Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/197

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

169


Kalimat (122) kabua-kabua berarti agak kabur, tetapi dalam kalimat Gamba ko kabua-kabua, perulangan kata kabua tidak berarti agak kabur, tetapi menyatakan intensitas dari kabua 'kabur'. Sifat KB yang diterangkan berada dalam keadaan jamak. Jadi, kembali terlihat bahwa konteks yang menampung kata berulang itu akan menentukan arti perulangan yang ada. Bentuk perulangan yang lain ialah:

b. ({ka-} + KD + {-MU} + {-an1})

Contoh:

123. Bajunyo kaijau-ijauan.
'bajunya kehijau-hijauan'
'Bajunya kehijau-hijauan.'

124. Kamalu-maluan sajo inyo disapo urang.
'kemalu-maluan saja dia ditegur orang'
'Kemalu-maluan saja dia ditegur orang.'

125. Si Udin Ko tampaknyo kapadusi-padusian.
'si Udin ini tampaknya keperempuan-perempuanan'
'Si Udin ini tampaknya keperempuan-perempuanan'.

126. Inyiak si Uptak tu iyo bana kabalando-balandoan tampak di den.
'kakek si Upik itu ya benar kebelanda-belandaan tampak oleh saya'
'Kakek si Upik itu sungguh-sungguh kebelanda-belandaan kelihat- an oleh saya.'

Kalimat (123) melihatkan bahwa ijau itu ada pada baju walaupun tidak banyak. Begitu puta pada kalimat (124), sifat malu itu ada walaupun tidak banyak. Kalimat (125) melihatkan bahwa si Udin itu ada persamaannya dengan perempuan walaupun tidak sama betul. Begitu juga halnya dengan kalimat (126) bahwa inyiak si Upiak itu ada persamaannya dengan Balando "Belanda' walaupun tidak sama.

4.1.7 Perulangan yang Menyatakan sesuatu untuk Kesenangan

Perulangan yang menyatakan sesuatu yang dilakukan untuk kese- nangan, kata berulangnya dapat berupa KK atau pun KB. Kalau ber- ulangnya terdiri dari KK, maka KK ini tidak menghendaki objcknya sebab sesuatu perbuatan yang ada objeknya dilakukan dengan tujuan. Bentuk-bentuk perulangannya ialah: