Halaman:UU 20 2011.djvu/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca
- 22 -
  1. Dalam hal pemasaran dilakukan sebelum pembangunan rumah susun dilaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaku pembangunan sekurang kurangnya harus memiliki:
    1. kepastian peruntukan ruang;
    2. kepastian hak atas tanah;
    3. kepastian status penguasaan rumah susun;
    4. perizinan pembangunan rumah susun; dan
    5. jaminan atas pembangunan rumah susun dari lembaga penjamin.
  2. Dalam hal pemasaran dilakukan sebelum pembangunan rumah susun sebagaimana dimaksud pada ayat (2), segala sesuatu yang dijanjikan oleh pelaku pembangunan dan/atau agen pemasaran mengikat sebagai perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) bagi para pihak.



Pasal 43
  1. Proses jual beli sarusun sebelum pembangunan rumah susun selesai dapat dilakukan melalui PPJB yang dibuat di hadapan notaris.
  2. PPJB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah memenuhi persyaratan kepastian atas:
    1. status kepemilikan tanah;
    2. kepemilikan IMB;
    3. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum;
    4. keterbangunan paling sedikit 20% (dua puluh persen); dan
    5. hal yang diperjanjikan.



Pasal 44
  1. Proses jual beli, yang dilakukan sesudah pembangunan rumah susun selesai, dilakukan melalui akta jual beli (AJB).
  2. Pembangunan rumah susun dinyatakan selesai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila telah diterbitkan:
    1. Sertifikat Laik Fungsi; dan


b.SHM. . .