Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAGIAN KETIGABELAS

Berkoempoel Kembali

HADIDJAH sedang doedoek sendirian dipertengahan roemahnja jang loeas dan diperaboti serba bagoes.

Sedari pagi ia rasakan hatinja kekedoetan, sebagai djoega ada alamat bahwa diitoe hari bakal terdjadi apa-apa jang penting dalam penghidoepannja. Ia doedoek salah, djalanpoen salah, hingga ia tidak tahoe moesti berboeat apa.

Baroe sadja ia doedoek diitoe krosi gojang sembari lajangkan pikirannja pada peghidoepannja ketika masih bersama-sama Kasimin, koetika Hoesin datang masoek keitoe roeangan dengan diikoeti oleh Kasimin, jang kelihatannja djadi bingoeng, karena tidak taoe Hoesin henda bawa ia kemana.

Tempo melihat Kasimin berdiri bingoeng didekat pintoe melihatin pada Hadidjah jang sedang doedoek di krosi gojang, Hoesin laloe samperkan dan toentoen Kasimin adjak ia datang dekat pada Hadidjah.

Kasimin kenali pada sang isteri jang ia selaloe boeat kenangan bertahoen-tahoen lamanja. Dengan tidak merasa lagi Kasimin laloe djatoehkan dirinja didekatnja Hadidjah dan sembari pegang tangannja itoe perempoean jang tidak bisa melihat, ia laloe berkata :

„Hadidjah, oh, Hadidjah, apatah betoel akoe sedang berhadapan lagi sama kau, atawa akoe sekedar mengimpi sadja ?”

Mendengar soearanja Kasimin, Hadidjah djadi mengingat terharoe, hingga boeat seketika lamanja ia tidak bisa keloearkan sepatah sepatah perkataan djoega.

„Hadidjah,” berkata lagi Kasimin sembari gojang-gojang badannja sang isteri „Hadidjah, apatah kau soe-

57