Halaman:Siti Kalasun.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

MEMAKAI ADAT

Hari sudah beranjak malam, selesai minum dengan makan, berkatalah Haji Amin, mamak kanduang si Sabarudin, “Wahai Nak Bujang, kemarilah duduk bersila, duduk di depan mamak, dengarkan nan saya katakan, simaklah baik-baik Sabarudin, jangan kamu lupakan, kini Buyung akan memakai adat, adat sumando ke rumah orang, jangan kamu sombong, ramah tamah nan harus dipakai.

Kalau ada bertemu, dengan bapak panggil bapak, nan mamak begitu pula, nan patut dipanggil mandeh panggil mandeh, kakak begitu pula, hormat kepada orang tua, kalau orang tua berbicara, dengarkan baik-baik, sebelum selesai kata orang, usah buyung berkata pula, kalau ditanya baru menjawab, begitu adat orang berbicara.

Kalau pandai berunding, bagai santan dengan tengguli, kalau tidak pandai berunding, seperti alu dengan pencukil duri, kalau bertutur dengar mendengarkan, jangan menjadi pengacau, tertumbuk biduk dikelokan, tertumbuk kata dipikirkan.

Banyak orang bujang nan didengar, tinggi buih dari botol, ke Aceh berbalik hari, ke Jawa berulang makan, sepatah kata harus dipikirkan, bukan mudah memakai adat, orang semenda empat macamnya, ada nama keempatnya, pertama semenda nan tidak

9