Lompat ke isi

Halaman:Soeara Moeslimin - 1-12-1943.pdf/27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

dan memboelatkan segenap tenaga. Baik faham kejakinan itoe bersifat keagamaan, kebangsaan ataupoen lainnja. Karena, kalau tidak mempoenjai pegangan faham jang seroepa itoe, akan kendorlah tali-temali perikatan oemmat dan bangsa. Tidak bersatoe!

  Pada zaman Oemar Ibn. Abd. Aziz memerintah, tidak ada soeatoe pertalian jang moengkin diboeat lebih tegoeh dan kokoh daripada pertalian jang bersemangat keagamaan. Oleh karena itoelah, maka itoelah poela dasar pertama jang diandjoerkan dan dimoelai oleh Oemar. Perasaan itoe digerakkannja dalam hati ra’jat. Diperingatkannja mereka akan Allah dan hari kemoedian. Digambarkannja seolah² maut itoe berdiri dihadapan mereka, agar soepaja mereka tidak silau akan kedoeniaan. Didjaoehkannja kedzaliman dan berboeat diloear batas, kembali kepada adat djahilijah jang doeloe. Kemoedian dibentangkan dengan tegas, bahwa pokok perselisihan oemmatnja, ialah boekan ditentang Toehan, Nabi, Kitab, tetapi, maha-pokoknja, ialah soal doenia semata. Sesoedah itoe beliau berdjandji dan bersoempah akan mendjalankan kemoedi pemerintahannja dengan berpedomankan: keadilan. Tidak akan memberi dengan bathal, artinja memberi sesoeatoe kepada jang boekan berhak menerimanja, dan tidak poela akan menegah seseorang daripada mengambil, menerima hak-gaknja. Ra’jat diperingatkan, akan kewadjibannja terhadap pemimpinnja. Dalam pada itoe diperingatkan poela, bahwa djika mereka toendoek terhadap pemimpinnja, djanganlah ketoendoekan itoe, menjebabkan kepada toeroet²an, ikoet²an jang memboeta-toeli sadja. Tapi haroes kritis dan teliti. Tha’at dan toeroet jang haroes bergantoeng poela kepada tha’at dan bakti kepada Allah dan apa² jang terdapat dalam kitabNja.
  Dengan tjara pemerintahan jang demikian itoe, Oemar Ibn Abd. Aziz, melepaskan dirinja

daripada memerintah dengan sewenang², menoeroet kehendak hati dan kemaoean dirinja sendiri sadja. Atau kalau boleh kita pindjam menoeroet term zaman sekarang, Oemar melakoekan pemerintahan jang mengingati dastoer atau grondwet

  Dalam pidato jang sesingkat itoe, tegas Oemar membentangkan siasat pemerintahan dalam

hal keagamaan dan hak² pendoedoek. Didalamnja kita tidak mendjoempakan tentang siasat loear negeri, karena waktoe itoe langkah² oentoek menjelenggarakan oeroesan loear negeri beloem lagi rampoeng benar. Sebab waktoe itoe Oemmat Islam, baroe moelai mengembangkan sajapnja keloear dengan djalan menjiarkan da’awah atau propaganda Islam.

*

  Sebagai pemimpin dan chalifah Islam sedjati, Oemar menepati djandji dan soempahnja. Beliau tidak beralih dari apa jang soedah dikatakannja walau sedikit poen. Karena sesoenggoehnja beliau boekan berkata dengan lidahnja sadja,

tetapi......, ja tetapi dengan hatinja jang ichlas-djoedjoer.

  Beliau lihat saudara-saudaranja toenggal agama kala itoe soedah meninggalkan takoet

akan Allah, berpaling tjoema kepada doenia sehingga meloepakan acherat, maka disoeroehnja mereka bertakwa dan bekerdja oentoek bekal ke acherat, diperingatinja mereka akan bahaja maut, agar bersedia² lebih doeloe sebeloem datangnja. Dan beliau sebagai pemimpin, orang jang moela² menjiapkan diri oentoeknja. Beliau lihat Oemmat Islam tengah siboek bereboet²an harta doenia, berselisih dan berpetjah²an karenanja, tidak pedoeli betapapoen akibatnja, maka di-insafkan mereka, soepaja djangan tengkelam dalam keadaan demikian. Dan beliau...... , orang jang lebih-lebih tidak mempedoelikan akan kedoeniaan itoe.

  Beliau berdjandji akan memberikan tiap² orang akan haknja masing². Inipoen dipenoehi

benar, sehingga soekarlah orang mentjari kesalahan² Oemar jang diperboeat dalam pemerintahannja, atau beliau pernah menolak seseorang daripada haknja.

  Beliau lihat apa pokoknja perlombaan jang mendjangkitkan selisih-sengketa diantara pemoeka² Islam, maka itoe, beliau sendiri sebagai pemimpin lebih doeloe ichlas melepaskan

dirinja dari segala kemewaan doenia. Ja, oleh karena itoelah poela, maka sedjak beliau menaiki singgasana, diboeangnja segala oepatjara ke„chalifat”an jang biasa diadatkan orang sebeloemnja beliau. Adat² jang biasa dilakoekan oleh chalifah² Bani Oemajah dalam oepatjara pelantikan.

  Setelah selesai beliau dinobatkan sebagai chalifah, dibawa orang kepadanja kendaraan jang biasa dinaiki oleh chalifah. Ketika kendaraan itoe (batja = kereta kentjana) sampai didekatnja, Oemar berkata: Apa ini? Kendaraan jang biasa dinaiki chalifah sesoedahnja pernobatan, djawab orang. Tidak, — kata Oemar —, kendaraan saja sendiri lebih sesoeai bagi

———————————————————————————————————
Pendjahit
„ASIA OETAMA”''
Model
dan potongan
100%
memoeaskan

PEMBERIAN TAOE!''

Dengan ini, dipermakloemkan kepada sekalian para pambatja dan langganan, bahwa Pendjahit Pakaian: „ASIA OETAMA” Djalan J.P. Coen | A—Tel 4344 Djakarta. Moelai tanggal 23 Oktober 2603, tidak lagi memakai Tel. No. 4344, akan tetapi diganti dengan Tel. No. 3916 Djaharta, diharap kepada sekalian para pembatja dan langganan soepaja mendjadi taoe hendaknja.

Hormat kami Pengoeroes,

Moehd. Tohir

Terima kasih: ———————————————————————————————————

25