yang sering dihubungkan dengan sejarah Astinapura dan Santanu. Keturunan Parikesit sampai kepada tokoh Angling Darma, walaupun tokoh ini tidak pernah terdapat dalam Mahabarata yang asli. Cerita ini tumbuh subur di Sunda dalam bentuk wawacan, seperti Wawacan Angling Darma, Wawacan Gawing, Wawacan Angling Sari, yang dalam hal ini tokoh binatang sangat memainkan peranan yang penting.

Dalam pada itu, kita dapat melihat beberapa karya yang lebih menekankan pusat peristiwa di (masa) Galuh, seperti Carita Parahiyangan. Kemudian beberapa bentuk cerita lainnya adalah Babad Galuh, Wawacan Ciung Wanara, Wawacan Naganingrum, cerita Malansari, cerita Munding Liman, cerita Lutung Kasarung, cerita Prabu Sindula, cerita Raja Adimulya, dan Babad Pasisir, serta Kidung Sunda, juga Waruga Guru.

Karya lain yang termasuk periode pra—Islam, terutama mengambil pusat peristiwa di (masa) Pajajaran adalah Carita Ratu Pakuan, Bujangga Manik. Di samping itu adalah Cariosan Prabu Silihwangi, Wawacan Carita Rangga Sena Pajajaran, Babad Raja Sunda, Wawacan Munding Laya Dikusumah, Wawacan