Lompat ke isi

Halaman:Tjerita Perang dari Kadoea Fihak Negri Japan dan Taijwan.pdf/97

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

-87-

»poenja radja poen membilang banjak-banjak trima

»kasi adanja.”

Koensoe berkata sembari tertawa : »ija dari angkau

»poenja bitjara itoe semoea ada betoel sekali, tapi dari

»ini perkara negri itoe semoea ada dengen peroen

»toengan besar, maka baroe bisa bikin taloek dari

»sekalian keradja'an, dan dari angkau poenja radja

»soeda bisa menaloekin di negri tjina, itoe djoega

»angkau poenja radja poenja oentoeng besar tapi boeat

»itoe satoe tempo sadja, dan sekarang ini betoel kita

»poenja bala tentara tiada ada bebrapa banjak serta

»ramsoem tiada tjoekoep, tapi kita kira tiada begitoe

»gampang angkau nanti menaloekin, betoel kita taoe

» radja Japan ada besar bilangannja, tapi kaloe nama

»soeroe kita menjera pada orang Japan, trima kasi

»banjak dan sekarang kita kirim tabe pada radjamoe

«bole bilang biar lekas kirim bala tentara lagi kemari

»biar banjak, kerna kita belon merasa poeas boeat

»toempaken daranja orang Japan, dan kaloe dia tiada

»bisa menàngken pada kita orang, djangan harep orang

»Japan bole ambil ini tempat, sebetoelnja kita masi

»ada harepan boeat ambil padA negri orang Japan

»jang kita pandang padanja seperti koetoe ketjil, dari

»itoe sekarang angkau bole lekas laloe dari sini dan

»kasi taoe pada angkau poenja radja.”

Oetoesan itoe denger begitoe tiada brani bitjara apa lagi, lantas berpamitan berdjalan kloear teroes ketangsinja kasi tjerita pada sekalian kambratnja, tatkala itoe sakoenjoeng-koenjoeng ada dateng 2 orang soldadoe Tjhe Hoan palsoe serta berloetoet dan menangis minta-minta toeloeng sembari berkata: »hamba ini