Lompat ke isi

Halaman:Tjempaka Merah.pdf/60

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Djadi usaha saja hanjalah menaklukkan Walter agar anak buahnja tidak menembak kami. Tjara jang harus litjin sekali. Kelitjinan dan ketjepatan menarik pistol.

Dengan langkah tetap, saja datangi Walter.

„Bung,” tiba² kata Walter dengan senjum edjek: „djangan berusaha untuk madju lagi! Saja tahu siapa bung ini! Awas, nanti saja tembak !”

Renny, Haris, kommissaris Dahlan dan Iskandar melarang saja dengan muka ketakutan.

Tetapi saja mendekati Walter sampai djarak tiga meter.

„Kerdja jang baik, Walter !” kata saja mengedjek: „Kalau engkau menembak aku, tembaklah! Tetapi polisi diluar akan menghantjurkan engkau dan anak buahmu . . . . . . . . . . . . . . . disini djuga! Pelajan² kami djuga dari polisi! Ja, kerdja jang baik dengan mengantjam Mr. Haris dan kommissaris! Kerdja jang baik! Boleh engkau mengantjam, karena masih bisa lolos, tetapi djangan menembak !”

„Engkau mengantjam !” udjarnja, tetapi dengan suara agak ragu-ragu :„Aku tak takut mati!”

„Itu bagus!” kata saja tersenjum dengan edjekan: „Dan akupun kalah. Kami semua kalah dengan engkau! Tetapi jang lebih kalah aku, Walter! Perbuatlah semaumu!” kata saja pula dengan lagak tenang meski hati berdebar-debar, dan membalikkan badan sedikit sambil membetulkan kantjing djas bagian bawah. Walter memandangi kami berganti-ganti.

Kantjing djas saja kantjingkan sebuah, tetapi tangan saja tjepat sekali meraba gagang pistol didalam djas dan sekali tjabut terus meletus.

Thar!

Tangan Walter kesakitan.

Darah jang menetes dari tangannja belum sampai tiba ditanah, saja telah sampai pada tempatnja dan menodong pistol jang masih berasap itu pada punggungnja.

„Suruh menjerah anak buahmu, Walter! Kalau tidak mampuslah njawamu sendiri!”

60