Dua inspektur itu membantu kami dan setjepat-tjepatnja memberikan badju seragam kami padanja jang kemudian ditempatkan dalam tas jang dibawanja.
Rentjana ini selesai.
Kalau seumpama dengan bentuk sedemikian ini menemui direktur atau pegawai bank itu, tentulah saja dikenal sebagai pendjahat jang membongkar bank² diseluruh kota, karena potret dengan pakaian jang saja pakai itu disiarkan dimasjarakat sudah.
Djadi kami bersembunji.
Sementara itu saja dengan Haris dan kommissaris Dahlan meminta diri pada direktur, seorang inspektur jang menolong kami tadi mendjaga dibawah, karena mengepalai pendjagaan dan mengaturnja pada hari itu.
Djam berdjalan terus.
Kira-kira sudah empat djam saja dan Manuel meringkuk didalam kamar pakaian itu dengan panasnja. Entah untuk berapa lama lagi bubarnja kantor itu.
Arlodji menundjuk pukul setengah lima petang. Udara mendjadi panas, saja kira hari mulai hudjan karena terdengar guruh diluar.
„Kesempatan jang baik, bung Manuel!” kata saja pada dia jang badjunja sudah berkeringat karena sesaknja didalam kamar pakaian itu.
Kantor bank terdengar agak ramai, Manuel mengintip dari tjelah pintu dan saja djuga ikut mengintip.
Disana ada beberapa kassier, kepala dan direkturnja sendiri jang masih duduk menulis pada medjanja. Djumlah semuanja ada kira kira tudjuh orang didalam kantor itu. Pintu jang masuk kearah kantor ditutup mereka.
„Bagaimana bung Niko!” tanja Manuel sambil melihatkan saja.
Saja mengangguk.
Pintu dibuka Niko perlahan-lahan dan terdengar suar kepala kassier baru, katanja:
70