Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/207

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

179

b. ((KB + KGPen + ((-MU1)))

Perulangan KGPen mengandung arti intensitas atau menegaskan kata KGPen yang diulang. seperti dalam kalimat:

164. Urang itu-tu nan mancilok pisau den.
'orang itu-itu yang mencuri pisau saya'
'Orang itu yang mencuri pisau saya.'

165. Indak rumah itu doh tapi rumah ko-ko nan den mukasuik.
'tidak rumah itu (penekan arti), tapi rumah ini-ini yang saya maksud'
'Bukan rumah itu, tetapi rumah yang ini yang saya maksud.'

4.2.1.2.2 ((KB + KGO)) + ((-MU))

Dalam (KB + KGO) + {-MU} ditemui juga tiga macam arti. Arti pertama menunjukkan jamak bila yang mengalami perulangan itu unsur KB-nya. Namun, perulangan.KB ini ada kalanya tidak berarti jamak, tetapi mengandung arti keserupaan. (lihat arti yang terdapat pada frase KB + KGPen).

Arti lainnya yang terdapat pada perulangan KB + KGO ini ialah arti intensitas. Ini terjadi bila perulangan itu unsurnya KGO. Seperti yang telah dibicarakan dalam perulangan frase, unsur KGO yang mengalami perulangan ini hanya terbatas pada kata kito 'kita”, dan awak 'kita", seperti dalam contoh berikut.

Contoh:

166. Iko rumah kito-kito sajonyo ko.
'Ini rumah kita-kita saja hanya ini'
'Ini rumah kita saja.'

167. Iko caro awak-awak sajonyo ko.
ni cara kita-kita saja hanya ini'
'Int cara kita saja.'

Perulangan kito atau awak dalam frase di atas di samping mengandung anti intensitas dalam situasi yang berbeda mengandung arti jamak yang mengacu kepada KB yang menjadi inti frase itu. Sebagai contoh, memperkenalkan sederetan atau sekelompok rumah kepada tetamu yang baru datang, tuan rumah mengatakan kepada tamunya sebagai berikut.