Keterangan Pemerintah
tentang
Pendirian „MASJOEMI”
Berhoeboeng dengan pengesahan Gunseikan atas berdirinja Madjelis Sjoero Moeslimin Indonesia „MASJOEMI” seboeah badan penghoeboeng dan penge
moedi sekalian perkoempoelan² Agama Islam di Djawa pada tgl. 22 Nopember, maka Gunseikan-bu-Sjoemoeboe telah memberi keterangan kepada „Domei” sbb.:
Atas titah
TENNOO HEIKA, Dai Nippon telah mengirimkan balatentaranja kepoelau Djawa oentoek membela kebenaran. Dalam satoe minggoe sahadja Balatentara Dai Nippon telah berhasil nembinasakan moesoeh, dan melepaskan Oemmat Islam di poelau Djawa dari genggaman si penindas.
Seloeroeh Oemmat Islam Djawa jang tadinja beratoes-ratoes tahoen hidoep didalam gelap goelita, terbelenggoe dibawah kekoeasaan Belanda, sekarang berperasaan seolah-olah
mereka bersama-sama menengok keatas menjamboet sinar jang gilang-gemilang jang memantjarkan tjahanja kepada mereka itoe. Semendjak itoe mereka menaroeh kepertjajaan jang tegoeh kepada Balatentara Dai Nippon, dan senantiasa membantoe dalam oesahanja membentoek dan mendjaga Djawa Baroe.
Sebagaimana telah diketahoei Madjelis Islam A’laa Indonesia (M.1.A.I.) jang didirikan
oentoek menentang Pemerintah Belanda pada tahoen 2597 di Soerabaja, poen telah bekerdja bersama-sama dengan Pemerintah Balatentara Dai Nippon sebagai Pemimpin Oemmat Islam.
Pemerintah sangat berterima kasih kepada kaoem Moeslimin jang telah toeroet bekerdja dalam lingkoengan M.I.A.I. atas djasa² mereka. Teroetama berhoeboeng dengan keadaan kemadjoean masjarakat zaman sekarang, maka
kegiatan rakjat oentoek memberi bantoean dan menjoembangkan tenaganja kepada Pemerintah telah berkobar-kobar diseloeroeh kota-kota dan peloksok² poelau Djawa, dan setelah pengoemoeman Pemerintah tentang pengesahan berdirinja doea perkoempoelan Agama Islam jang terbesar, ja’ni Moehammadijah dan Nahdlatoel Oelama, keloear, maka timboellah keinginan diantara kaoem Moeslimin akan membentoek badan baharoe, jang dapat didjadikan pemimpin dan pengemoedi jang lebih koeat.
Oleh karena adanja keinginan jang demikian, maka pada tanggal 24 Oktober, M.I.A.I. telah mengadakan rapat pleno, dan dalam rapat itoe dipoetoeskan oentoek memboebarkan M.1.A.I. berdasar atas kejakinan jang tegoeh, oentoek memperoleh kemadjoean jang pesat, sepadan dengan masjarakat, jaitoe dengan djalan membentoek soeatoe badan persatoean perkoempoelan² Agama Islam, oentoek memoesatkan segenap tenaga kaoem Moeslimin. Pada hari itoe poela mereka menetapkan siapa jang akan mendirikan dan menjampaikan soerat permohonan kepada Pemerintah oentoek minta pengesahan atas berdirinja badan itoe, dengan memakai nama „Madjelis Sjoero Moeslimin Indonesia” (MASJOEMI). „MASJOEMI” terdiri dari seloeroeh perkoempoelan² Agama Islam jang mendjadi tiang² besarnja dan djoega dari Alim Oelama Islam jang ternama. Maksoednja ialah oentoek menghidoepkan dan memboelatkan tenaga para Alim Oelama Indonesia dalam pekerdjaannja pada lapangan pendidikan hingga sampai kepoentjaknja oentoek membentoek soesoenan penjoembangan tenaga dari seloeroeh Oemmat Islam pada masa perang ini. Pemerintah telah mengerti akan pentingnja kewadjiban perkoempoelan² Agama dan Alim Oeclama bagi masjarakat ini, dan telah memberi kesempatan kepada Oemmat Islam oentoek membantoe serta menjoembangkan tenaga jang diboetoehkan pada masa peperangan ini dengan. djalan oesaha pendidikan mereka. Peristiwa ini seharoesnja mendapat perhatian sepenoeh-penoehnja dari seloeroeh Oemmat Islam dan kalau kita bandingkan sikap Pemerintah Belanda jang senantiasa menindas Agama Islam, maka tertampaklah bagi kita satoe boekti dari penghargaan Pemerintah sekarang terhadap Agama Islam. Pada peperangan sekarang ini bergantoeng nasib hidoep atau matinja bangsa-bangsa Asia. Peperangan ini soenggoeh peperangan mati-matian jang hebat sekali dan poelau Djawa-poen toeroet berdjoeang dalam peperangan jang sehebat itoe.
Oleh karena itoelah maka kewadjiban Alim Oelama jang berdiri digaris depan oentoek mendidik rakjat, beloem pernah mendjadi sepenting, seberat dan sebesar sekarang ini.
Oleh karena itoe besar sekali pengharapan Pemerintah dari perkoempoelan jang telah terbentoek sebagai badan poesat pimpinan dan pengemoedi perkoempoelan² Agama Islam, soepaja selekas moengkin bekerdja dengan segiat-iatnja, dan hendaklah Ketoea Besarnja serta sekalian pengoeroes²nja dan segenap perkoempoelan² Agama
Islam dengan para Alim Oelama jang tergaboeng didalam „MASJOEMI” itoe bersatoe seboelat-boelatnja dengan meloepakan kepentingan diri sendiri, dan berkoerban sebanjak-banjaknja oentoek kepentingan oemoem.
Pada waktoe ini, perkoempoelan² jang bergaboeng dalam „MASJOEMI” itoe hanja 2, jaitoe Moehammadijah dan Nahdlatoel-Oelama, dan peristiwa ini soedah selajaknja oleh karena beloem ada lagi perkoempoelan jang telah mendapat pengesahan dari Pemerintah, selain 2
perkoempoelan terseboet. Maka boleh dikatakan, bahwa peristi-
14