perti minyak-minyaki, dan (4) (KD + {-MU}) seperti minyak-minyak. Dengan mengambil keempat calon untuk BDas itu, bentuk baminyak-minyaki dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
- Keempat calon itu karena kegramatikalannya, memenuhi persyaratan pertama untuk dijadikan sebagai BDas.
- Bentuk baminyaki adalah kelas KK yang hanya dapat muncul pada kalimat deklaratif.
- Bentuk baminyak-minyak agaknya tidak dapat dikelompokkan dalam KK karena bila ditambahkan partikel lah tidaklah membentuk KK iniperatif.
- Bentuk minyak-minyak tidak berada dalam kelas kata yang sama dengan baminyak-minyaki.
Kesimpulan di atas mengandung implikasi bahwa di antara keempat calon yang dimajukan sebagai BDas baminyak-minyaki ternyata bentuk baminyaki lah yang lebih memenuhi persyaratan.
Berdasarkan analisis bahwa contoh kasus demi kasus. ternyata BDas dari masing-masing contoh mengikuti pola ({ba-2} + KD + {-i}), Dengan demikian, proses pembentukan perulangan tipe ini dapat digambarkan sebagai berikut.
({ba-2) + KD + {-i}) + {-MU} → ((ba-2) + KD + {-MU} + {-i})
2.1.3.4 Tipe ((MU-} + {ba-1} + KD)
Tampaknya tidak banyak kata ulang yang muncul menurut tipe ini, antara lain bentuk sangkuik-basangkuik 'sangkut-bersangkut', kaik-bakaik 'kait-berkait, kaja-bakaja 'saling berkejaran', dan tolong batolong 'tolong-bertolong'. Di samping itu, ditemui pula kata-kata anak-baranak 'anak-beranak', adiak-baradiak 'adik-beradik' dan cucu-bacucu 'cucu-bercucu'.
Contoh:
23. | Kami ko lah sangkuik-basangkuik sajak dulu. |
'kami ini telah sangkut-bersangkut sejak dulu' | |
'Kami ini telah sangkut-bersangkut sejak dulu'. | |
24. | Kami ko lah basangkuik-sangkuik sajak dulu. |
'kami ini telah bersangkut-sangkut sejak dulu' | |
'Kami ini telah bersangkut-sangkut sejak dulu'. |
Dari segi semantis, sangkuik-basangkuik (23) dan basangkuik-