Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/99

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

99

jang benar". Sedang ia berpikir-pikir demikian maka datanglah Ani dari dalam, laloe doedoek disisi teman sahabatnja itoe. Soerdjima menjanji perlahan-lahan karena keélokan tjahaja boelan itoe. Ia teringat akan hari moedanja waktoe ia anak-anak bermain-main dengan teman sedjawatnja didoesoen tempat kelahirannja. Jang dinjanjikannja itoe poen lagoe jang biasa dilagoekan anak-anak gadis ketika meréka itoe menoemboek padi diwaktoe terang boelan atau sedang menganjam bakoel dan tikar. Ia menjanji itoe dengan soeára jang poetoes-poetoes serta dengan hati jang sedih. Dalam hatinja tergambar sekalian doesoen meréka itoe serta dengan roemah orang toeanja jang telah bertahoen-tahoen ditinggalkannja itoe. Sekalian jang dikenangkannja itoe dinjanjikannja perlahan-lahan. Makin lama soearanja poen makin sedih kedengaran sehingga Ani merasa piloe mendengar Soerdjima menjanji itoe. Air matanja mengalir perlahan-lahan, karena ia poen terkenanglah keroemah orang toeanja.

Tiba-tiba berhentilah Soerdjima menjanji itoe, karena soearanja tá dapat keloear lagi. Sebagai tersoembat rasanja kerongkongannja karena kesedihan hatinja. Ia menangis tersedoe-sedce sambil memeloek si Ani anak jang moeda itoe. Jang dipeloek itoe menangis poela dengan hibanja. Ke-