Halaman:Tiongkok Baru.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

selesaikan lekas2. Dengan alasan2 jang dapat dimengerti ini, mereka memasuki Tibet dan dengan begitu tertjegah daerah Tibet untuk didjadikan orang asing sebagai pusat komplotan dan provokasi atau djadi pangkalan anasir2 jang hendak ber- maksud djahat terhadap RRT. Dapat dimengerti, karena itulah maka pihak India tidak ada merasa apa2, sewaktu TPR memasuki Tibet, sekalipun dari pihak kaum imperialis dihasut², dengan mengatakan dan berteriak2, bahwa masuknja Tentara Kemerdekaan Rakjat ke Tibet adalah satu tanda expansi dan maksud agressif jang ada pada RRT. Tapi India, jang langsung berbatasan dengan Tibet, tidak ada bilang apa², malah kaum imperialis jang teriak2 setinggi langit, dengan maksud jang tidak baik, jaitu agar India djangan berdjabatan tangan dengan RRT. Tapi njatanja, dengan perkundjungan kami ke Tiongkok itu, terbukti bahwa Indialah satu²nja negara, jang mengirimkan delegasi sampai 17 orang djumlahnja, terdiri dari berbagai ahli, diantaranja iparnja PM Nehru sendiri, dan tidak hanja untuk menghadiri perajaan 1 Oktober akan tetapi djuga sebagai satu goodwill-mission jang mempeladjari berbagai soal dan keadaan.

Memang sangat tidak enak dimata kaum pendjadjah, im- perialis dan agressor, bila Tiongkok dan India bersahabat dan berdjabatan tangan, sebab rakjat keduanja sudah hampir seribu djuta djumlahnja, djadi seperdua dari penduduk dunia. Apa lagi bersahabat ketiganja, dengan Sovjet lagi........ Kaum imperialis tentu akan geger. Mungkin hilang akal, dan tidak lain jang diteriakkan setinggi langit kesegenap pendjuru mata angin, lebih² jang berada dalam lingkungan pengaruh dollar dan pound, bahwa Sovjet dan RRT hendak menjerang, expansi dsb. Jang sebenarnja ialah, sebagaimana Lenin dulu memak- sakan supaja perdamaian diikat dengan Djerman, dan seterus- nja ingin damai, mesti ada suasana damai untuk memperlihat- kan pada rakjat bahwa kita telah berrevolusi dan mau mero- bah nasib rakjat, harus bekerdja agar djangan dituduh tukang bitjara sadja......... maka sebagaimana keadaan Sovjet dulu itu, mengharuskan dan membutuhkan adanja perdamaian, maka begitu pulalah sekarang, Tiongkok Baru ingin damai, anti pada perang, sebab pekerdjaan lain banjak sekali, jaitu pekerdjaan membangun, berusaha memperbaiki hidup manusia dan meno- long perikemanusiaan umumnja. Salahsatu segi dari peri ke- manusiaan itu menurut anggapan dan kejakinan Tiongkok Baru, ialah perdamaian dan dapat mempertahankan perda- maian dan berdjuang untuk mentjapainja dengan sungguh² dan sekuat tenaga.

Sudahlah pada tempatnja bila salah seorang anggota dele- gasi India dalam satu pertemuan di Shanghai mengatakan, bahwa di Tiongkok, ia telah melihat type baru daripada hero (pahlawan) jaitu: ,,Builders of Humanity" (Pembangun Peri- kemanusiaan), sebagai pengganti type lama dari hero jang di- adjarkan Barat terutama, ialah ,,Killers of Humanity", (Pem- bunuh, Perusak Perikemanusiaan).

Kalau tak salah ingat, jang berkata itu, seorang ahli pikir dan sudah lama berdjuang mentjari kebenaran di India, pengi- kut Gandhi dan Nehru. Selama di Tiongkok, ia mendapat kabar (kawat) ditengah djalan, di Nanking, bahwa tjutjunja telah lahir..