Halaman:Tiongkok Baru.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

III. SEDIKIT SEDJARAH.

Kita masih-ingat, sesudah penjerahan tentara Djepane dita- hun 1945, daerah Tungpei (Manchuria) adalah diduduki oleh tentara USSR. Diwaktu itu pusat daerah2 jang telah dibebas- kan oleh TPR (People's Liberation Army) ialah di Yen-an. Disanalah berkedudukan putjuk pimpinan pemerintahan Kung- changtang.

Sedjak tahun 1937, tentara Merah dan tentara Kuomintang adalah dalam berperang dengan Djepang. Daerah2 jang di- perintah dan didjaga oleh tentara Chiang Kai Shek dari tahun ketahun bertambah habis, sehingga mundur sampai ke Chung- king. Disana mereka bertahan dan disana, bukan sadja tentara Tiongkok jang ada, akan tetapi djuga tentara Amerika, lebih: sesudah Djepang menjerang Teluk Mutiara. Satu ironi jang sangat tadjam mengedjek Chiang Kai Shek. dengan regiemnja : Dalam ia beserta segala kekuatan jang ada, ber- djuang melawan Djepang, katanja, artinja melawan masuknja tentara asing jang menodai kedaulatan negara dan bangsa, maka sedjalan dengan itu, diizinkannja pula tentara Amerika masuk dan tetap tinggal di Chungking dan lain2 tempat, se-olah2 adanja tentara asing (Amerika) itu tidak pula berarti noda bagi kedaulatan bangsa dan negara Tiongkok. Njatanja, adanja tentara Amerika itu, tidak sedikitpun membawa kemadjuan dalam melawan Djepang. Sebaliknja tentara Kungchangtang dari tahun ketahun semakin banjak djuga rakjat dan semakin luas djuga darah jang menerima mereka dengan tangan terbuka.

Banjak kedjadian2 dari masa itu jang menundjukkan tragedi jang hebat2 jang dihadapi mereka, disebabkan adanja perintah dari komando tertinggi, bahwa selama peperangan dengan bangsa asing berlaku, tidaklah holeh berkelahi atau bertjektjok dengan tentara Kuomintang. Walaupun sebelum tahun 37, mereka tak putus2nja di-kedjar2 dan dibom oleh tentara Chiang Kai Shek. Keduanja harus berdjabatan tangan, walaupun sebenarnja pahit, terutama. bagi pihak TPR sebab harus serimg menerima permintaan rakjat, melindungi mereka dari sikap dan perbuatan tentara Chiang Kai Shek, jang ka- dang2 sangat kedjam dan tidak menaruh belas kasihan ter- hadap rakjat, lebih2 kalau mereka mundur teratur, terdesak oleh serangan2 Djepang. Maka untuk menghindarkan adanja penderitaan2 rakjat jang tidak perlu, TPR mengatur pendja- gaan di satu2 daerah, jang anggota2nja terdiri dari pemuda2 daerah itu sendiri, sedang mereka sendiri madju berhadapan dengan tentara Djepang.

Pun terhadap kekedjaman2 tuan2 tanah, barisan pendjaga ini harus dapat melindungi rakjat. Biasanja tuan2 tanah itu bekerdja sama dengan tentara Kuomintang dan tidak kebe- ratan pula bekerdjasama dengan Djepang. Dapat dipahamkan