Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/155

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

131

pat diperlihatkan dengan tes struktur sintaksis. Kata kerja tenju-manen-ju merupakan konstituen penguasa yang tidak memperbolehkan adanya pembatas dalam hal ini objek dalam struktur penguasa-pembatas. Dasar penguasaan itu dinyatakan secara morfemis oleh perulangan.

2) ({-MU} + {maN-} + KD + {-an2}}

 Untuk menguji bahwa bentuk perulangan ini bersifat derivasional dapat dilihat dari contoh-contoh di bawah ini.

Contoh:

63. Urang tu jatuah-manjatuahan.

'orang itu jatuh-menjatuhkan`
'Orang itu jatuh menjatuhkan."

64.Urang tu manjatuahan ambo.

'orang itu menjatuhkan saya'
'Orang itu menjatuhkan saya."

65.Urang tu jatuah-manjatuahan ambo.

'orang itu jatuh-menjatuhkan saya'
'Orang itu jatuh-menjatuhkan saya.'

 Perulangan pada kalimat (63) tidak dapat diikuti oleh objek, sedangkan tanpa perulangan perlu adanya objek. Berdasarkan hal ini, kalimat (65) tidaklah gramatikal.
 Perbedaan lain antara kedua bentuk ini ialah KK tanpa perulangan ini dapat dipasifkan, sedangkan KK yang berulang tidak dapat dipasifkan.

Contoh:

66. Ambo dijatuhan urang 'saya dijatuhkan orang itu` 'Sayu dijatuhkan orang itu.`

67. Ambo jatuah-dijatuahan urang tu. saya jatuh-dijatuhkan orang itu' 'saya jatuh-dijatuhkan orang itu."

3) ({MU} + {maN-} + KD + {-i})

 Untuk menguji bahwa bentuk perulangan ini bersifat derivasional, tes atau pengujiannya sama dengan cara yang di atas (2). Perulangan KK ini tidak menghendaki hadirnya objek dan bentuk ini juga tidak dapat dipasifkan.