Halaman:Warisan Seorang Pangeran 01.pdf/64

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Siorang tua tertawa, terus ia buka tangannja, untuk melemparkan uang ketanah. Jang sangat mengherankan ialah, uang tangtjhie itu telah hantjur belarakan. Ia telah menggunakan tenaga besar akan tetapi wadjahnja tetap wadjar.

Airmuka Tjeng Loen mendjadi merah, Segera ia memutar tubuh, tanpa bilang suatu apa, ia buka tindakan lebar.

,,Bagus, Tjian Tjongpiauwtauw !" berkata siorang tua, sebelum orang bertindak. ,,Kau memang hebat, namamu bukan nama kosong belaka ! Tjoba bukan aku, tetapi seorang lain, ia tentu telah roboh ditanganmu! Dengan memandang tenagamu itu jang besar beberapa ratus kali, baiklah, aku siorang tua suka menundjukkan suatu djalan! Mari, mari, ka idjinkanlah aku mengantarkan kau naik kuda !" Dan ia lantas djalan mendahului tetamunja itu.

Sekarang Tjeng Loen tidak berani melakukan sesuatu jang melewati batas sopan-santun. Ia pegangi les kudanja, tapi tidak segera lompat naik. Tidak berani ia naik kuda dengan dibantu si-orang tua.

Orang tua itu usut djenggotnja jang seperti djenggot kambing gunung. Ia tertawa! ,,Aku menjesal, tidak dapat aku terlalu membeber rahasia orang !" katanja. ,,Aku hanja dapat memberitahukan kepadamu, sahabat jang melajani kau dengan bersendjatakan tjambuk kuda itu, adalah murid kaum Sian-Thian Tjiang Hong Pay. Gurunja adalah Pek Tim Loodjin jang diberi gelar orang kangouw Wie Tin Pathong......"

Tjeng Loen terkedjut hingga ia mendjerit.

,,Pantaslah!" serunja.,, Sekian lama aku lajani dia, tidak djuga aku dapat tahu dia asal persilatan kaum mana, kiranja dia adalah murid pandai dari orang tua itu! Bagus, rubuhku, rubuh berharga !"

Piauwsoe ini kenal baik nama Pek Tim Loodjin itu, si Djago Delapan Pendjuru — Wie Tin Pat-hong.

Siorang tua tertawa pula menjaksikan kelakuan orang, lalu ia tepuk pundak Tjeng Loen sambil berkata: ,,Andaikata kau tidak dapat mentjari orang jang sudi membantu padamu, atau pembantu itu tidak dapat membereskan urusanmu ini, kau bilang begini padanja "Touw_tiong tjioe-ie Kouw In Hoei mengirim tabe kepada mereka guru dan murid".

Baru sekarang orang tua itu perkenalkan dirinja, akan tetapi hanja sekian kata²nja. Tjuma itulah satu²nja petundjuknja.

61