Halaman:Warisan Seorang Pangeran 02.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

segala apa jang kotor. Kalau mereka pergi keluar, selalu itu dilakukan diwaktu malam dan selamanja mereka tidak pernah pakai kereta, hanja dengan mengandalkan ilmu lari tjepat. Guru dan murid itu sangat ringan kaki dan tubuhnja. Satu perdjalanan dua-tiga ratus lie dapat mereka lakukan bulak-balik dalam satu malam sadja. Hari ini ada Lok Tjianpwee diantara kita, tidak dapat kakakku bertindak sembarangan, maka itu menurut pikiranku, kakakku perlu naik djoli. Kau rupanja heran, saudaraku!"

Mendengar itu, Tjeng Loen tertawa terkekek.

„Begitulah biasanja sifat wanita !” katanja. „Sebenarnja satu murid murtad dan terusir, sudah tjukup kita berdua jang melajaninja!” Apakah saudaraku masih ragu² hingga kau mesti ganggu kakakmu itu ?”

Teng Yang berlaku tenang.

„Kita ber-djaga sadja”, katanja.


Tidak lama setelah itu, muntjullah dua muridnja Lok Tjiauw, jang mengenakan badju pandjang. Mereka menjambut dengan kelakuan jang sangat menghormat. Mereka djuga menjampaikan pesannja djuru pemisah itu untuk djangan membawa alat-sendjata. Katanja, urusan dapat disudahi dengan pieboe tangan kosong.

Demikian, Sim Pek Ngo tidak membekal toja Tjie-bie-koen dan Tjian Tjeng Loen tidak membawa golok Gan_leng-too, sedang Sim Goat Hoa, ialah entjienja Sim Pek Ngo, dandan rapi dengan koenjang pandjang, hingga dia mirip orang jang hendak mengundjungi pesta.

Waktu Tjeng Loen sudah melihat wadjah sipertapa wanita, berubahlah pandangannja. Ia sekarang mendjadi kagum.

Sim Teng Yang sudah berumur hampir tigapuluh tahun. Menurut Teng Yang, entjienja itu lebih tua sepuluh tahun daripadanja. Maka itu, Goat Hoa mesti berusia kira empatpuluh tahun. Akan tetapi sekarang, dimatanja Tjian Tjeng Loen, dia mirip dengan satu nona remadja jang baru berumur duapuluhan tahun. Kulitnja putih dan halus, mukanja bersemu dadu, tubuhnja tak tinggi dan tak kate, tak gemuk dan tak kurus, sepasang alisnja lantjip mulutnja ketjil, hidungnja bangir. Se-mua² tepat untuk ketjantikan jang sempurna. Dan semua itu dilengkapi dengan roman jang toapan serta gerak-gerik jang halus-agung. Malah untuk Tjeng Loen, seorang ahli silat, sinar mata sinona sadja sudah tjukup membuktikan kepadanja, bah-