Lompat ke isi

Halaman:Tugas Rahasia.pdf/115

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

XXXII SETELAH meletakkan Meah didalam gubuk itu, setengah berlari mereka kembali menudju mobil Meah jang masih berada ditempatnja. Lynch membuka pintu mobil itu dan duduk dibelakang kemudi, diikuti oleh Deane jang mengambil tempat disampingnja.

Lynch menghidupkan mesin mobil itu dan dengan deras membawanja keluar kota, kemudian langsung menudju djurusan toko Lee Kou. Beberapa ratus meter sebelum toko itu Lynch melambatkan mobilnja.

„Aku mau agar Tionghoa itu melihat bahwa mobil Meah lewat disini", sahut Lynch mendjelaskan.

„Mengapa?" tanja Deane.

„Sederhana sekali. Mereka, terutama Sutter akan merasa kehilangan mengapa Meah tidak kembali dirumahnja, Dan Lee Kou jang kebetulan melihat kita akan memberitahu mereka bahwa mobil Meah baru lewat disini. Dengan demikian merekapun pasti mentjarinja disekitar tempat ini".

Tanpa memberi pendjelasan lagi mengapa berbuat demikian Lynch membawa mobilnja terus kearah pinggiran rawa dan berhenti disana. Seolah-olah sudah direntjanakan sebelumnja dia melompat keluar dan berlari-lari menudju semak² pohon bakau diikuti oleh Deane. Demikian pula waktu dilihatnja Lynch membaringkan dirinja dibawah semak² itu.

Hampir satu djam lamanja mereka menunggu disana ketika keheningan disekitarnja dipetjahkan oleh bunji mobil jang mendatang. Mobil itu ternjata sebuah mobil sport berwarna biru tua berhenti sedjenak tidak begitu djauh dari tempat persembunjian Lynch dan Deane, kemudian menghilang kearah semula.

Lyneh dan Deane masih belum bergerak, Djelas sekali terdengar langkah orang jang mendekat dan sesaat kemudian tampaklah orang itu. Dia berpakaian serba gelap, tanpa ragu terus berdjalan tepat menudju tempat persembunjian Lynch dan Deane, tapi tiba² sadja menghilang diantara rerumpunan pohon bakau. Baik Lynch maupun Deane tjuma mendengar suara seseorang terdjun keair dan kembali hening.

„He, kemana dia?" bisik Deane. Lynch tidak mendjawab. Dengan muka geram dia berdiri dari persembunjiannja.

„Gila! Memang akulah jang tolol! Mengapa dia kubiarkan

115