Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/148

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

130

4.4.13 Interjeksi

Interjeksi adalah kategori yang berfungsi mengungkapkan rasa hati pembicaraan. Untuk memperkuat rasa lebih, heran dan marah atau jijik orang memakai kata tertentu. Kata ini selalu mendahului ujaran sebagai tarikan lepas atau berdiri sendiri.

Dalam bahasa Minangkabau dijumpai interjeksi yang pada umumnya mengacu kepada sikap yang (a) negatif, (b) positif, (c) menyatakan keheranan, dan (d) netral atau campuran, sesuai dengan kalimat yang mengiringinya.

Di bawah ini terdapat beberapa contoh pemakaiannya.

a) Bernada positif: ha, hm, o

b) Bernada negatif: ah, aduah, ceh, oi, dan aha

c) Bernada keheranan: alas, ci-hi, 0

Contoh-contoh pemakaian sesuai dengan kelompok masing-masing.

Bemada positif:

(471) Ha, lah tibo urang nan dinanti.
ha, sudah-tiba-orang-yang-ditunggu
'Ha, sudah datang orang yang ditunggu'.
(472) Hm, tingga salah jo kami.
hm, tinggal-sajalah-dengan-kami
'Hm. tinggal sajalah dengan kami '.
(473) O, di siko waang tingga.
o, di-sini-kamu-tinggal
'O, di sini kamu tinggal'.

Bernada negatif

(474) Ah, tiok sabanta marengek.
ah-tiap-sebentar-merengek.
'Ah, tiap sebentar merengek'.
(475) Aduah, baa lah jadinyo untuang den ko.
aduh-bagaimanalah-jadinya-nasib-saya-ini
'Aduh, bagaimanalah jadinya nasib saya'.
(476) Ceh, lah kanai dawaik baju den.
eh-sudah-kena-tinta-baju-saya
'Eh, kena tinta baju saya'.