Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

29

Konsonan hambat palatal takbersuara /c/ dilafalkan dengan daun lidah ditempelkan pada langit-langit keras untuk menghambat udara dari paru-paru dan kemudian dilepaskan, Pita suara tidak bergetar. Misalnya, pada kata /caro/ 'cara' dan /kaco/ 'kaca'.

Konsonan hambat palatal bersuara /j/ dilafalkan sama dengan konsonan /c/, tetapi pita suara bergetar, seperti pada kata /jalo/ 'jala' dan / kaja/ 'kejar'.

Konsonan hambat velar takbersuara /k/ dilafalkan dengan menempelkan belakang lidah pada langit-langit lunak sehingga udara terhambat di sini dan kemudian dilepaskan secara mendadak. Pita suara tidak bergetar. Misalnya, pada kata /kapa/ 'kapal' dan /lakaq/ 'pukul'.

Konsonan hambat velar bersuara /g/ dilafalkan sama dengan konsonan /k/, tetapi di sini pita suara turut bergetar, seperti pada kata /gata/ 'gatal' dan /bagaq/ 'berani'.

Konsonan hambat glotal /q/ dilafalkan dengan kedua pita suara merapat untuk menghambat udara dari paru-paru dan kemudian dibuka secara tiba-tiba, seperti pada kata /lakeq/ 'lekat' dan /kabeq/ 'ikat'.

Konsonan frikatif alveolar takbersuara /s/ diucapkan dengan menempelkan ujung lidah pada gusi sambil melepaskan udara lewat samping lidah sehingga menimbulkan bunyi desis, seperti pada kata /suto/ 'sutra' dan /kasa/ 'kasar'.

Konsonan frikatif alveolar bersuara /z/ diucapkan sama dengan konsonan /s/. Di sini, pita suara bergetar sedangkan pada /s/ tidak. Misalnya, pada kata /zaman/ 'zaman' dan /zat/ 'zat'.

Konsonan frikatif glotal takbersuara /h/ diucapkan dengan melewatkan arus udara pada pita suara yang menyempit sehingga menimbulkan bunyi desis, tanpa hambat di tempat lain, seperti pada kata /haq/ 'hak' dan /baha/ 'nama orang'.

Dalam bahasa Minangkabau terdapat pula empat konsonan nasal, yakni /m/, /n/, /ñ/, dan /η/, yang merupakan fonem bersuara.

Konsonan nasal bilabial /m/ dilafalkan dengan kedua bibir dikatupkan, kemudian udara dilepas melalui rongga hidung seperti: pada kata /mada/ 'keras kepala' dan /samo/ 'sama'.

Konsonan nasal alveolar /n/ diucapkan dengan menempelkan ujung lidah pada gusi untuk menghambat udara dari paru-paru; udara itu kemudian dikeluarkan lewat rongga hidung, seperti pada kata /nago/ 'naga' dan /panah/ 'panah'.