Gubernur Jenderal Jacques Specx (pengganti Gubernur Jenderal J.P. Coen yang menjabat Gubernur Jenderal dari tahun 1629-1632) berpendapat bahwa jalan satu-satunya untuk menenteramkan dan mengamankan kepentingan Belanda (V.O.C.) di Maluku, ialah menaklukkan kerajaan Gowa. Gubemur Amboina yang bernama Philips Lucassen sebaliknya dalam suratnya kepada pembesar-pembesar V.O.C. (bewindhebbers) tanggal 29 Pebruari 1632 mengutarakan bahwa hanya perdamaian dengan kerajaan Gowa dapat memecahkan persoalan ini. Dengan berdamai dan bersahabat dengan kerajaan Gowa daerah-daerah yang diduduki oleh V.O.C. di kepulauan Maluku dapat memperoleh bahan makanan yang berlimpah-limpah. Karena kemampuan dan kekuatan V.O.C. belum cukup untuk menyerang kerajaan Gowa yang pada waktu itu memegang hegemoni dan supremasi di kawasan Indonesia bagian timur, maka pendapat Gubernur Jenderal Jacques Specx tidak dapat dijalankan. Maka dikirimlah Anthonio Caen ke kerajaan Gowa. Pada tanggal 5 Maret 1632 Anthonio Caen tiba di Sombaopu dan menghadap Raja Gowa. Perutusan V.O.C. inipun dapat dikatakan gagal untuk mencapai persetujuan dengan kerajaan Gowa.
116