Halaman:Tiongkok Baru.pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

Dengan susah pajah, Sovjet dapat madju terus, dengan tidak usah terikat kepada negeri2 kapitalis-imperialis, sehingga ke- menangan revolusi dapat terhindar dari bahaja dan antjaman dari luar. Kekuatan Sovjet sudah terbukti dalam perang jang baru lalu, berkat hasil dan perasan keringat sendiri dan ter- peliharanja Sovjet dari tjengkeraman pengaruh asing sedjak tahun 1917.

Pindjaman jang diberikan Sovjet pada RRT bukan seperti pindjaman jang lazim diberikan oleh negeri kapitalis-imperia- lis. Kedua belah pihak merasa sama2 berkewadjiban untuk memperlihatkan pada dunia, bahwa ada djalan lain dan tjara lain untuk berhubungan ekonomi antara satu negara dengan jang lain, dengan tidak usah salah satu mendjadi korban, artinja, jang satu memeras dan jang lain diperas, seperti halnja perhubungan ekonomis dengan dan diantara negara² kapitalis- imperialis, jang tidak boleh tidak, mesti menimbulkan ekonomi kolonial dan monopoli kapital asing di negara jang banjak memindjam. Tjontohnja sudah banjak, hanja sadja rupanja banjak orang jang belum mau mengerti, sebab terasa enak djuga, persis seperti orang minum tjandu, atau.... orang jang sudah bergelimang dengan kotoran, tidak tahu dan tidak merasa bahwa ia kotor, seperti orang jang tinggal diatas kan- dang kerbau, tidak merasa bahwa tempatnja itu berbau tahi- kerbau....

Begitulah! Perhubungan jang ada antara RRT dan Sovjet Uni, oleh kedua belah pihak sama2 terasa perlunja dan man- fa'atnja, diperlukan oleh praktek dan usaha, sehari2 dalam mewudjudkan tjita², karena itu lambat laun perhubungan itu mendjadilah persaudaraan jang akrab sekali.

Demikianpun persahabatan dengan Tiongkok itu bukanlah monopolinja Sovjet Uni. Dengan siapa sadja RRT mau ber- sahabat dan berhubungan baik, asal dengan maksud dan tudjuan jang sama2 akan menguntungkan kedua belah pihak, diatas dasar harga menghargai dan hormat menghormati. Tengoklah pertumbuhan dan perkembangan perhubungan an- tara RRT dengan negara raksasa jang ketiga, jaitu India.

Dipandang dari sudut praktis, adakah satu negeri luar jang akan sanggup menggantikan kedudukan Sovjet dalam perhu- bungannja dengan RRT itu? Sebaliknja pihak Sovjet, sekali- pun RRT banjak beladjar dan mentjontoh dari dia, tidaklah diperlihatkannja sikap tjongkak atau menggagah terhadap Tiongkok. Diluar negeri, kepentingan RRT dibelanja seperti kepentingannja sendiri, dengan tidak mengharapkan upah atau balasan, berupa konsessi atau ini-itu. Apa jang dapat diper- buatnja untuk kepentingan RRT, diusahakannja sebaik2nja. Sahabat dan saudara jang setia dan djudjur ichlas, begitulah pandangan kita terhadap perhubungan jang ada sekarang an- tara RRT dengan Sovjet Uni.

Sebagaimana RRT memandang pada Sovjet, tentu begitu pulalah Korea Utara memandang pada RRT. Ketjuali geografis, banjak lagi hal2 dan keadaan jang mengharuskan Korea Utara mesti bergandengan tangan dengan RRT. Kelain djurusan ia