Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/182

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

154

(b) KD + {-MU}pb atau {-MU}pb

Contoh:

43. Manga ang lalu-lalang sajo di rumah ko?
'mengapa kamu lalu-lalang saja di rumah ini?'
'Mengapa kamu lalu-lalang saja di rumah ini?'

44. Inyo bulak-baliak sajo ka pasa.
'dia bolak-balik saja ke pasar'
'Dia bolak-balik saja ke pasar.'

Kata lalu-lalang dalam kalimat (43), yang mempunyai arti leksikal ialah kata lalu, sedangkan kata lalang tidak mempunyai arti bila berdiri sendiri. Pada kalimat (44), kata baliak 'balik' mempunyai arti leksikal yang memberi arti kepada kata bulak.

(c) ({maN-} + KD) + {-MU}

Contoh:

45. Anak-anak tu mamanciang-mamancjang sajo karajonyo.
'anak-anak itu memancing-memancing saja kerjanya'
'Anak-anak itu memancing-memancing saja kerjanya.'

Kalimat (45) dapat juga dikatakan sebagai berikut.

46. Anak-anak tu mamancrang-ka-mamanciang sajo karajonyo.

Sisipan kata ka dalam kalimat itu tidak mempengaruhi arti perulangannya. Dengan atau tanpa ka, kalimat itu tetap menyatakan jamak kerja atau perbuatan yang berkali-kali dilakukan. Di Samping itu, perlu diketahui bahwa ungkapan mamanciang-manciang 'memancing-man- cing' adalah perulangan yang menyatakan suatu pekerjaan yang dilakukan tanpa tujuan tertentu.

(d) ({ba-} + KD) + {-MU}

Contoh:

47. Urang kampaang tu bacakak-bacakak SajO tiok sabanta.
'orang kampung itu berkelahi-berkelahi saja tiap sebentar'
'Orang kampung itu berkelahi-kelahi saja tiap sebentar'.

Kalimat (47) dapat juga dikatakan: