Halaman:Tiongkok Baru.pdf/65

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

dak baik, bila ia tidak mendjalankan tugasnja menurut rel jang benar.

Satu tjontoh sbb.: Pegawai² kereta api seluruhnja dikursus, selain mengenai pekerdjaannja masing2, djuga tentang funksi kereta api itu didalam masjarakat. Diterangkan hubungannja dengan hasil pertanian rakjat didesa. Bila hasil sudah banjak, tapi tidak ada jang mengangkut kekota maka harganja akan djatuh, begitu djuga produksi2 lokal berhubung perbedaan iklim, dar Utara ke Selatan umpamanja, kedua daerah jang mempu- njai hasil jang berlainan itu perlu tukar menukar agar djangan bertumpuk disatu tempat dan dilain tempat berkurangan. Ba- gaimana hubungan pengangkutan kereta api dengan harga pa- sar, bahwa lantjarnja perhubungan itu dapat membantu sta- bilnja harga dan menurut peil jang dikehendaki. Bahwa akan baik keuntungan pedagang, buruh dan pemilik paberik, bila pe- ngangkutan bahan mentah dan hasil paberik tidak terhalang. Kerugian kalau sebaliknja. Kereta api dapat membantu bila terdjadi ketjelakaan atau kelaparan dsb. Bantuannja dalam soal pengiriman pos, pengangkutan tentara, bila ada peperangan, dapat membantu tertjapainja kemenangan atau menjebabkan dideritanja kekalahan dll. lagi.

Itu semua dikursuskan kepada pegawai2 kereta api agar tahu harga kerdjanja itu bagi kepentingan umum, lantjarnja dan teraturnja pergaulan hidup. Dengan perantaraan pameran, segala keterangan diatas disampaikan pula kepada rakjat umum agar orang luar dapat pula menghargai pekerdjaan orang kereta api itu. Begitulah seterusnja dengan djawatan² lain dan usaha2 lain jang ada didalam masjarakat. Pendeknja tentoonstelling itu satu alat penerangan di Tiongkok jang be- tul2 dapat membantu tertjapainja harmoni, rasa persatuan dan harga menghargai diantara segala golongan dan lapisan dalam masjarakat. Satu tanda bahwa dalam soal pembangunan pada umumnja ini ada pimpinan, tahu pula para pemimpin, kearah mana jang akan ditudju, mana jang harus didahulukan dan mana jang dapat dikudiankan. Mana jang wadjib dan mana jang harus menurut waktu, tempat dan keadaan. Dengan begi- tu pimpinan itu terasa dalam kehidupan sehari2 dan karena hasil pimpinan itu terasa bagi orang, maka orang jang ber- sangkutan merasa bersjukur dan sangat berterima kasih atas kebidjaksanaan para pemimpin jang duduk diatas. Propagan- da dengan omong, bitjara atau pidato dan amanat sedikit se- kali di Tiongkok. Orang pidato kalau masjawarat dan berunding sadja, mentjari djalan dan usaha baru, menambah hasil.

Didalam upatjara jang besar², seperti hari nasional d.l.l. itu orang tidak mengingat akan memberi pidato pandjang-lebar atau amanat jang bukan2, akan tetapi hasil kerdjalah jang di- utamakan dan itulah jang diperlihatkan dalam upatjara itu. Heran barangkali para pembatja kalau kita katakan bahwa pada hari Ulang Tahun RRT jang kami hadiri di Peking itu, tidak sepatah katapun Ketua Mao Che-tung mengeluarkan pi-