Halaman:Taman Siswa.pdf/74

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tjoraknja sendiri masing², sesuai benar dengan rentjana sendiri dan tradisi instansi² pengadjaran, bergantung dari keadaan sesetempat dan tjorak pimpinannja, walaupun tjita² untuk kesatuan kebudajaan nasional tidaklah lalu daripadanja. Demikianlah Taman Siswa di Djakarta, dibawah pimpinan Said, terutama mempunjai fungsi pendorong dengan tjorak filosofis, terhadap Taman Siswa di Djokjakarta jang terutama mempunjai fungsi pemelihara jang lebih artistik tjoraknja. Tetapi dalam pada itu untuk murid² Djakarta dibuka lagi kesempatan untuk berlatih tari²an Serimpi. Pak Said nampaknja ada djuga berpendapat, bahwa tjinta untuk kebudajaan sendiri, djika mungkin, haruslah dipergiat, karena hal ini melindungi murid² dari peniruan membabi buta peradaban asing jang tidak dirasai.

Arti latihan musik dan tari sendiri untuk kebudajaan² timur, jang dalam pertemuan dengan barat terantjam terpetjah-petjah dalam segolongan ketjil orang² terpeladjar dan rakjat banjak jang besar djumlahnja, haruslah dianggap istimewa sekali. Bukankah disini masih ada „tanah pemberi makan” bersama, jang djuga akan mentjegah „kenakalan, keberandalan dan kebiasaan² buruk, jang merupakan peristiwa² sampingan dari pengadjaran barat jang tidak terelakkan, apabila hal ini tidak diikat oleh pikiran² religi atau tidak tjukup mendalam untuk membentuk dari dirinja sendiri discipline, jang berdasarkan penguasaan diri sendiri? Dimana tari dan musik mendjelmakan pikiran² filsafat dan religi dalam drama tari jang besar sekali nilainja, tari dan musik itupun memenuhi djuga kebutuhan² asthetis dan kebutuhan² batin” (L. C. Baudisch-van Harencarspel). Dapat ditambahkan kesini, bahwa ikatan jang demikian dapat djuga pada umumnja memperkuat rasa hormat kepada kekuasaan.

Apakah ini djuga alasan jang dipakai dengan sedar oleh Moh. Said, tidaklah dapat saja katakan, karena tentulah ia sanggup mengambil putusan² instingtif dalam hal ini. Sedjak pertjakapan kami jang pertama, masih berkali-kali kami bertukar pikiran; dan untuk itu tidak perlu lagi pertundjukan sebagai pendahuluan, walaupun ia djuga melandjutkan tradisi baru ini, dengan maksud memberikan kepada pelukis² Indonesia dasar kerakjatan dan karena itu ada kemungkinan untuk mengikuti kemadjuan mereka (jang dalam eksposisi penghabisan dengan djelas memperlihatkan konsolidasi keadaan umum: bukan sadja lukisan² jang teliti diberi berbingkai sekarang, tetapi djuga pendiaman jang kentara dalam dynamik dan sebagai ganti inspirasi jang tidak sempurna dikuasai ada lebih banjak pendalaman penjelidikan), seperti ia djuga hendak memperlihatkan pertaliannja dengan penjair² dengan menjuruh membuat patung Chairil Anwar untuk ditempatkan dalam kebun didepan sekolah itu. Tetapi dengan segala kegemarannja akan pemikiran dan pertanggungdjawabannja setjara filosofis, saja pertjaja djuga, bahwa dalam tindakan²nja ia adalah pertama-tama sahabat manusia jang merasai. Lebih dari seorang systematikus jang pasti sebagai Mangunsarkoro, menurut pendapat saja, ia lebih mendekati filsuf pedagogis sebagai Sjafei, jang djuga demikian sedikit menulis. Tetapi Sjafei mempunjai pendidikan dalam lapangan guru, sebelum ia mendirikan sekolahnja sendiri, Said sebaliknja memasuki djurusan jang sesuai dengan djiwanja dalam kebutuhan jang tidak tertahan, dimana ia selandjutnja mewakili unsur terbuka.

Dengan mentalitetnja jang istimewa Said dihargai djuga oleh orang² Indonesia

65