Lompat ke isi

Halaman:Tugas Rahasia.pdf/141

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kan bahwa orang itu masih hidup.

„Lihat Robby", sahut Lynch sambil menundjuk pada beberapa helai bulu burung jang digunakan sebagai hiasan lengan badju Sutter. „Ahli ilmu kimia akan menjatakan nanti bahwa bulu² burung ini sama djenisnja dengan bulu burung jang kita ketemukan dekat majat Graham dulu, sehingga dengan demikian sekaligus kita bisa mendakwa orang ini sebagai pembunuh dari Gubernur Bronson dan rekan kita Graham".

Deane menggeleng:„Aku belum terang benar", katanja.

„Robby, kau masih ingat barangkali waktu Sutter mengundjungi kapal Carupano dulu, dia mengenakan djuga topi seragamnja jang dihiasi dua helai bulu burung, satu berwarna merah dan satu lagi putih. Ketika dia menanggalkan topi itu segera dikepitnja dengan tangan kanannja, jang menurut dugaanku adalah salahsatu kebiasaan dia. Dan dugaan ini djadilah satu kejakinan ketika tadi malam diapun telah berbuat jang sama, menanggalkan topi itu dan langsung mengepitnja dengan tangan kanannja. Dengan kebiasaannja itulah maka kedua helai bulu burung itu selalu bersentuhan dengan lengan badjunja, dan tidaklah pula mengherankan kalau sewaktu bisa terlepas dan menjangkut dilengan badjunja itu".

„Ja, lantas?" sela Deane.

„Adalah penting sekali bagi dia untuk segera mengetahui bagamana wadjahku sebagai tjalon rivalnja atau sebagai tjalon korbannja. Ini kita buktikan dengan kundjungannja keatas Carupano dulu. Pembunuhan terhadap Graham sendiri dia undurkan sampai aku tiba disana, karena kalau Graham dibunuh lebih dulu maka akupun tentu akan ber-siap² menghadapi kemungkinan jang sama, sehingga pembunuhan terhadap diriku tak akan begitu mudah lagi. Kemudian kau tentu ingat, waktu Sutter mengadakan undangan makan dihotel Qeens Park. Mengapa tidak dirumahnja sadja, karena diapun punja tjukup tempat dan pelajan!? Karena, disanalah tempat Graham bermalam, demikian pula aku. Mudjur aku tidak bernasib buruk seperti Graham karena waktu Meah akan membunuhku kau telah berhasil mentjegahnja.........!"

„Meah? Diakah jang menjerangmu dengan pisau malam itu?"

„Ja. Hampir setiap tamu jang datang disatu tempat jang

141