Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 573 —

Nio-Sie lantas lakoeken kerdjaännja, se deng itoe lelaki kedji berdjalan masoek ka kamar sendiri.

Lo Keng ada di itoe kamar, koetika Hok Tjoen reba di pembaringan. Tapi ia trabisa poeles, kerna ada apa-apa jang ia pikirken. Djoega ia tida saoetin pertanjaännja Lo Keng jang tawarin dia minoem thee, begitoe poen koetika ini boedjang adjakin dia minoem arak bersama-sama.

Lo Keng merasa heran meliat kelakoeannja itoe madjikan moeda, kerna ia poen tida taoe, jang madjikan itoe lagi selidiki parasnja mona Loan, jang berbajang-bajang sadja di matanja.

„Ach," kata itoe bocaja lelaki dengen swara tida kadengeran sambil garoek-garoek blakang koeping, jang tida sekali merasa gatel, sajang sekali jang gadis itoe soeda diperdjodoken sama laen orang, tjobalah blon, boekankah boeat akoe ini ada enak sekali? Djoega apa tida betoel jang nona itoe Sasoenggoenja ada eilok sekali? Liatlah la poenja ramboet jang gemoek, item serta mengkilap; ia poenja tampang moeka jang berpotongan telor gangsa; a poenja ajidat jang negla; la poenja mata jang bersorot aloes tertawoeng dengen alis jang kereng