Halaman:Tiongkok Baru.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

Robert Payne, penulis buku ,,Mao Che Tung, Ruler of Red China", jang diwaktu perundingan antara Kuomintang dan Kungchantang di Chungking, djuga berada disana, telah men- dapat kesempatan untuk bertjakap2 dengan Mao Che-tung sendiri. Jang menarik perhatian dalam hubungan dengan tulisan ini ialah pertanjaan jang dikemukakan oleh R. Payne. Katanja: Lao Tse berpendapat bahwa memerintah itu adalah sama mudahnja dengan memasak ikan² ketjil; Sependapatkah tuan dengan dia?

Sambutan Mao Che-tung seperti berikut: ,,Tidak akan ada gubernemen (pemerintah), rakjat jang akan memerintah. Dan didaerah2 jang sudah dibebaskan oleh Kungchantang, tentu tuan akan melihat, bahwa rakjat itulah jang memerintah dirinja sendiri".

Waktu Mao Che-tung mengatakan pada Payne, bahwa akan datang lagi banjak ,,Long Marches", jang belakangan dengan lantas bertanja: Apakah peperangan akan berdjalan terus? Jang didjawab dengan: Mesti, ketjuali Kuomintang memboleh- kan (setudju) rakjat akan memerintah dirinja sendiri.

Djadi soal Pemerintah Rakjat itu bukan nama jang ditjari2 atau dipilih2 agar muluk didengar telinga, tidak. Soal itu ada- lah kejakinan, hasil pikiran dan perdjuangan Mao Che-tung, sebagai ketua dari Kungchantang, dan mendjadi kejakinan pula dari seluruh kader, jang sudah mempraktekkannja dimana², sebelum mereka mendapat kemenangan dan sebelum terdjadi Proklamasi Republik Rakjat. Pemerintah Rakjat bukan per- hiasan bibir belaka, tapi sudah mendjadi kenjataan diseluruh Tiongkok, kenjataan jang membuktikan bahwa kekuasaan poli- tik tidaklah dimonopoli oleh partai Kungchantang, melainkan pemerintah koalisi jang disusun dimana2, disertai dan dibentuk bersama oleh segenap partai jang ada, semua golongan dan suku bangsa jang ada ditiap2 daerah.

Djuga Robert Payne menerangkan bahwa Mao sedikit sekali mengetahui tentang Sovjet Russia ketika itu, sehingga tak mungkin buah pikiran dan filsafatnja itu ditiru² dari sana, melainkan bersumber dari djiwa dan sedjarah Tiongkok, dari hasil pengalaman, latihan dan perdjuangan jang pahit2 ber- puluh tahun, ditengah rimba, dipadang pasir, dalam gua, dalam pukulan panas dan dingin silih berganti, lapar dan dahaga.

Robert Payne jakin betul bahwa Revolusi jang telah menang di Tiongkok sekarang ini, bukanlah dapat inspirasi dari Moskow, akan tetapi tumbuh dan meletus oleh kodrat jang ada dalam kandungan djiwa Tiongkok sendiri, sepandjang sedjarahnja jang sudah begitu lama. Dan tidaklah bersandar pada teori Marx-Lenin, ketjuali beberapa hal jang mengenai susunan lahir dan bentuknja. Pada hakekatnja adalah asli Tiongkok.