Halaman:Tiongkok Baru.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

I. PENDAHULUAN.

Tanggal 23 Sept. '51, tiga orang delegasi dari Indonesia telah berangkat menudju Peking untuk menghadiri Hari Ulang Tahun ke-II dari Republik Rakjat Tiongkok jang telah berdiri mulai pada tg. 1 Oktober 1949, Ketiga delegasi itu ialah : M. Tabrani, Armijn Pane dan Barioen A. S. dan kepergian mereka adalah atas undangan organisasi? rakjat, diantaranja Komite Perdamaian Tiongkok, Lembaga Kesusasteraan dan Kesenian, Federasi Wanita.

Keberangkatan itu sangat terburu? dan sedianja bukan tiga orang sadja, akan tetapi delapan orang jang mendapat undangan. Dua diantaranja tak dapat ikut karena kesehatan tak mengizinkan, Ki Hadjar Dewantara dan Moh. Sjafe'i. Burhanuddin Diah ada berhalangan, Hamka dilarang pergi oleh perkumpulannja sedang Trimurti tak dapat pergi karena waktu mengurus pas dikantor imigrasi tertahan dan tak lama kemudian diambil oleh polisi militer persendjata lengkap untuk ditahan terus.

Sungguh sajang sekali, Indonesia tak dapat mengirim orang lebih dari tiga. Ketjuali sajang, pekerdjaan ketiga delegasi itu selama di Tiongkok mendjadi lebih perat karenanja, sebab banjak jang harus dilihat dan disaksikan dengan mata sendiri. Beruntunglah negeri seperti India jang mengirim utusannja sedjumlah 17 orang, diantaranja ada jang telah berumur 67 tahun, sdr. Pandit Sundarlal, seorang Gandi-zi, jang djuga mendjadi pemimpin rombongan India. Kepala delegasi Birma sdr. Thakin Ko Daw Maing, sudah berumur 77 tahun dan dari Bulgaria ada jang berumur 70 tahun dan kebetulan sedang di Peking itu merajakan hari ulang tahunnja, ditengah? para utusan dari 14 negeri. Sdr. Ilja Ehrenburg jang sudah landjut usianja dan sdr. Neruda, seorang pengarang Chili, djuga berada diantara para utusan.

Lebih sajang lagi, ialah tidak djadinja pergi sdr. Trimurti, sehingga delegasi Indonesia tidak mempunjai anggauta wanita, hal mana menjebabkan para utusan negeri lain merasa amat heran. Rombongan lain malah ada jang dua tiga anggauta wanitanja sedang delegasi Djerman diketuai oleh seorang wanita. Tentang djumlah anggauta delegasi adalah Indonesia, Pakistan dan Inggeris jang paling sedikit. Wakil Inggeris itupun datangnja terlambat beberapa hari. Menurut kete- rangan mereka sebabnja ialah karena tidak adanja bantuan dari pihak Pemerintah Inggeris, sehingga anggauta delegasi Pakistanpun terlambat djuga datangnja.

Selama dalam perdjalanan, ketiga anggauta delegasi Indo- nesia itu boleh dikata tidak ada mendapat kesukaran dan halangan, sekalipun pada waktu hendak meninggalkan Dja- karta, banjak hal? jang kurang lantjar. Dalam hubungan ini merasa bersjukurlah kami dan sangat berterima kasih atas