Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/134

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

110

lam demam puyuah 'demam puyuh', dan elok dalam elok baso 'elok budi', (3) kelompok KK, seperti menggigia dalam demam manggigia 'demam menggigil', mambubuang dalam tinggi mambubuang 'tinggi membubung , dan mangaji dalam pandai mangaji 'pandai mengaji'.

Analisis tentang bentuk perulangan yang mungkin dialami oleh FKK dengan unsur-unsur KS dan K akan dilihat dari setiap unsur yang disebutkan,


2.2.3.2.1 ((KS + Int.))

Unsur KSD yang mendahului Int ternyata dapat mengalami perulangan seperti terlihat dalam contoh-contoh berikut.

Contoh

117. Tunggaknyo tinggi-tinggi bana.

tunggaknya tinggi-tinggi benar*
"Tunggaknya tinggi-tinggi benar'

118. Punyo ambo Dan rancak-rancak sakali

punya saya yang bagus-bagus sekali
Kepunyaan saya yang bagus-bagus sekali:

119. Anak-anaknyo sangaik kayo-kayo

anak-anaknya sangat kaya-kaya'
'Anak-anaknya sangat kaya-kaya.

Dengan KS lain dijumpai juga bentuk-bentuk, seperti ketek-ketek bana 'kecil-kecil benar', pandia-pandia sangaik 'bodoh-bodoh sangat". Kemudian, dari analisis selanjutnya ternyata bahwa intensifier tidak mendapat perulangan. Jadi, tidak ditemukan bentuk-bentuk, seperti tinggi bana-bana, dan kayo sangaik-sangaik. Walaupun demikian, khusus untuk kata sekali dijumpai bentuk, seperti rancak sakali-sakali disamping bentuk rancak-rancak sakali. Hanya agaknya perlu diingat bahwa perulangan sakali menjadi sakali-sakali mengubah fungsi kata itu yang semula sebagai intensifier, sakali-sakali mengandung arti yang sifatnya estributit.

Kata sifat turunan dalam pola ini sama kasusnya dengan KSD. Kata punakuik "penakut', marokok 'perokok', dan palari 'pelari* masing-masing dapat menjadi panakuik-panakuik 'penakut-penakut, dalam panakuik-punakuik bana 'penakut-penakut benar', parokok-rokok perokok-tokok dalam parokok-rokok sangaik 'perokok-rokok sangat', palari dalam palari-lari sekali'.