Halaman:Tiongkok Baru.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

Sebaliknja dengan Sovjet, sekalipun kadang2 ada mem- punjai konsessi diluar negeri, malahan tidak diexploitir dan kalau mau diusahakan sesuatu tambang umpamanja, adalah bersama2 dengan pemerintah negeri jang memberi konsessi itu.

Tidak lama sesudah berdirinja RRT, pemerintah Sovjet lantas bersedia menjerahkan kembali Dairen (Port Arthur) dalam suatu perdjandjian persahabatan, dan sekarang me- mang RRT-lah jang berkuasa didaerah pelabuhan itu. Bukan itu sadja, ahli2 Sovjet pun datang membantu dengan systeem begitu rupa, sehingga tidak perlu mereka datang banjak2, tapi dengan seorang ahli umpamanja dapat berdjalan kembali be- berapa fabrik. Djuga tak perlu banjak2 pergi ke Moskow, seperti orang di Indonesia beramai2 ke Amerika, Nederland dll. Entah kapan pulangnja dan keahlian apa jang bisa didapat dengan menindjau bolak balik berbondong2, menghabiskan deviezen, memperbanjak hutang, membuang ongkos untuk jang tidak berguna.

Sikapnja bukan mengatur, memerintah, kasih instruksi atau minta gadji besar2an, tidak, melainkan mereka datang dengan maksud membimbing dan menuntun, sehingga dalam tempo jang tertentu seorang mandur sudah bisa naik mendjadi baas, seorang masinis sudah bisa naik mendjadi kepala bagian paberik dsb. Dengan begitu dari tahun ketahun, kader bertambah banjak, dan paberik dapat berdjalan terus. Pokoknja produksi djalan, itu dulu jang diutamakan. Bukan karena kurang produksi itu, lantas barang Sovjet membandjiri Tiongkok, tidak. Jang boleh masuk dari Sovjet hanjalah jang perlu bagi RRT, seperti alat2 dan mesin?. Itupun tidak usah dalam djumlah besar, sebab sesampai di Tiongkok lantas ditiru, kalau perlu, orang Russia datang memberi petundjuk. Systeem ini dapat dilakukan karena Tiongkok sendiri sudah mempunjai paberik induk, artinja peleburan wadja dan logam lainnja, begitu djuga pentjetakannja.

Keperluan dari pihak Tiongkok dan kesediaan dari pihak Sovjet inilah jang segera merapatkan perhubungan antara Sovjet dan RRT. Inilah djuga jang mendjadi perbintjangan antara lain, sewaktu ketua Mao berkundjung ke Moskow dalam bulan Desember 1949 dan tinggal disana kira² 3 bulan lamanja. Sebab sebagai ketua jang bertanggung djawab terhadap rakjat jang ratusan diuta itu, beliau tentu tidak merasa tjukup dengan mengirim utusan² sadja atau penindjau2 belaka, tapi harus dijakinkan sendiri, apakah betul2 maksud Sovjet itu baik ter- hadap Tiongkok dan dapatkah kira2 dipertanggung-djawabkan pada rakjat!

Selain dari itu, ada lagi jang menjebabkan terikatnja tali persaudaraan antara kedua negara raksasa itu. Selain letak jang geografis. Russia lebih dulu telah memenangkan revolusi. Hanja pengalaman² mengenai tani dan buruh jang pahit2 jang dapat dipergunakan sebagai peladjaran di RRT, sehingga dengan begitu korban² dan kegagalan² pertjobaan Sovjet dulu, tidak usah terulang lagi di Tiongkok. Baik Tiongkok, maupun Russia, kedua2nja adalah negeri agraria sewaktu mengalami revolusi. Betul ada industri, akan tetapi belum begitu dewasa.