Halaman:Tiongkok Baru.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Ada masalah saat menguji baca halaman ini

Ach aku, kini disini,
hanja sebagai saksi :
Tidak pelaku dalam tjerita,
dari permulaan, menudju puntja.

Achirnja ...... ? ......

Rakjat menanti ribuan djuta,
bila gerangan djadi saudara;
Timur, Selatan, Barat, Utara,
rukun damai, seia sekata ......!

Peking, malam 1/2 Oktober 1951.

Kembang api, warna warni,
djadi pelita pembuka hati ......

Demikianlah kesan jang ditinggalkan oleh perajaan 1 Okto- ber didalam kalbu kita. Kembang api jang kita saksikan di- malam 1-2 Oktober itu, adalah laksana sinar jang membawa tjahaja baru, mendjadi pelita jang menerangi kalbu. Mungkin karena hausnja djiwa kita selama ini, ingin melihat sesuatu, hasil tjiptaan dan kreasi dari rakjat jang berrevolusi........... bertahun2 ditunggu............... hatta hingga kini, sesudah kem- bali dari Peking. Malah jang telah kita saksikan sesuatu jang menggembirakan ditahun 1945/46, sekarang sudah laju, mungkin telah mati, terbang lenjap dari kalbu dan djiwa ma- nusia Indonesia. Dan kalau begitu, kemanakah gerangan lagi akan ditjari......... ?







Ketika sampai di Hangchow, kota nan terindah di Tiongkok, ketiga anggauta delegasi Indonesia berkeliling danau, mengheningkan. pikiran dan mengenang- perdjalanan jang telah lebih sebulan lamanja. Hawa sangat dingin, daun2an mulai rontok...