ingin tahu sadja, apakah dia polisi atau bukan”. Berkata demikian dia berdiri dan tanpa menghiraukan Queechie jang menatap tak pertjaja, kemudian melangkah pergi diikuti oleh Deane.
„Kau mengerti maksudku Robby?” kata Lynch pada rekannja setelah mereka berada digubugnja. „Basi orang² sederhana seperti Queechie itu tjara² jang tampaknja sederhana sekalipun bisa ada manfaatnja. Dengan sikapku tadi Queechie dan kawan-kawannja dapat menarik kesimpulan bahwasanja kita takut pada polisi. Ini maksudku jang utama. Dan sekarang tinggallah Inspektur Lenley menolong kita selandjutnja, untuk membuktikan bahwa kita benar² buronan polisi”.
*
XIII DENGAN petundjuk² dari Lynch doctor Robert Deane berangkat kekota. Tidak djauh dari stasiun dia masuk ketempat tilpun umum dan langsung berhubungan dengan Inspektur Lenley.
„Inspektur, anda berbitjara dengan Deane. Sempatkah anda berbitjara dengan saja hari ini?”
„Dimana?”
„Kalau anda tidak keberatan dekat stasiun”.
„Djam berapa?”
„Terserah”.
„Bagaimana kalau djam duabelas?”
„Baik”, djawab Deane.
Saat itu baru djam setengah sepuluh dan karena Deane tidak ada rentjana lain dia berdjalan menjusurj lorong² d sekitar tempat itu. Tanpa tudjuan dia mendaki sebuah perbukitan ketjil didekat kota. Pemandangan dari bukit itu baik sekali. Dibawah Deane terhampar Teluk Paria dan lebih kebarat lagi. kelihatan samar² daratan Venezuela.
Beberapa mil dari sana memandjang rawa Caroni jang keseluruhannja tampak menghidjau. Djutaan pohon bakau, menutupi tawa itu dan makin kedalam tampak makin lebat dan makin tinggi, seolah-olah disanalah letaknja daratan jang di-
43