latihan dalam berpikir dengan tidak ada prasangka ini dan dalam sikap-hidup jang dengan djelas bertjorak ascetis, mempunjai untuk Said dalam kebangunan djiwanja kekuatan jang besar dalam pendidikannja, jang walaupun namanja sama dengan nama penjebar Islam pertama dipulau Djawa, tidaklah perlu mengatasi kepastian² adjaran agama, sebab dirumah bukan sadja ia beladjar membatja Koran dari ajahnja, tetapi djuga Kitab Indjil.
Waktu berumur tudjuhbelas tahun, ketika Said hendak meninggalkan H.B.S. terdjadilah suatu peristiwa jang boleh dikatakan kentara, jakni bahwa guru²nja mendirikan fonds untuk mentjegah, supaja ia djangan menghentikan peladjarannja karena alasan² keuangan. Waktu ditanja, dimana ia suka melandjutkan peladjarannja, maka Said menjebutkan tiga djurusan: djurusan konsulen pertanian dan kalau mungkin, beladjar di Wageningen, atau djurusan dokter untuk dapat memenuhi panggilan djiwanja menolong sesamanja manusia, atau achirnja djurusan guru, sebab ia suka akan anak². Guru²nja menasihatkan, supaja bersekolah ke Sekolah Tabib Tinggi di Betawi.
Djadi seperti pada Kartini beladjar kenegeri Belanda tidak dapat terus, dan diganti dengan beladjar di Betawi, tetapi lain dari pada Kartini jang harus menuntut sekian tahun lamanja untuk boleh beladjar terus, tidaklah datang krisis batin sebelum pengambilan keputusan, jang achirnja membuatnja menolak dan menuruti panggilan djiwanja memberi peladjaran kepada anak² dalam sekolah jang didirikannja sendiri. Said beladjar tiga tahun dan kota besar Betawi dengan pertentangan² sosialnja jang menjolok mata dan dengan hidup kosmopolitis barat jang atjuh tak atjuh di negeri timur, adalah sebagai pembeku bagi hatinja jang masih muda lagi idealistis itu. Ia djuga mengalami krisis batin jang besar, ketika ia dengan kemutlakan chuluknja merasa dirinja terpentjil dari bangsanja sendiri pada satu pihak dan dari guru²nja pada pihak lain. Dengan keberanian besar jang mendjadi sifatnja jang kentara, ia mengambil keputusan: pantalonnja jang berseterika litjin itu, badjunja dan dasinja ditanggalkannja dan dengan tidak bersepatu pakai sarong sebagai anggota rakjat golongan rendah ia menerima tugasnja jang dipilihnja sendiri sebagai guru pada Taman Siswa. Hasil pelarian dari kesepian ini, jang kedalamnja ia didorong krisis religinja, adalah sesuai dengan apa jang dikatakan salah seorang guru besar kepada vegetarier Said, jang tidak djuga dapat menjembunjikan sama sekali keseganan hatinja terhadap pembedahan, untuk dipertimbangkannja: sebenarnja engkau harus mendjadi domine atau guru, tetapi djangan dokter.
Kedjadian ini membawa keributan dan keketjewaan dikalangan anggota² keluarganja dan guru²nja, jang telah, melihat harapan mereka terkandas dan segala djalan dipakai untuk menariknja dari maksud²nja jang tidak masuk diakal itu, Ada jang memaki-makinja seorang dungu. Tetapi Said telah mengambil keputusan dan, walaupun masih satu tahun lagi lamanja, sebelum ia sendiri mendapat kembali keseimbangan batinnja, jang telah terganggu dengan perubahan mendadak arah dan pribadinja, ia akan melakukan kewadjibannja seperti jang dilihatnja. Pembawaan chuluknja untuk ketabahan hati diperkuat tahun ini mendjadi sifat definitif pribadinja.
Sama sekali tidak berpengaruh adalah permintaan² keluarganja untuk menerus-
59