Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/129

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dengan kerajaan Gowa. Orang-orang Makasar giat sekali mengadakan perdagangan bebas di kepulauan Maluku. Orang-orang Makasar tidak mau mentaati bahkan menentang perdagangan monopoli yang hendak dipaksakan oleh pihak V.O.C. di kepulauan Maluku. Oleh karena itu maka Belanda (V.O.C.) merencanakan untuk menjalankan blokade terhadap kerajaan Gowa.

Kimelaha Ceram oleh orang-orang Makasar di minta agar supaya jangan menjual rempah-rempahnya kepada orang-orang Belanda, kecuali jikalau mereka mau membayar lebih banyak. Limboto yang menjadi jajahan kerajaan Ternate direbut dan diduduki oleh orang-orang Makasar. Pada waktu itu Ternate adalah sekutu Belanda (V.O.C.). Peristiwa inipun tentunya merupakan tantangan orang-orang Makasar terhadap Belanda (V.O.C.).
Pada bulan Desember 1629 sebuah kapal Belanda (V.O.C.) kandas di perairan pulau Salayar. Penduduk pulau itu menyerahkan anak buah kapal itu sebanyak 30 (tiga puluh) orang kepada Raja Gowa. Ketiga puluh orang itu ditawan oleh Raja Gowa. Atas desakan dan permintaan yang sangat dari orang-orang Portugis yang ingin menukar tawanan orang-orang Belanda itu dengan orang-orang Portugis yang ditawan di Batavia (Jakarta) oleh orang-orang Belanda (V.O.C.), maka Sultan Alaudin menyerahkan mereka kepada orang-orang Portugis. Akhirnya tawanan orang-orang Belanda itu dengan perantaraan kepala kantor dagang Denmark yang bernama Roeland Crappe sejumlah 26 (dua puluh enam) orang yang masih hidup ditukar dengan 9 (sembilan) orang Portugis ditambah dengan 3600 (tiga ribu enam ratus) rial. Roeland Crappe sendiri yang membawa tawanan itu ke Batavia (Jakarta). Peristiwa ini terjadi dalam tahun 1631.
Ada pula tersiar kabar yang dapat ditangkap oleh orang-orang Belanda (V.O.C.) bahwa orang-orang Makasar mengajak orang-orang Portugis dan orang-orang Banda yang melarikan diri ke Gowa, karena negerinya dihancurkan oleh J.P. Coen, untuk menyerang pulau Banda yang dikuasai oleh orang-orang Belanda (V.O.C.). Mereka berniat pula merusakkan tanaman rempah-rempah yang dikuasai oleh orang-orang Belanda (V.O.C.).
Mengenai kegawatan keadaan dan mengingat kegiatan orang-orang Makasar yang makin meningkat di Maluku, para pembesar Belanda (V.O.C.) mempunyai pendapat yang berbeda-beda.

115