Halaman:Warisan Seorang Pangeran 03.pdf/10

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

jang dapat bersuara njaring. Habis panah, menjusul suara sangat riuh dari kiri dan kanan, ialah teriakan² dari ribuan serdadu tersembunji.

Tjeng Loen memang tengah uring²an, karena ia bersusah hati dan mendongkol berbareng disebabkan kedudukannja jang sulit itu. Mendengar panah dan sorak-sorai itu, hatinja mendjadi panas. Ia meraup peluru apinja, menimpuk kerimba dikiri dan kanannja itu, Ia ingin rimba itu terbakar.

Diluar sangkaan, pihak sana sudah bersiap-sedia. Selekas ada serangan, disitu muntjul dua sampai tigapuluh orang, tangan mereka membawa sematjam benda seperti djala, Dengan alat itu mereka membekap api itu. Agaknja djala itu terisi pasir, maka peluru api tidak sempat menjala, Sedang disitu, diwaktu begitu, tidak ada rontokan daun² kering, dan daun basah sukar tjepat terbakar,

Perlawanan itu belum semua. Menjusul dipunahkannja peluru api itu, dari dalam rimba terdengar berisiknja suara dar-der-dor dari senapan, Semua tembakan ditudjukan keudara, bukan kepada rombongan ‘piauwsoe itu.

Achirnja terdengarlah suara membentak : ,,Tjian Tjeng Loen! Djikalau kau tidak simpan peluru apimu jang mendjadi mustikamu itu, awas, terpaksa kami akan membalas hormat kepadamu dengan sendjata apiku ini!”

Hay Djiak Toodjin lantas sadja tarik tangan piauwsoe kepala itu. Ia menari': dengan pelahan seraja memberi tanda untuk menghentikan penjerangannja.

Tjeng Loen mendjadi mendongkol, Ia lempar busurnja ketanah, berlompat turun dan menghunus goloknja, golok Gan-leng-too, Ia segera madju melewati semua kawannja, Sambil merangkap kedua tangannja, ia memberi hormat sambil memutar tubuh keempat pendjuru.

»sahabat², terimalah hormatku !” ia mempercdengarkan suaranja jang njaring, suara jang menandakan kemurkaannja, ,,Aku ini Tjian Tjeng Loen dari Ban Seng Piauw Kiok dari Thay-Tjhong. Aku telah diberi hidup lebih banjak tahun, Adalah maksudku untuk tidak lagi memuntjulkan diri didalam dunia pergaulan, tapi apa latjur, bulan jang lalu aku telah dipedajakan orang, Diluar keinsafanku, aku telah menerima tanggungdjawab dari wedana dari Souwtjioe, jang menjerahkan kepadaku limaribu tail emas. Aku ang.

131