Lompat ke isi

Halaman:Tjempaka Merah.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Darimana hal ini bisa terpetjahkan hingga perampok² itu tertangkap, sedangkan djedjak²nja sedikitpun tak ada. Tak ada orang jang mengetahui nomor berapa mobil itu. Hudjanlah satu²nja penolong bagi perampok-perampok bank itu, dan hudjan itu pula jang bisa didjadikan saksi.

Hal ini mendjadi perhatian Haris. Dia saja dapati sedang mengisap sigaretnja banjak-banjak dan sambil menghadapi beberapa helai harian, sebuah buku tjatatan dan kertas bertulis lainnja.

„Bagaimana pendapatmu tentang bank itu, Haris?”

Dia berdiamkan diri sadja. Ditjoretnja sederetan artikel jang dimuat dalam harian „Suara Indonesia” dengan pensil merah.

„Tentang perampokan itu maksudku!” kata saja pula sambil memperhatikan luar djendela: „Kita kan tak usah turut-turut !”

„Kita ikut, Niko!„” djawabnja, kemudian diletakkan pensil merahnja dan hariannja: „Kita ikut, dan kita bekerdja!”

„Mengapa kita harus ikut-ikut lagi? Polisi kan sudah bekerdja untuk ini !”

„Kita ikut, karena ― ini kalau engkau ingin tahu, Niko! ― Karena, pertama,” dihadapkannja djari²nja kemuka saja dan menghitung dengan djari itu: „kewadjiban jang tak diwadjibkan siapapun. Kedua, karena, batja harian ini dulu, Niko, langgananku dibawa kekantor polisi. Dan orang ini meminta pembelaanku!”

„Didalam peristiwa ini?”

„Ja, Niko! Dalam peristiwa ini! Dia dituduh telah sekongkol dengan perampok² bank. Seorang reserse menemukan uang jang nomor serienja persis seperti jang diambil dari bank. Serta bekas band mobil dan pengakuan pelajan mengatakan bahwa memang ada lima orang memasuki halamannja pada hari hudjan itu dengan mobilnja sekali!”

„Bagaimana sampai reserse itu tahu?”

9