| +Kaduo/ anaknyo | manjadi dotor. |
| +Anaknyo/kaduo/ | manjadi dotor. |
Selanjutnya, terlihat bahwa posisi duo-duo pada kalimat di atas tidak dapat ditempati oleh kaduo-duo atau kaduo. Dengan demikian, semakin jelas bahwa secara sintaksis ada persamaan identitas antara kaduo-duo dan kaduo, sedangkan antara duo-duo dengan kaduo-duo secara sintaksis tidak mempunyai identitas yang sama. Ini dapat diambil kesimpulan bahwa alternatif yang tepat sebagai BDas {ka-} + KD + {-MU) ialah bentuk ({ka-} + KD), seperti kaduo-duo, bentuk kaduo sebagai BDas-nya.
2.1.3.2.2 ({ka-} + KD + {-MU} + {-an2})
Dalam tipe ini hanya dua jenis kata yang dapat mengisi slot KD. Yang pertama ialah KS, ini lebih produktif walaupun hanya terbatas pada kata yang menunjukkan warna, seperti tiah dalam kaputiah-putiahan, itam 'hitam' dalam kaitam-itaman 'kehitam-hitaman', kuniang 'kuning' dalam kakuniang-kuniangan 'kekuning-kuningan'.
Yang keduanya, slot KD dapat diisi oleh KB yang jumlahnya terbatas, seperti jantan 'laki-laki' dalam kajantan-jantanan 'kelaki-lakian', batino 'betina' dalam kabatino-batinoan 'kebetina-betinaan', jawa 'Jawa' dalam kajawa-jawaan 'kejawa-jawaan', dan balando 'Belanda' dalam ka balando-balandoan 'kebelanda-belandaan'.
Dalam menentukan BDas perulangan tipe ini dapat dicalonkan tiga bentuk, yaitu 1) {{ka-} + KD) + (-an2}), seperti kaputiahan, 2) ({ka-} + KD + {-MU)), seperti kaputiah-putiahan, dan 3) (KD + {-MU}) seperti putiah-putiah, masing-masingnya untuk kata kaputiah-putiahan. Setelah dianalisis ternyata dari ketiga bentuk yang dicalonkan itu hanya bentuk ketigalah yang memenuhi persyaratan. Kedua calon lainnya karena tidak gramatika sukar diterima sebagai BDas. Dengan demikian, pembentukan perulangan tipe bagian 2.1.3.2.2 ini yang merupakan hasil proses morfologis di dalamnya terlibat ada dua unsur, yaitu (KD) + {-MU} dan unsur konfiks {ka-/an1 yang dapat digambarkan sebagai berikut.
{{ka-/-an1} + KD} + {-MU} →→ ({ka-} + KD + {-MU} + {-an2}).
