Halaman:Siti Kalasun.pdf/92

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

PULANG


 Kapal berangkat ke Corocok, di dalam air Sungai Kapuas, elok pelangkahan waktu itu, kelihatanlah kapal Karimata, kapal pesisir ke Sabang, naik Sutan Sari Alam, si Malin mengantar sampai ke kapal.

 Ada sebentar antaranya, membongkar sauh Karimata, kapal besar kapal Pelni, kapal berangkat lagi, lepas nan dari sungai, hendak menuju lautan luas, sudah tampak teluk Tanjung Periuk, pusat jalan pumpunan kapal, sudah masuk ke pelabuhan, pelabuhan besar kota Betawi, kapal banyak bersusun, di sana jenderal Tuan Basa nan memegang tampuk negeri.

 Kapal banyak nan keluar masuk, kapal berhenti sebentar, mengambil pasir dari Betawi, berjalan pula lambat-lambat, tiba di tengah laut lepas, masa itu hari mulai senja, tiba waktu sembahyang magrib, orang sembahyang dalam kapal.

 Tentang halnya Sari Alam, hati senang pikiran gabuak13, tidak sedikit membawa uang, beribu-ribu uang dibawa, cukup ringgit dan emas, Sari Alam menjadi orang kaya, balasan melarat bertahuntahun, hujan dan panas balasannya.

 Sungguhpun seperti itu, hidup seperti ilmu padi, makin berisi makin merunduk, empat tahun tidak bertemu, entah meninggal ibu bapak, entah Siti Kalasun meminta pisah, bersuami dengan

13) pikiran terbuka

81