Halaman:Tiongkok Baru.pdf/49

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

korban pentjulikan dan pembunuhan. Rupanja ada djuga rakjat jang marah, atau karena hendak memperoleh hartanja, entah bagaimanalah, tapi njatanja ada jang mati terbunuh dan ada jang hilang lenjap sadja. Begitu tjerita kawan di Hongkong. Orang asing tentu mengatakan, mereka lari karena RRT.

Djadi orang jang pada pergi dari Shanghai dll. tempat itu memang sudah dasarnja orang takut, untuk mentjari selamat dan lain², siang2 sudah angkat kaki, tjari tempat jang paling aman, bagi dirinja, hartanja dan kantongnja.

Setelah pemerintah Chiang Kai Shek tempo hari berke- dudukan kembali di Nanking, maka ia dapat pindjaman dari Amerika 1.000.000.000 dollar untuk pembangunan, diluar soal tentara dan persendjataannja. Tapi dari djumlah jang se- banjak itu tidak satupun mesin jang bisa didatangkan untuk memperbaiki kerusakan dan kerugian jang terdjadi selama perang.Apa bedanja di Indonesia, bertahun² orang memesan mesin dari Amerika, haram kalau ada jang datang, hanja para pembesar jang tetap buta mata dan hatinja, tidak mau mengerti sunglap imperialis. Satu mesin jang bisa mengha- silkan satu barang sadjapun tidak masuk ketika itu. Jang masuk hanja mobil2 bagus dan mengkilap, radio berbagai model dan merk, minjak wangi, pupur, tjat bibir dll. barang lux lagi. Paberik2 jang ada jang hampir semuanja berada ditangan empat keluarga besar (keluarga Chiang Kai Shek, T. V. Soong, H. H. Kung dan Chen Li Fu) memang memberikan keuntungan luar biasa djuga besarnja, tapi bukan karena tenaga atau djumlah penghasilannja, melainkan dari hasil korupsi. Jang tidak punja paberikpun, tapi mendjadi pegawai, resmi atau tidak resmi, ikut djuga ,,beruntung" dalam arti mendapat ,,bagian" dari pindjaman jang diberikan Amerika sebanjak seribu djuta itu. Sekarang mau diapakan uang jang seribu djuta dollar itu oleh Amerika? Diminta bajar atau akui oleh RRT? Seudjung rambut pun tak dapat diharapkan. Benar pula bukan, hanja orang jang tolol mau menerima hutang, jang dihabiskan orang lain untuk meratjun dan merusak rakjat dan bangsa sendiri. Lain halnja kalau orang jang menerima itu, mengakui hutang itu mendjadi hutangnja atau hutang keluarganja sendiri turun-temurun, tidak mendjadi hutang masjarakat dan negara. Seperti dalam hal Tiongkok itu, kalau keluarga Chiang Kai Shek dll. itu mengakui jang seribu djuta itu mendjadi hutang mereka, tentu RRT tidak keberatan, sekalipun itu tidak berarti bahwa mereka tidak akan diusir dari Taiwan.....

Djadi perindustrian Tiongkok sewaktu berdirinja RRT sangat menjedihkan dan kutjar-katjir betul. Kaum buruh menuntut, karena sudah bebas. Kaum madjikan mengatakan bahwa mereka tetap akan dilindungi oleh Pemerintah Rakjat. Bentrokan terdjadi, paberik tak djalan, produksi mandek. Ini tidak dikehendaki oleh Pemerintah. Produksi harus djalan, walaupun apa jang akan terdjadi. Tindakan diambil, musja- warat ditjari, perundingan dilangsungkan, segala ichtiar dan usaha didjalankan, siang malam, tak putus bekerdja, terutama